STORY 4

603 46 1
                                    

"Masih belum ada info lagi, ya?" Tanya Karisma ke Arief yang sedang membaca laporan.

Arief menggeleng. "Belum, kayaknya nanti sulit, nih. Kamu, Ris?" Tanya Arief balik disambut dengan jitakan di kepala Arief.

"Kalau aku tanya, berarti aku belum dapat apa - apa! Dasar!" Kata Karisma dengan jengkel.

"Eh, benar juga, ya," Arief memegangi kepalanya yang nyut - nyutan.

"Ayo! Sudah mau masuk, mungkin aja, kita beruntung lain kali," Kata Karisma berlalu diikuti Arief di belakangnya.

***

Hari Jumat, waktunya Pramuka, dengan tema pioneering. Otomatis, seluruh anggota pramuka termasuk DeGa, membawa tali pramuka.

"Tris! Bawa tali?" Tanya Tya sambil mengambil tali pramuka dari tas nya.

"Bawa lah! Duluan aja, nanti aku menyusul!" Kata Trisna, diikuti anggukan Tya yang langsung keluar kelas.

Kegiatan pramuka dimulai, seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ini, berkumpul di lapangan. Arief dkk selaku DeGa, menyiapkan seluruh siswa dengan tertib. Karena tema hari ini adalah pioneering, maka, pembagian tugas pun dimulai. Ada yang berkeliling, membimbing adik - adik, dsb. Arief terlihat sibuk membimbing adik - adik yang sibuk dengan tali nya masing - masing.

"Kalau mau buat tandu, pakai simpul jangkar, dek, caranya gini," Arief memperagakan cara membuat simpul tersebut. Tiba - Tiba...

Seseorang menepuk pundak Arief dari belakang. Dengan spontan Arief menoleh. Terlihat adik kelas perempuan mengangkat tangan dengan takut - takut.

"Hm? Kenapa, dek?" Tanya Arief sambil tersenyum. Adik kelas itu awalnya ragu - ragu. Arief masih memandangnya, menunggunya bicara.

"I, ini, kak, aku........."

"Dek?" Nanda memotong ucapan adik kelas itu. Ia berjalan mendekatinya dan Arief. "Dia kenapa, Rief? Sakit? Kalau mau minta tolong ajar, kakak yang lainnya juga bisa, kok," Kata Nanda sambil menuntun adik kelas itu kembali ke bagian putri.

Adik kelas itu menepis pelan tangan Nanda yang ada di bahunya. "Aku nggak apa - apa, makasih," Ia pun pergi tanpa sepatah kata lagi. Nanda yang melihat itu hanya bisa berdecak kesal, melihat kelakuan adik kelas itu.

Arief yang melihat kejadian itu hanya bisa bingung. 'Kenapa anak tadi tanya ke aku, ya? Apa ada yang mau dibicarakan?' Arief tetap berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Kak! Ini terus gimana?" Tanya adik kelas yang dibimbing Arief tadi.

"Oh, iya dek!" Arief pun berlari kecil ke arah adik kelas yang dibimbingnya tadi. 'Mungkin karena DeGa yang lain sibuk semua, kali. Aku terlalu banyak mikir,' Ia pun melanjutkan pekerjaannya.

***

Kegiatan pramuka pun selesai. Seluruh siswa yang mengikuti pramuka pun pulang ke kediaman masing - masing. Trisna kembali ke kelas untuk mengambil tasnya.

'Talinya kutinggal aja, deh,' Dia pun meletakkan talinya di loker lalu berjalan keluar kelas.

***

Esoknya, Trisna berangkat paling awal. Segera ia masuk ke kelas.

"Ukhhh........ Uhuk.." Terdengar suara dari belakang kelas. Seketika Trisna kaget setengah mati.

Ia pun berjalan ke belakang kelas, dan ternyata suara itu berasal dari...

"Pras?! Hei! Kamu kenapa?!" Trisna mengguncang - guncangkan tubuh Pras yang tergeletak lemas di lantai.

DEATH CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang