13 : Membalas kekesalan hati

1.1K 20 1
                                    

"SEKARANG kau baru tahu bukan?" seru Siang Hong Ti sambil tertawa dingin, "Heeeehh... heeehhh... heeehhh...dengan wataknya yang beranggasan setelah terjadi peristiwa ini maka tak mungkin lagi ia bersedia kembali kesini"

Lam-kong Pak ada maksud menanyakan hubungan antara Cu Hong Hong dengan pangcu dari perkumpulan Liok Mao-pang, ia segera menguntil dibelakang tubuhnya. Setelah melakukan perjalanan beberapa saat lamanya. Cu Hong Hong berhenti dan duduk diatas batu besar. makin berpikir ia merasa semakin sedih meskipun wataknya keras kepala tapi bagaimanapun juga dia adalah seorang wanita. setelah disekelilingnya tiada orang, maka tak dapat dibendung lagi menangislah perempuan itu dengan sedihnya.

Lam-kong Pak yang bersembunyi dibelakang pohon diam-diam simpatik terhadap dirinya, tempo dulu mungkin disebabkan hubungannya dengan Sian yang paling kurang serasi atau mungkin karena secara diam-diam ia mencintai ayahnya Lam-Kong Liu maka hubungan suami isteri jadi makin retak sehingga akhirnya mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, tentu saja dalam hal ini tak dapat salahkan dirinya saja.

Setelah menjanda belasan tahun. kembali ia dilukai oleh ibunya sehingga tercebur Kedalam jurang dan masuk keperut naga bertanduk tunggal, disana ia harus menahan Penderitaan selama belasan tahun, kalau dipikir lagi nasib perempuan ini memang patut dikasihani.

Setelah menangis beberapa saat lamanya, Cu Hong Hong menyeka air mata dengan ujung bajunya, lalu dengan gemas serunya:
"Semua ini adalah Sun Han siang perempuan rendah itu yang mencelakai diriku..., aku tak akan melepaskan dirinya dengan begitu saja"

Pada saat itulah Lam-kong pak munculkan diri dari tempat persembunyiannya, melihat kemunculan manusia tembaga ditempat itu Cu Hong Hong merasa amat terperanjat, sambil bertolak pinggang segera teriaknya:
"Kau siapakah?? Hmm rupanya sengaja datang untuk melihat aku sedang menangis."
"Aku adalah kakek bersedih hati, aku bukan bermaksud menyaksikan engkau menangis, melainkan hendak menanyakan suatu persoalan kepadamu."

"Maaf" tegas Cu Hong Hong dengan keras, "perasaan hatiku kurang begitu baik,lebih baik tak usah kita bicarakan tentang masalah apa pun"
"Urusan ini menyangkut masalah dunia persilatan serta kepentingan umat Bu-lim yang ada dikolong langit, aku harap engkau jangan bertindak menuruti emosi"

Cu Hong Hong yang sedarg gusar jadi semakin naik pitam. bentaknya: "siapa yang suruh engkau nasehati diriku?? enyah kamu dari tempat ini. ..."
"Aku hendak menanyakan masalah mengenai pangcu dari perkumpulan Liok-mao-pang serta ada urusan banyak disampaikan kepadamu "
Begitu Lam-kong Pak mengungkap tentang ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu, kegusaran Cu Hong Hong segera berkurang, serunya: "Kalau engkau ada perkataan, Cepat utarakan keluar.."

"Aku masih teringat ketika tempo hari secara kebetulan aku berhasil melihat raut wajah asli dari pangcu perkumpulan Liok mao-pang, ternyata ia mempunyai raut muka yang ganteng juga ...."
"Engkau melihatnya dimana??" tanya Cu Hong Hong dengan hati terperanjat.
"Tempo hari ketika Lam-kong Pak dan ibunya terjerumus dalam markas besar Perkumpulan Liok-mao-pang, waktu itu Loo Liang-jan telah beradu kepandaian dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu, dandanan rambut hijaunya yang panjang ia berhasil melemparkan tubuh Loo Liang-jen sampai beberapa depa jauhnya, aku yang bersembunyi disamping dapat menyaksikan raut muka aslinya"

Sekali lagi Cu Hong Hong merasakan hatinya bergetar keras.
"coba katakaniah, bagaimana macam mukanya??"
"Mata jeli hidung mancung, bibir tipis dan muka putih bersih, alisnya melengkung keatas"
Sekujur badan Cu Hong Hong gemetar keras, katanya kemudian:
"Antara dia dengan diriku sama sekali tak ada hubungannya, apa yang hendak kau tanyakan lagi??"

"Tempo hari aku toh pernah menyerahkan rambut palsu warna hijau kepadamu apakah engkau berhasil menebak siapakah orang itu ??"
"Antara diriku dengan dia sama sekali tak ada hubungannya. buat apa aku mesti menebaknya ??"
Lam-kong Pak tertawa dingin.
"Heehh.,.heeh ....menurut apa yang kuketahui, antara engkau dengan ketua dari perkumpulan Liok-mao Pang mempunyai hubungan yang sangat erat, masih ingatkah akan perkataanmu yang kau sampaikan kepadanya, 'aku tau siapakah dirimu ..??'"

Kelelawar HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang