Kate turun dari pesawat dan mencoba mencari supir pribadi ayahnya yaitu Paul. Menoleh kesana dan kemari, akhirnya hasil pencariannya membuahkan hasil. Matanya kini menangkap seseorang yang tengah membawa papan nama yang bertuliskan ‘Katerine Hill’. Tanpa babibu, Kate pun langsung berjalan menghampiri pria yang berbadan tegap layaknya bodyguard.
“Ms. Hill?” Tanyanya pada Kate dan Kate menganggukkan kepalanya seraya membenarkan pertanyaan dari Paul.
Paul pun langsung membukkan pintu Limousine bagian belakang untuk Kate, dengan segara gadis itu masuk kedalam mobil itu.
“Terimakasih.” Kata Kate sambil tersenyum dan Paul hanya menganggukkan kepalanya.
Kate menatap setiap sudut Limousine milik ayahnya itu, terlalu mewah menurutnya. Ia langsung menampar pipinya pelan Hentikan tingkah konyolmu ini Kate ! Kau terlalu kampungan untuk ini. Atau kau akan mempermalukan Ayahmu sendiri. Gerutunya dalam hati dan setelah itu ia memutuskan untuk tidur. Mungkin dengan cara ia tidur akan membuat dirinya merasa sedikit tenang, karena selama perjalanan menuju ke Seattle, pria sombong itu sama sekali tidak mengajaknya mengobrol.
Setibanya ia diperusahaan milik ayahnya itu, ia langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju ke lift.
Didalam lift ia memutuskan untuk merapikan rambutnya sedikit. Namun, langkahnya terhenti, begitu mendengar suara khas pria tengah memanggil namanya.
"Kate.."
Ia menoleh menatap pria itu dan tentu saja matanya langsung membulat lebar.
"Kau..."
"Lucas." Potong pria itu cepat sambil menyeringai.
"Kenapa kau bisa ada disini ?" Tanya Kate dengan tatapan yang tidak lepas menatap pria itu.
"Meeting."
Jawaban itu begitu singkat, namun mampu membuat jantung Kate berdegub begitu kencang.
Begitu lift berdeting dan pintu luft terbuka, dengan langkah cepat Kate langsung meninggalkan Lucas.
"Semoga, aku bisa bertemu denganmu lagi." Hanya kalimat itu yang bisa ditangkap oleh telinga Kate. Selebihnya tidak karena langkahnya sudh cukup jauh.
Ia terus memohon agar Tuhan tidak mempertemukannya dengan Lucas lagi. Itu adalah kutukan besar, jika mereka bertemu lagi.
________________________
"Kate" Yang dipanggil pun langsung menatap ke arah sumber suara tersebut. Ditatapnya lekat wajah pria setengah baya itu.
"Ayah." Ucapnya sambil memeluk pria setengah baya itu. Sebuah pelukan yang hangat.
"Aku pikir kau tak akan kemari, Kate." Ucapnya lirih.
"Apa ayah pikir aku bermain-main dengan ucapanku ?" Tanya Kate sambil memicingkan matanya.
"Bisa saja begitu." Kate menghelakan nafas kesal, bagaimana bisa ayahnya mengira kalau ia tengah bermain-main. Mana ada seorang putri yang sudah beberapa bulan tidak bertemu dengan ayahnya dan ingin bertemu dengannya itu dibilang main-main.
"Duduklah, Kate." Perintahnya. Kate pun langsung duduk dikursi yang ditunjuk oleh Fandrick. Menatapnya lekat, Kate merasa bahwa ayahnya begitu tampan. Wajah mereka pun tidak begitu mirip sama sekali. Tapi biar lah. Dia ayahku. Tetap ayahku. Ia pikir wajahnya lama-lama akan berubah mirip dengannya, tapi kenyataannya tidak. Wajah Kate lebih dominan mirip dengan ibunya.
"Kau memikirkan sesuatu, Kate ?" Tanya nya yang membuyarkan semua lamunan Kate saat ini.
"Tidak, ayah.. Hanya saja aku merindukanmu." Jawabnya berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Man In Suits
RomanceSemenjak Christian bertemu dengan Katerine Hill di Mansion keluarga Hill karena suruhan dari Fandrick untuk menemui putri sulungnya itu. Awalnya Christian mendekati Kate hanya ingin memanfaatkan Kate untuk mendapatkan separuh saham dari perusahaan m...