Bagian 3

2.5K 177 3
                                    

Ternyata yang ditabrak Desyca adalah kak Juna.

Desyca meniban tubuh Juna yang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desyca meniban tubuh Juna yang kecil. /dipukulkakjuna/

"Maafin Desyca, Kak Juna gk apa-apa kan?" Desyca langsung menolong Juna.

"Gk apa-apa. Lain kali liat-liat dong kalau jalan..."
Sebenernya dalam hati yang paling dalam Juna berkata :
et dah bocah liat-liat dong kalau jalan... Untung lu cewek, kalau lu bukan cewek mungkin lu pulang tinggal nama.

"Beneran gk apa-apa kak? Gk usah Desyca panggil ambulance?" Desyca sangat khawatir dengan kak Juna.

"Gk apa-apa udah lu pergi aja" Diam-diam Juna pipinya merona merah sayangnya Desyca tidak melihatnya.

"Ya udah kak, Desyca mau ke kamar ya..." Desyca melangkah pergi ke kamarnya.

"Kok gua deg-degan gara-gara ada Desyca sih? Gk mungkin kan gua suka sama Desyca cuma gara-gara dia niban tubuh gua? Gk! Gua cuma suka sama Loli kuncir dua!" Juna berbicara pada dirinya sendiri.

(Cieeee ada yang suka sama Desyca!!!)

Berisik lu rah! Gua cuma setia sama Loli kuncir dua!

(Tapi Desyca kuncir dua loh kak!)

Iya,ya... Gk mau! Masa baru ketemu udah suka! Udah lu pergi sono!

(Oke Farah pergi deh😞)

Lalu Juna pergi dengan keadaan kacau.

Desyca sambil berjalan kekamarnya memikirkan kejadian tadi

"Desyca kok kamu bego banget sih... Masa baru masuk OSN udah bikin masalah sama kakak kelas sih!!!! Udah tadi malah posisi jatohnya gitu lagi!"

"cieee yang tadi jatoh sama kak juna..." Seorang wanita berambut hitam panjang mendekat...

"Siapa ya?" Tanya Desyca yang tidak tahu siapa orang itu.

"Perkenalkan namaku Irene Dwi Anggita dari SMA Santa Maria dan ini Rievalisha dari SMA Binusvi" Irene Sambil menunjuk orang yang ada di sebelahnya.

"Hai Desyca! Kita temen sekamar kamu kedepannya nanti. Panggil aja aku Rieva" sambil berjabat tangan dengan Desyca.

"Hai Irene! Hai Rieva! Tapi bagaimana kalian tahu kalau Desyca jatoh?" Desyca dengan polosnya menanyakan itu.

"Kami itu detektif cinta! Ya kan Rieva?!" Kata Irene sambil menyenggol Rieva.

"Iya, Tadi aku liat kak Juna pipinya merah, gemezzz liatnya deh!" Rieva mulai membayangkan yang aneh-aneh.

"Memangnya kenapa kalau pipinya merah? Mungkin kak Juna habis berjemur? Desyca jadi bingung, maksud Rieva apa sih?" Desyca memasang muka polos lagi

( Des yang peka dong! )

peka itu apaan Farah?

(Et dah bocah au ah zbl)

Desyca gk ngerti apa yang diomongin😳

"Des, kamu kok gk peka sih!" Irene dengan kesal mencubit pipi Desyca.

"Apaan sih Irene! Sakit tahu!" Desyca sambil mengusap-usap pipinya yang memerah karena dicubit Irene.

"Aku iri loh Des... Kamu dikelilingi banyak cogan, pinter, kaya, apalagi Dirga dia itu suaranya seperti malaikat..." Rieva membayangkan Dirga sedang menyanyi di panggung.

"Dia itu iblis Rieva! Aku benci kepada Dirga!" Desyca dengan berapi-api menolak omongan Rieva.

"Dia itu iblis Rieva! Aku benci kepada Dirga!" Desyca dengan berapi-api menolak omongan Rieva

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu benci Des... Nanti jadi cinta aja..." Kata Irene sambil minum jus mangga.

"Sampai kucing bisa mengerjakan soal fisika SMA, Desyca juga tetep benci sama Dirga!" Desyca menolak mentah-mentah omongan Irene.

"Terserah kamu lah Des..." Irene menyerah atas penolakan Desyca.


Note: Maaf cuma segini... Soalnya mau ujian tengah semester... Jadi ini cuma iseng2 sambil ngademin otak😂😂
Sampai jumpa lagi!

My Name Is DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang