Diary Pink Calista

22 5 0
                                    

"Aku pulang... " aku membuka sepatu dan kaus kaki ku yang sudah basah sedari tadi.  Kulihat seisi rumah.  Kosong.  Hanya ada Roseline yang sibuk dengan buku tebalnya dan Calista di kamarnya.  Mungkin.  Aku menaruh sepatu diatas rak.  Bergegas ke sofa dan duduk disana. Kulepas tas selempangku dan kulempar asal ke bawah. Kalau kuhitung hitung, ini adalah hari ke empat belas dimana aku dan Kintan tak saling bicara. Sengaja kubiarkan begitu.
"Dek, buatin es jeruk dong!  Panas nih! " aku menyuruh Rose.  Ia diam tak bergeming.
"Dek? "
"Hem"
Aku susah payah menyuruhnya, tapi ia mengacuhkan pertanyaan ku. Dasar Rose.
Aku bergegas pergi ke kamar. Sebelumnya, kulihat pintu kamar Calista yang terbuka lebar. Didalam,  Calista sedang duduk bersandar di kasur. Bersama buku diary nya.

🔮🔮🔮

Setelah aku berganti pakaian,  aku masuk ke kamar Calista. Aku melihatnya. Masih sama. Dengan buku diary dan pulpen pink senada di genggamannnya. Sepertinya anak itu tidak akan melepaskannya. Tiba tiba,  muncullah rasa penasaran ku. Aku iseng. Aku ingin tau apa yang Calista sembunyikan dalam diary pink nya itu. Ah,  bagaimana ya caranya? Akhirnya,  aku dapat ide.
"Cal,  sini deh! " aku memanggilnya.
Dia turun dari kasurnya. Berjalan ke arahku. Dengan tatapan bingung.
"Apa kak Lisa? " tanya nya polos.
"Ehm,  kakak boleh minta tolong gak?  Kakak kan baru pulang sekolah,  haus banget. Apalagi abis olahraga tadi. Buatin es jeruk ya? Plis dek... " pintaku dengan nada memelas.
Dia diam sebentar.
"Ehm,  yaudah deh kak!  Tapi,  Calista mau minta tolong juga kak. Calista ada PR Matematika lagi. Calista ada yang gak ngerti kak. Nanti ajarin ya! "
Aku tersenyum. Sekilas. Hanya sebentar. Tak lama,  ia menaruh diary dan pulpennya di atas laci. Aku meyeringai.
"Akhirnya... Lagian apa sih yang dia tulis? "
Aku melihat dia berlari ke anak tangga. Semakin jauh,  dan tepat menghilang di dapur. Aku membuka lembaran demi lembaran disana.

1
Dear diary pink,
Hari ini Cal seneng banget!  Soalnya Cal pertama kali masuk sekolah. Tau gak? Temen temen Cal pada bilang kangen sama aku. Gimana aku gak seneng. Semoga mereka jadi temen aku selamanya.

2
Dear diary pink,
Cal sebel. Masa, bu Pimpin marah marah marah sama aku. Kan aku gak ngerti Pr nya. Masa aku dimarahin di depan temen temen. Kan aku jadi malu.

Aku membaca nya. Tibalah pada Notes diary yang ke 7.

7
Dear diary pink,
Diary. Tau enggak? Cal seneng bangeettt.  Di sekolah ada anak baru. Cowok. Namanya Vincent. Anaknya ganteng deh. Aku mau cerita nanti ke kak Rose. Kira kira apa ya kata kak Rose? Aku kayaknya suka deh sama Vincent. Tapi, aku malu sama dia tau diary.

Aku tertawa. Geli. Aneh. Dari semua catatan yang ia buat,  hanya itu saja yang menarik bagiku. Tunggu, Calista menyukai seseorang. Dan aku? Masa iya,  aku dikalahkan sama anak SD? Duh, plis. Jangan lagi.

🔮🔮🔮

Aku menatap Calista. Sekarang, posisi kami berhadapan. Di ruang tamu. Kebetulan Rose sudah selesai menghafal teori Fisika untuk ulangan lisannya besok. Makanya, aku memilih disini untuk mengajari Calista.
Ia tersenyum padaku.
Aku bertanya padanya.
"Napa? Kok senyum senyum begitu sih? "
"Eng-enggak kok kak. Aku cuman inget sesuatu aja"
Aku tiba tiba menahan tawaku. Tadinya, aku sempat berpikir bahwa anak kecil seperti Calista itu belum tau apa itu cinta. Paling paling yang dirasakan Cal,  hanya sesaat. Atau biasa disebut cinta monyet saja.
"Kak.. Aku boleh cerita enggak? "
Ini hal ganjil buatku. Calista ingin cerita langsung? Pastinya. Ia anak yang tak suka memendam rasa senangnya sendiri. Pastinya, ia akan selalu berbagi curhatannya pada ku, Rose atau kak Anne. Kalau untuk Juliet dan Bianca, dia sering dimarahi. Makanya, ia trauma.
"Ehm, boleh. Emang, Cal mau cerita apa sih? " tanyaku pura pura tak tau apa apa.
Ia terkekeh pelan. Aku bisa menebaknya.
"Ah, kakak jangan kasih tau Kak Bianca sama kak Juliet ya! Janji! "
Katanya sambil memberikan jari kelingkingnya padaku. Aku hanya pasrah. Untuk apa aku beritahu kakak ku yang super galak itu? Toh, dia juga gak akan peduli.
"Iya. Janji deh" aku menyambungkan jari kelingkingnya. Setelah itu,  terlepas dan dia mulai serius lagi.
"Tadi, di sekolah ada murid baru kak! "
"Trus? "
"Namanya Vincent. Nah, aku tadi jatoh dari ayunan, masa temen temen ketawain aku. Cuman Vincent yang nolongin aku kak! "
Aku tersenyum pelan.
"Dia baik ya kak! "
"Um, kayaknya deh! "
Setelah itu, ia berlari ke kamarnya. Menutup pintu pelan.

🔮🔮🔮

Vommentnya ya! 😅
Ps: Dont forget ☆


Ramalan Crystalize'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang