05 : Siasat busuk Suma Ing gagal

1.4K 23 0
                                    

Setelah mendengar pembicaraan antara Siauw Hong dengan Liuw Hoei Yan tadi. Ia baru tahu bahwa kesemuanya ini adalah hasil rencana dari Siauw Hong.

Menurut perkiraannya pada malam itu orang pertama yang berhubungan dengan dia adalah Siauw Hong dan kedua adalah Liau Hoei Yan, tidak aneh kalau Coa Lie Yan bertiga saling mencurigai rekannya.

Menjumpai air muka sianak muda itu beberapa kali berubah. Cioe cian cien merasakan hatinya amat sakit bagaikan di-sayat2 dengan pisau, segera bentaknya kembali:"Sungguhkah telah terjadi peristiwa itu?".
"Kemungkinan besar benar."jawab Lam-kong Pak sejujurnya, sebab ia merasa tak pernah berbohong. "Hanya saja....."
Dengan penuh kebencian Cioe Cien-cien meludah keatas tanah kemudian putar badan dan kabur dari situ.

Memandang bayangan punggungnya yang menjauh dari pandangan, Lam-kong Pak menghela napas panjang. "Aaai.. Sulit amat hidup sebagai seorang manusia, aku jadi tak tahu apa yang musti kulakukan-"
Tidak lama kemudian Hay Thian siang cho tiba disitu diikuii Soen Han Siang, Pek-li Gong, Siang Hong Tieserta beberapa orang gadis itu telah datang semua.

Maka merekapun segera berunding untuk menentukan langkah2 selanjutnya. setelah berunding beberapa waktu akhirnya diputuskan untuk melakukan penyelidikan kembali kemarkas perkumpulan Liok Mao Pang, sebab kemungkinan besar pihak perkumpulan itulah yang telah mencuri lari kedua orang manusia tembaga itu dan menggantikan dengan anggota perkumpulannya .
Keesokan harinya berangkatlah para jago itu menuju kemarkas besar perkumpulan Liok Mao pang, Lam-kong Pak. Soen Han Siang serta Loo Liang Jen tiga orang mendapat tugas menyusup kedalam sedang sisany amenunggu ditempat luaran.

Dengan ilmu meringankan tubuhnya yang sempurna ketiga orang itu meloncat naik keatas atap. dengan meminjam rapatnya wuwungan sebagai tempat persembunyian mereka tiba didalam sebuah ruangan yang besar.

Penjagaan ditempat itu rupanya amat kendor, baru saja ketiga orang itu melayang turun kebawah, Soen Han Siang dengan gerakan yang amat cepat tahu-tahu sudah menotok jalan darah dari "Pat Pit Loei Kong" si malaikat guntur berlengan delapan.

Sedangkan Lam-kong Pak pun telah berhasil merobohkan Thiat Sauw chiu sisapu besi Kim Kioe.
Ketiga orang itu segera menyembunyikan diri baik2 dan melongok kebawah. tampaklah suasana dalam ruangan itu terang benderang bermandikan Cahaya lampu, Liok Mao Pangcu duduk disisi Koen Toen Sioe. Sedangkan para jago lainnya sama sama berdiri dikedua belah sisi. sikap mereka serius dan tenang.
Terdengar pangcu dari perkumpulan Liok Mao Pang itu berseru dengan suara lantang: "Persembahkan payung "

begitu ucapan tersebut diutarakan keluar wakil ketua "Ngo-Hok-Bak" si-daging lima warna serta pelindung hukum Hoo-Hek coan-cu si racun tebal mengiakan dan berjalan keluar dari barisan.
Tidak lama kemudian- dari belakang horden munculah kedua orang itu sambil menggotong Seorang manusia tembaga. mereka segera berjalan kehadapan kursi kebesaran berlapiskan emas yang diduduki "Koen Toen Sioe" dan meletakkannya disana.

Lam-kong Pak serta Soen Han siang yang menyaksikan akan hal itu segera merasakan hatinya bergetar keras. mereka tak tahu siapakah si manusia tembaga itu?? mungkinkah Hong Loei Khek sijagoan angin guntur Lam-kong Lauw???

Sekarang mereka berdua malahan tidak mengharapkan kalau simanusia tembaga itu adalah Hong Loei Khek sijagoan angin guntur.
Terlihatlah ketua dari perkumpulan Liok Mao Pang segera berjalan meninggalkan kursi kebesarannya dan mendekati manusia tembaga itu, pakaiannya ditarik dari dalam saku dicabutnya keluar sebilah senjata Payung Sengkala yang panjangnya mencapai empat depa serta memancarkan Cahaya ke-merah2an.

Sekali lagi Lam-kong Pak berdua merasakan jantungnya berdebar keras. hampir saja mereka berseru kaget, pikirnya hampir berbareng:
"Apakah si manusia tembaga yang memiliki senjata Payung Sengkala itu sudah terjatuh pula ketangan kawanan perkumpulan Liok Moa Pang ???...."

Kelelawar HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang