Bab 16

47K 2.4K 9
                                    

Maaf sebelumnya..
Maaf juga kalau aku update nya nggak beraturan..
Sebelumnya aku bingung mau nulis apa ? kayak gimana ? tiba tiba nih otak macet, nggak tau kesumpelan apa..

Rasanya juga agak susah buat aku kalo pake sudut pandang orang ke 3 mulu.. Juga nggak ada serunya gitu menurutku. Makanya aku mutusin buat setiap part ada POV-POV an. Gimana nih ?

Sekarang aku pake sudut pandang Kate ya.

Happy reading..♥
Semoga nggak bosenin, malah tambah seru.😂

----------

Aku merebahkan tubuhku diatas ranjang, betapa beratnya beban pikiranku sekarang. Aku tau maksud ibu itu baik untuk menikahkanku dengan Christian, tapi aku tidak yakin kalau Christian mau denganku. Dia juga pernah mengatakan padaku kalau aku bukan type nya. Jujur saja hatiku sangat sakit saat mendengar pernyataan yang keluar dari mulutnya itu.

Dia bahkan dengan seenaknya meniduriku dan memaksaku untuk melakukan itu, aku benar-benar sudah meronta-ronta, tapi sialnya dia selalu mengasariku dan memaksaku. Bukankah dia sudah gila ? Dan sekarang setelah dia tau aku hamil, apa yang dia lakukan padaku ? Dia meninggalkanku seenak jidatnya tanpa mengatakan apa pun padaku. Sialan memang dia.

Dan bodohnya lagi aku mencintainya, sudah cukup. Aku tak akan mencintai pria brengsek sepertinya. Sialan memang. Dia selalu berlaku manis didepan keluargaku dan kelakuan manis palsunya itu dia berhasil memikat hati kedua orang tuaku. Picik sekali.

"Arrgh.. Sialan kau, Christian."Gerutuku sambil mengacak-acak rambutku dengan frustasi.

Tak lama dari itu handphone ku bergetar dan aku melihat layar pada handphone ku ada panggilan masuk dan disitu tertera nama Christian. Mau apa lagi dia ? Menyakitiku ?

Aku pun langsung mengangkat telfonnya tanpa berkata apapun, biarkan dia yang berbicara sendiri saja.

"Hallo.." Suara itu adalah suara Christian. Benar-benar Christian.. Sungguh aku sangat merindukannya sudah beberapa minggu aku tak bertemu dengannya dan berkomunikasi dengannya. Aku sangat merindukannya. Tidak, aku menggelengkan kepalaku. Jangan pernah merindukan pria brengsek itu. Jangan pernah.

"Hallo, Kate.." Dia memanggil namaku, ahh ya Tuhan. Suaranya sangat ah.. Aku ingin memeluknya dan ingin memilikinya.

"Kate, maaf.. Aku sudah meninggalkanmu seminggu yang lalu.. Maafkan aku.. Aku tidak ber maksud begitu, aku belum bisa menerima kenyataan bahwa kau hamil anakku.. Aku belum siap untuk itu..." Ucapnya dan aku juga bisa mendengar helaan nafas beratnya dari balik telfon.

"Aku tau.. Pasti kalau Mr.Hill mengetahui itu, pasti dia akan menikahkan kita berdua.. Semua yang sudah terjadi memang karena aku.. Semua salahku.. Asal kau tau, sebelumnya aku minta maaf lagi padamu, Kate.. Aku belum bisa mencintaimu.. Maaf." Ucap Christian kembali. Saat aku mendengar kata-kata terakhir yang ia ucapkan bahwa ia belum bisa mencintaiku, itu sangat menyakiti hatiku. Dadaku sesak sekali. Rasanya aku menangis sekeras mungkin. Lagi-lagi aku mendengar kata-kata menyakitkan dari mulut Christian. Dan parahnya, aku masih saja mencintai Christian bahkan Christian tak mencintaiku.. Bodoh sekali.

"Aku akan berusaha menerimamu, menerima anak yang kau kandung dan aku juga akan mencoba untuk mencintaimu.." Ucap Christian, aku hanya menutup mulutku untuk menahan isakan tangisku. Aku tak ingin Christian mendengarkan suara isakan tangisku. Aku tidak ingin dianggap lemah olehnya. Ku mohon jangan katakan semua itu.. Kau menyakitiku.. Benar-benar menyakitiku.

"Kate.. Katakan sesuatu.. Ku mohon.." Ucap Christian lirih dibalik telfon. Aku pun langsung helakan nafas beratku dan mulai mengatur deruan nafasku, jangan menangis dan jangan menangis.

Jerk Man In SuitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang