Bagian 17

1.3K 108 6
                                    

"DESYCA!"

"Apa? Jangan teriak-teriak di telinga orang!" Desyca menutup kupingnya.

"Ngapain lu ada di kamar gua!?"

"Hah? Aku ada di kamarmu? KOK BISA?!" Desyca baru menyadari kalau dia ada di kamar Dirga.

"Mana gua tahu, cabe! Terus kenapa lu tidur di kasur gua?"

"Aku gak tahu, Ga! Aku gak inget." Desyca mengacak-acak rambutnya seperti orang gila.

"Bohong lu. Bilang aja lu modus!"

"Kenapa sih kalian berdua?" Tanya Reihan menatap mereka berdua dengan heran.

"Desyca itu, Rei! Masa dia tidur di kasur Dirga!" Jawab Dirga sambil menunjuk Desyca.

"Aku gak tahu, Rei. Tiba-tiba saja aku ada di sini."

"Aku yang membawa Desyca ke sini, Ga."

"APAA?!" Teriak mereka berdua.

"Kan tadinya lu udah masuk duluan ke kamar, Ga. Saat aku mau pergi, Desyca tertidur di meja. Tapi, aku tidak melihat siapapun di sana. Aku gendong aja ke sini." Jelas Reihan.

"Kamu menggendongku? Kok aku gak berasa ya?"

"Tapi kan masa..."

"Sudahlah. Aku minta maaf." Potong Reihan.

"Lagian lu kan gak tidur bareng Desyca. Lu kan tidur di sofa tadi malem." Lanjut Reihan.

"Terus kamu tidur di mana?" Tanya Dirga.

"Numpang bareng kak Juna. Habisnya aku gak tega ngebangunin Desyca." Jawab Reihan.

"Harusnya kamu bangunin aku, Rei." Ucap Desyca.

"Aku aku gak tega, Des."

"Ah sudahlah." Ucap Desyca.

"Jangan marah, dong. Kan jelek kalau lagi marah." Rayu Reihan.

Sementara Dirga hanya melihat mereka dengan tatapan jijik atau.... Cemburu?

"Diem ah." Ucap Desyca.

"Desyca cantik nan manis. Nanti mau ikut jalan-jalan gak?" Ajak Reihan.

"Ke mana?" Tanya Desyca bersemangat.

"Jalan-jalan aja." Jawab Reihan.

"Woi! Kalau mau pacaran jangan di sini!" Ucap Dirga kesal.

"Cie cemburu."

"Diem lu, Cabe!"

"Sipit genit!"

"Orang gila!"

"Orang aneh!"

"Kucing Garong!"

"Cabe uleg!"

"Hei! Sudahlah. Kenapa kalian selalu saja bertengkar?" Reihan menengahi pertengkaran Dirga dan Desyca.

"Dia duluan, Rei!" Ucap mereka berbarengan.

"Lu tau, Des."

"Kamu nyari ribut duluan, Ga!"

"Lu."

"Lu."

"Udah ah. Kalau berantem di luar aja!" Ucap Reihan.

"Males ngomong sama lu, Ga!" Ucap Desyca sambil meninggalkan mereka berdua.

"Des! Tungguin gue!" Reihan mengejar Desyca yang sudah menjauh.

My Name Is DesycaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang