Bagi yang terbiasa berangkat pagi, dan kalau melewati kelas 8A, jangan heran kalau sudah ada suara bola basket atau gitar yang dipetikkan. Ya, Pras, Trisna, dan A'yun pasti sudah standby di kelas. Yah, kebiasaan berangkat pagi, sih. Buat Pras, dia pasti langsung main HP, Trisna pasti main bola basket, dan A'yun pasti sedang mendengarkan musik. Kalau soal suara gitar, itu bukan horror, lho, itu cuma suara Riri, anak kelas 8B yang main ke 8A buat minta ajar ke Maulana main gitar. Nah, itulah kebiasaan pagi hari di kelas 8A.
Dan juga, kalau masalah shalat Dhuha, ah, jangan ditanyakan yang cewek, deh. Pasti semua -yang cewek- pada ribet buat booking tempat. Ah, jangan lupa juga soal kerja sama di kelas 8A. PR! Kami pasti langsung minta contekan ke anak paling pintar di kelas 8A. WHO? Siapa lagi kalau bukan si Raya, sang putri Medaeng, jago semua pelajaran - kecuali olahraga-.
Setelah shalat Dhuha, warga 8A segera masuk ke kelas. Bukan untuk segera berdoa, apalagi segera mengaji, melainkan............
"Raya!!!!!!!!!!" Suara Ochi menggelegar mengagetkan anak anak 8A yang sedang mengerjakan PR Matematikanya masing masing. "Raya! Raya! Raya! Aku nggak tau cara nomer ini! Ajarin, dong!"
"Iya, iya, jangan rame-rame, semuanya juga mengerjakan. Sini!" Kata Raya sambil mengambil buku Ochi. "Ini itu caranya begini, lalu begini," Raya menjelaskan sambil mecorat - coret rumus yang rumit di buku Ochi.
"Nggg, Ray, kok, ini bisa jadi kayak gini? Bukannya hasilnya itu 5, ya?" Tanya Sekar yang juga ikut privat ke Raya.
"Oh, itu, kamu pakai cara yang ini, rumus yang kamu pakai itu buat soal yang nomor 3, caranya, begini"
Begitulah, jika warga 8A lupa ataupun sengaja lupa mengerjakan PR, tiba - tiba saja, mereka pasti akan jadi rajin langsung masuk ke kelas. Pasti para guru dan adik kelas ataupun tetangga kelas 8A akan berpikir, kelas 8A rajin langsung masuk ke kelas untuk segera membaca doa atau mengaji bersama. Padahal, SALAH BESAR!
Pelajaran pertama dimulai. Aqidah Akhlak. Ini, nih, yang mungkin membuat anak - anak 8A diam tak berkutik. Kenapa? Guru Aqidah Akhlak memang nggak garang ataupun pemarah, but, orangnya sudah tua banget, kadang kami kasihan kalau harus ramai di kelas jika ada guru Aqidah Akhlak. Ok, kita memang nggak ramai, sih. Juga, kami nggak mendengarkan. Salah satu ciri khas kami, BUAT KESIBUKAN SENDIRI. Asalkan jangan sampai ketahuan guru aja, kita sudah aman, kok. Kalian pasti juga gitu, kan? -kalau nggak nggak apa - apa, kok-
Next, pelajaran selanjutnya, pelajaran yang PASTI dipikirkan murid sangat mematikan. What Is It? MATEMATIKA. Yep, lembah neraka baru bagi kelas 8A. Raya pasti langsung membuat privatnya sendiri dan langsung laris, nggak enaknya, dia nggak dibayar. Bu Khusnul memasuki kelas. Wajah tegang terlihat jelas di wajah anak kelas 8A. Kecuali Raya -yang sudah jelas nilainya yah, nggak diragukan lagi-.- Ok, kami jujur, hari ini adalah hari yang sangat menentukan bagi masa depan kelas 8A dan nasib uang jajan kami.
ULANGAN KAMI DIBAGIKAN!!!!!!
"Waduh, ulanganku pasti jelek, nih," Kata Tya, sambil menoleh ke belakang, tempat duduk Keysha dan Fitri.
"Tapi, Raya nggak diragukan lagi, kan?" Sahut Keysha sambil melirik Raya.
"Pastilah, Raya gitu loh, ya kan' Ray?" Kata Syifa sambil menoleh ke Raya.
"Heh? Ada apa?" Raya menanggapai.
"Haaaaaaa, tamat sudah riwayat uang jajanku!" Teriak Fitri dengan muka yang AGAK menyeramkan.
Dan pembagian hasil ulangan pun berakhir dengan rintihan kecewa warga 8A. Memang, nilai mereka di atas KKM, tapi, pasti orang tua mereka nggak akan membiarkan mereka keluar hidup hidup. Next to the break time.
Waktu ini merupakan salah satu waktu surga kedua setelah JamKos bagi warga 8A. ISTIRAHAT. Yang mau ke kantin, pasti langsung lenyap, bagi yang merasa alim, pasti langsung lenyap juga:D.
Daripada cerita lama - lama soal pelajaran yang dilalui 8A setiap hari, mending langsung ke intinya aja, deh. Pulang sekolah, tas - tas di kelas 8A pasti masih penuh, but, yang buat bingung adalah, kenapa murid muridnya lenyap semua? Yep, kelas 8A punya kegemaran masing - masing tiap pulang sekolah, seperti, main bola basket, badminton, jajan ke luar sekolah, main pianika dan gitar, dsb.
Saat itu, Faul dan Dyan kembali ke kelas untuk menunggu di jemput di depan bersama. Faul hendak mengambil tas ketika tiba - tiba Dyan berteriak.
"Lho?! Laptopku?! Laptopku mana?!" Teriak Dyan sambil merogoh lokernya.
"Emang kamu taruh dimana?" Faul ikut membantu mencari laptop Dyan.
"Tadi kan' aku taruh di meja, habis itu kan' kita keluar buat main badminton, itupun sudah aku taruh di tasnya,"
"Aku bantu cari, deh, tapi, aku mau telpon Ibuku dulu," Faul merogoh sakunya dan kaget ketika menyadari benda persegi panjang itu tak ada disana. "Lho? Tunggu, kok, HP ku nggak ada? Perasaan tadi aku taruh di saku, deh,"
"Kamu lupa taruh kali, cari deh, aku juga lagi cari laptopku, nih. Kalau sudah ketemu, cepet bantu aku, ya," Kata Dyan tetap mencari di sekitar tempat duduknya.
Ketika mereka sibuk mencari, Arief, Karisma, dan Keysha masuk ke dalam kelas. Mereka bingung melihat Faul dan Dyan yang sibuk sendiri tanpa menyadari kehadiran mereka.
"Kalian cari apa? Kok kelihatan bingung gitu?" Tanya Karisma mendekati Dyan.
"Laptopku, laptopku nggak ada, padahal tadi aku taruh di meja," Jawab Dyan tetap fokus pada pekerjaannya.
"Kok bisa? Kita bantu cari, deh, kamu cari apa, Ul?" Kata Keysha mendekati Faul yang mencari di belakang kelas.
"HP ku, perasaan tadi aku taruh di saku bajuku, sekarang nggak ada. Apa mungkin tadi aku cas, ya?". Kata Faul sambil menggaruk kepala.
"Mungkin aja, ayo, aku bantu cari! Rief! Kamu tanya anak - anak yang mungkin masuk ke 8A!". Sahut Keysha sambil mulai mencari di bawah meja dan kursi.
"Siap!". Jawab Arief sambil berlari keluar kelas.
***
"Keys! Ris!" Panggil Arief ketika masuk ke dalam kelas dengan tergesa gesa. "Udah ketemu?!".
"Belum, nih. Kamu udah tanya anak - anak?" Kata Karisma dengan wajah kecewa.
"Gini, daritadi kita keluar itu, pak satpam di luar kelas kita terus, dia lagi ngerjakan laporan, jadi, dia pasti tau kalau ada orang keluar - masuk kelas kita," Jelas Arief dengan nafas terengah - engah.
"Terus? Gimana kata pak satpam?" Tanya Dyan penasaran.
"Katanya......... sama sekali nggak ada anak yang keluar - masuk kelas kita, kelas kita daritadi kosong, lalu, masuk kalian berdua," Jawab Arief dengan wajah tegang melihat ke arah Faul dan Dyan.
"Lalu, siapa yang mencuri HP ku dan laptopnya Dyan kalau nggak ada anak yang keluar - masuk kelas ini sama sekali kecuali kita?" Kata Faul mulai gugup.
Suasana mendadak hening.
"Kita harus cari pencurinya! Nggak mungkin HP dan laptop kalian hilang gitu aja!" Sahut Keysha yang memecah keheningan.
"B, benar juga! Ayo!" Kata Karisma sambil mulai mencari lagi.
Saat mereka sibuk mencari barang mereka yang hilang, mereka tidak sadar, sesosok gelap sedang mengintai aktivitas mereka dari jendela di pojok ruangan......
***
GIMANA CERITANYA, GUYS?
JANGAN LUPA BUAT TETEP VOMMENTS, YA!
SALAM FIGHT A!

KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH CLASS
Novela JuvenilDelapan A ( 8A ) diulangi lagi biar paham, DELAPAN A. Siapa yang nggak kenal si kelas artis yang selalu keluar dari mulut para guru? Kami memang kelas rusuh, but, cerita suka dan duka tak pernah lepas dari kelas kami. Kejadian aneh satu persatu mula...