Bagian 12

1.6K 100 14
                                    

"Mas Bejo!!!!" Teriak Desyca sambil menangis.

"Desyca, jangan teriak-teriak ini rumah sakit" ucap Dirga menenangkan.

"Tapi Dir…"

"Des, aku yakin kalau mas Bejo akan baik-baik saja" potong Dirga.

"Huwaaaaaa" Desyca menangis histeris sambil memeluk Dirga.

"Maaf nyonya, ini rumah sakit. Saya mohon untuk jangan teriak-teriak" ucap suster itu.

"Dan tuan..." suster itu beralih menatap Dirga. "Tolong tenangkan istri anda" lanjutnya.

"Apa?! Istri? Maaf suster dia…"

"Kalian pasangan yang serasi kok. Jangan malu-malu" ucap suster sambil tersenyum.

Sementara Desyca hanya bisa bengong.

"Tapi, dia… Oh tuhan…" Dirga tepok jidat.

"Desyca!!! Dirga!!!" Teriak Reihan.

"Sttt.... Jangan berisik Rei!" Ucap Desyca.

"Oke,oke" ucap Reihan.

"Bagaimana keadaan mas Bejo?" Tanya Dirga.

"Sekarang, mas Bejo sudah melewati masa kritis dan sekarang sudah sadar…" Reihan menyipitkan matanya kearah Dirga. "Wajah lu kenapa dir? Kok merah" tanya Reihan.

"Ehmmm... Itu…"

"Dirga gk apa-apa kok, tadi kita lagi main panas-panasan" potong Desyca  cepat.

"Panas? Sekarang lagi mendung kok." Ucap Reihan bingung.

"Ehm.. Mendingan kita liat kondisi mas Bejo aja deh." Ucap Desyca gugup.

"Iya! Betul kata Desyca!" Ucap Dirga setengah teriak.

Reihan hanya menatap mereka bingung.

Ada apa dengan mereka berdua. Pikir Reihan.

"Rei, kamu kok diem aja?" Tanya Desyca.

"Aku gk apa kok des!" Reihan meninggalkan mereka berdua.

"Lu sih ga!" Desyca mencubit pipi Dirga kesal.

"Awww... Sakit des!" Dirga mengusap-usap pipinya.

"Bodo! Malah tadi aku dianggep istrimu lagi!" Ucap Desyca kesal.

"Siapa suruh main peluk-peluk aja!" Dirga membela diri.

"Ihhhh! Tau ah, dasar sipit!" Ejek Desyca.

"Tikus!" Balas Dirga.

"Tikus? Ehh... Kalau ngasih julukan yang bagus kek!"

"Masih bagus aku ngasih kamu julukan tikus! Kamu mau aku panggil…"

Desyca menjewer telinga Dirga.

My Name Is DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang