Bab 2

63.4K 3.6K 14
                                    

"Dia meninggalkanku.. Dia lebih memilih wanita itu.. Sudah lama dia meninggalkanku.. Aku tak bisa melupakannya.. Dia pria gila yang menginginkan wanita jalang seperti itu.. Sialan !!! Sialaan !!!" Sedari tadi ucapan Kate terlihat lirih dan menangis, lalu tak lama kemudian dia pun lansung berteriak frustasi.

"Pria itu ? Siapa ?"Tanya Christian penasaran.

"Pria gila yang menginginkan wanita jalang tak tau diri. Hahaha." Ucap Kate sambil tertawa lepas.

"Baiklah, Miss Hill. Kau sudah mabuk berat. Dan kau banyak bergurau sekarang." Ucap Christian sambil memarkirkan mobilnya dan mulai menggendong Kate untuk keluar dari mobilnya.

--------*******-------

Sesudah Christian menidurkan Kate, dia masih berkutat pada pikirannya mengenai maksud dari ucapan Kate. Apa dia pergi ke club karena frustasi ? Depresi ? Christian sangat ingin tau, entah kenapa kata-kata yang keluar dari mulut Kate selalu menghantuinya.

"Jangan pikirkan itu ! Dia sedang mabuk." Gerutu Christian dalam hatinya dan mulai berfokus pada pekerjaannya.

*FlashBack on" (Sebelum di Seattle)

Kate berjalan menelusuri trotoar yang berisikan banyak pejalan kaki sama sepertinya, dia melangkahkan kakinya menuju ke sebuah kafe. Hanya untuk bersantai. Setelah itu dia mulai memesan beberapa makanan.

Kate mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kafe, tak lama dari itu pesanannya pun sudah tersaji dihadapannya. Ice Cream dan Black forest.

Dia mengunyah Black forest nya sambil memandangi keindahan kafe tersebut. Sangat formal menurutnya. Kini pandangannya tertuju pada seseorang yang sedang duduk berdua dengan pasangannya dan lelaki itu mencium tangan wanita itu dengan penuh.. cinta.

Kate tersenyum miring "Kau membohongi ku, Jerk." Guman Kate dan langsung menghampiri pria yang tengah berduaan dengan wanita yang ada dihadapannya.

"Wow ! Apa apaan ini ?" Ucap Kate sambil tersenyum.

"Kate-." Ucapan pria itu terpotong karena Kate langsung menyelanya

"Jangan panggil namaku." Ucap Kate.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan." Ucap pria itu. Kate pun langsung tertawa miris.

"Memang aku memikirkan apa ? Haa ?" Ucap Kate sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Aku dengannya-"

"Kau dengannya berpacaran ? Bertunangan ? Oh.. Atau.. kau sudah menikah dengan wanita jalang ini ? Hmm ? Bahkan tadi aku melihatmu mencium tangannya." Ucap Kate.

"Aku tidak sama sekali seperti itu. Aku mencintaimu."

"Diamlah !! Hentikan omong kosongmu itu ! Aku tidak mempercayai omonganmu itu !" Ucap Kate sedikit membentak.

"Kenapa kau membentakku ?! Kau berani denganku, Kate ?" Ucap pria itu geram. Dia sama sekali tidak suka dibentak.

"Memang apa salahnya ?" Ucap Kate sambil tersenyum miring.

"Baik.. akan ku jelaskan padamu, Wanita yang ada dihadapanku ini, wanita yang aku cium tangannya ini adalah kekasihku yang akan aku jadikan sebagai istriku. Bukan dirimu !" Ucap pria itu sambil menatap Kate. Kate ingin menangis tapi ia benar-benar berusaha untuk menahan air matanya itu. Dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan pria brengsek itu.

"Pernyataan yang bagus." Ucap Kate sambil tersenyun dan meninggalkan pria yang ada dihadapannya itu.

Flashback off*

Jerk Man In SuitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang