Tindakan dari ketua perkumpulan bulu hijau itu sama sekali di luar dugaan semua orang dan membuat para jago berdiri terperangah, dari tindakan tersebut sudah jelas terihat bahwa ketua perkumpulan bulu hijau tidak ingin kalau sampai kedok manusia tembaga itu ketahuan, sebab dengan diketahuinya jejak orang itu kemungkikan besar diapun akan membongkar rahasia asal usul dari ketua perkumpulan bulu hijau.
Rupanya teka-teki yang menyelubungi asal usul mereka berdua saling berhubungan satu sama lainnya, asal salah seorang diantara meteka ketahuan jejaknya maka tidak susah untuk menebak yang lain-Sementara itu ketua perkumpulan bulu hijau sambil tertawa dingin telah mengancam kembali:
"Heeeh heeeh heeeh... sebenarnya kalian mau pergi dari sini atau tidak??"
Sambil mengancam senjata payung sengkalanya direntangkan dan siap untuk turun tangan."Bukankah engkau bersikeras hendak mendapatkan jago angin dan guntur Lam-kong Liu?" bentak Lam-kong pak dengan keras, "Aku adalah putranya. kalau kau bisa mendapatkan diriku maka sama artinya telah mendapatkan ayahku. tunjukkan dahulu Wajah aslimu, kemudian aku akan pergi mengikuti dirimu tanpa membantah."
"Tidak, orang yang kuinginkan bukan engkau tapi Lam-kong Liu pribadi, sekarang kalian tak usah banyak bicara lagi. jika masih membandel dan tidak mau mengundurkan diri dari sini maka jangan salahkan kalau aku akan melakukan pembantaian secara besar2an-"Sementara para jago masih berdiri dengan perasaan ragu2 untuk kesekian kalinya. Ketua perkumpulan bulu hijau telah membentak keras: "Serbu"
Ratusan orang pria kekar dan jago lihay golongan sesat ber-sama2 gerakkan senjata dan menerjang kedepan-Kali ini Lam-kong Pak benar2 sudah dipengaruhi hawa amarah, diam2 dia salurkan hawa murni bayi saktinya kedalam seluruh tubuh, kemudian senjata tanduk naga saktinya diloloskan dari dalam sakunya.
Terdengar Sun Han Siang dengan nada sedih telah berkata:
"Secara lapat2 aku sudah dapat menduga siapakah engkau yang sebenarnya dapatkah kau memandang diatas wajahku dan lepaskan anak Pak..,.??"Cu Hong Hong yang berada disampingnya sambil ketawa segera mengejek:
"Heeeh hh..heeehh..heeehh...tentu saja ia bersedia melepaskan bocah Pak dengan begitu saja demi engkau bagaimana beratpun syarat yang kau ajukan pasti akan disetujui olehnya..."Ketua perkumpulan bulu hijau terpengaruh, untuk beberapa saat lamanya ia tak tahu apa yang musti dilakukan olehnya.
Lam-kong Pak sendiri tak ingin terlalu banyak membuang waktu, dengan suara dalam ia berseru,
"Lebih baik persoalan yang tak ada gunanya tak perlu dibicarakan labih dahulu. ayoh kita adu kepandaian dan coba lihat siapakah yang lebih unggul diantara kita berdua."Sambil berkata senjata tanduk naga saktinya dibabat kemuka diiringi deruan angin puyuh yang memekikkan telinga, begitu cepat dan dahsyatnya serangan tadi, dalam waktu singkat seluruh batok kepala musuhnya sudah berada dalam kurungannya.
Ketua perkumpulan bulu hijau merentangkan senjata payung sengKalanya, dengan gerakan Tiang-hong-koan-jit atau bianglala menutupi sang surya, ia sambut datangnya ancaman tersebut.
"Taanggg..." letusan bunga api berhamburan diangkasa, kedua belah pihak sama2 tergetar mundar dua langkah Kebelakang. ini membuktikan bahwa posisi Lam-kong Pak sama sekali tidak berada dibawah angin.
kendatipun begitu, ketua perkumpulan bulu hijau sendiri tidak menggunakan seluruh tenaganya dalam bentrokan tersebut. rupanya ia masih ada perasaan belas kasihan terhadap lawannya ini.Setelah terjadinya bentrokan tersebut, kepercayaan Lam-kong Pak pada kekuatan sendiri semakin berlipat ganda. ia segera mengembangkan permainan ilmu dari payung sengkala untuk saling berebut menyerang dengan pihak lawan, ia berusaha melontarkan serangan2nya yang paling ampuh untuk melumpuhkan pertahanan lawan-
Sementara itu para jago lainnya dari kalangan lurus telah terlibat dalam pertarungan sengit melawan para jago lihay dari perkumpulan bulu hijau, hanya manusia baju tembaga seorang yang tetap berpeluk tangan sambil menonton jalannya pertarungan itu dari sisi kalangan-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelelawar Hijau
General FictionLanjutan Payung Sengkala DALAM kisah "Payung Sengkala" diceritakan bahwa dalam suatu perebutan sengit di atas jembatan kota Lok Yang untuk memperebutkan jinsom sisik naga yang berusia sepuluh ribu tahun, akhirnya benda mestika itu berakhir diperoleh...