Semakin lama perut Kate menjadi besar layaknya ibu hamil. Setiap hari bahkan bisa dibilang setiap waktu, Christian selalu menyempatkan dirinya berada dirumah untuk menjaga sekaligus menemani istrinya yang sedang hamil tua.
Bahkan permintaan yang aneh-aneh selama Kate hamil pun, Christian selalu belikan. Ia tidak pernah menyuruh bodyguard nya untuk membelikan makanan atau barang-barang yang diminta oleh Kate. Ia selalu beralasan bahwa Kate adalah istrinya jadi sepantasnya Christian saja yang menuruti permintaan istrinya itu. Bukan Bodyguard nya.
"Christian.."Christian menoleh menatap istrinya itu yang tengah makan popcorn.
"Bisa kau buatkan aku jus semangka ?" Tanya Kate sambil menatap Christian dan mengunyah popcornnya.
"Jus semangka ?" Tanya Christian sambil menaikkan satu alisnya dan Kate langsung mengangguk semangat.
"Tapi di lemari pendingin tidak ada semangka." Kata Christian, karena kemarin ia memang sempat mengecek isi lemari pendingin dan ia belum sempat mengisi karena ia malas.
"Ayolah, Christian. Buatkan aku jus semangka.." Kata Kate dengan raut melasnya dan dengan terpaksa Christian mengangguk menyetujui permintaan istrinya itu.
"Yey.." Kate berteriak kegirangan bak seorang bayi dan disana Christian hanya mrnggeleng-gelengkan kepalanya sambil trsenyum.
"Tapi aku harus membeli semangka dulu.." Kata Christian.
"Dimana ?"
"Mini market. Jaraknya tidak terlalu jauh kok.." Kata Christian dan Kate mangut-mangut saja sambil memajukan bibir bawahnya.
"Jangan lama-lama."
"Siap.." Kata Christian dan setelah itu berlalu.
Kate mengelus lembut perutnya itu dengan sayang sambil tersenyum, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit dan ia pun langsung berteriak kesakitan.
Tentu saja Christian yang hanya berjarak beberapa meter langsung membalikkan badannya menatap Kate yang tengah mengerang kesakitan.
"Astaga, kau akan melahirkan." Kate tidak memperdulikan Christian, perutnya memang terasa sakit.
Tanpa babibu, Christian langsung mnggendong Kate masuk kedalam mobil
Setelah itu ia sudah sampai dirumah sakit dan dibantu oleh para suster dengan bangkar dorong.
Menunggu beberapa jam diluar sendirian dan istrinya disana tengah berjuang mati matian. Christian sudah menghubungi pihak keluarganya dan keluarga Kate.
Tidak lama dari itu rombongan orang tua pun menghampiri Christian dengan berjalan tergesa-gesa.
"Bagaimana keadaan Kate ?" Tanya Elle sambil memegang lengan Christian.
"Entahlah, semoga ia baik-baik saja, Ma." Kata Christian.
1 jam berlalu, terdengar suara tangisan bayi. Tentu saja itu membuat Christian dan orangtuanya beserta mertuanya berdiri dan mengucapkan syukur.
Dokter keluar dari ruang dengan tersenyum.
"Keluarga pasien ?" Tanya Dokter.
"Iya, bagaimana keadaannya, Dok ?" Tanya Christian.
"Istri anda baik-baik saja, Mr.Nelson.. Dan putra anda pun juga sehat dan normal... Selamat, Mr.Nelson." Kata dokter sambil bersalaman dengan Christian.
"Apa kami boleh masuk ?" Tanya Carlina.
"Tentu, Silahkan. Mrs. Nelson tidak pingsan sama sekali. Saya permisi"
Sepeninggal dokter itu, rombongan keluarga Nelson dan Hill pun masuk kedalam ruangan Kate.
Disana mereka semua melihat Kate yang tengah memeluk bayi mungilnya itu.
"Kate.." Kate mengongak menatap Christian dan semua orang disana.
Christian berjalan menghampiri istrinya itu, mencium kening Kate dengan sayang.
"Dia tampan seperti kau.." Kata Kate sambil tersenyum.
"Iya aku tau.. Terimakasih.." Kata Christian.
"Untuk ?"
"Untuk perjuanganmu melahirkannya didunia ini dan sekarang putra kita sudah berada dipelukan kita. Bukan perut lagi yang aku peluk. Melainkan dia." Kata Christian dan Kate tekekeh geli.
"Seharusnya aku yang berterimakasih, kau sudah menjagaku dan menemaniku selama aku hamil. Dan aku juga merasa bersalah padamu... Karna aku, kau mengabaikan pekerjaanmu." Kata Kate.
Christian tersenyum menetap istrinya itu.
"Tidak apa-apa.. Ini tugasku, bukan ? Untuk menjagamu dan menemanimu.. Lagi pula sudah ada Max yang bisa mengurus perusahaan.." Kata Christian dan Kate mengangguk.
"Hai, sayang.." Kate menatap semua orang yang berada disekelilingnya dan wanita itu hanya menanggapi dengan senyuman.
"Tampan sekali.." Kata Carlina sambil menggendong bayi.
"Mau kau beri nama siapa ?"Tanya Fandrick.
"Dalvin Nelson." Kata Christian dan semua orang yang dsana pun langsung tersenyum.
"Nama yang bagus."
"Hai, Dalvin.." Sapa Elle sambil melambaikan tangannya.
Kate tersenyum menatap seluruh anggota keluarga yang berbahagia karena kehadiran putranya Dalvin Nelson.
Semoga saja, hidup nya selama didunia akan terus bahagia bersama Christian dan Dalvin.
Cinta sehidup semati. Dan semuanya akan menjadi lebih indah.
END
---
yuhu, Jerk man in suits udah selesai...
tapi tenang, pasti ada extra part juga kok..Jangan lupa juga baca ceritaku yang baru.
-Hallo, Mr.Cold (Romance)
-We'll Be Together Forever (Teen fiction)Tinggal pilih aja, mana yang kalian suka..
Wkwkwk semoga hari kalian menjadi lebih indah hari ini dan seterusnya.
Happy reading guys.
Salam
02-02-2017Echa Fardhia
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerk Man In Suits
RomanceSemenjak Christian bertemu dengan Katerine Hill di Mansion keluarga Hill karena suruhan dari Fandrick untuk menemui putri sulungnya itu. Awalnya Christian mendekati Kate hanya ingin memanfaatkan Kate untuk mendapatkan separuh saham dari perusahaan m...