2

235 17 1
                                    

Di dalam bus ia merapikan rambut coklatnya yang panjangnya sedada dengan jari-jari tangannya sebagai sisir.

Ada apa dengan gadis ini ? Gadis lain tidak akan mau melakukan hal memalukan itu di tempat umum. Bahkan ia tidak mandi sebelum pergi ke kampus nya.

Selain itu, ia meminjam cermin kepadaku dan orang di sebelahnya.
Apa ia masih dalam efek mabuk tadi malam ? Dan mengapa ia tidak ketakutan saat ia terbangun berada di rumah pria asing ? Sepertinya dia tidak waras.

"Ahjussi, siapa namamu ? hehe " tanya nya memecah lamunanku yang dari tadi memikirkan keanehannya.

"Kim Yesung" jawabku singkat tanpa menatapnya yang duduk di sebelahku.

"Kim Yesung ? aku Kim Yera. Waah nama kita hampir sama hehe " ucap nya terkekeh sambil menarik tanganku untuk berjabat tangan dengannya. Aku pun kembali di kejutkan dengan sikap anehnya.

Tapi tunggu.
Kim Yera ?
Apa dia Kim Yera yang itu ? Atau hanya namanya yang sama.
Aah tidak tidak. Pasti bukan dia.

Aku baru sadar dari kemarin ia memanggilku Ahjussi, apa aku terlihat setua itu ? aku baru berumur 34 tahun dan sepertinya panggilan Ahjussi tidak cocok untukku.

"kau..."

ia tiba tiba berdiri pertanda telah sampai di tempat tujuannya.

"Yesung Ahjussi, sekali lagi terima kasih. aku janji akan membayar semuanya" ucapnya tersenyum lalu turun dari bus dan ia masih melambaikan tangannya mengiringi kepergian bus ku. Akupun dibuatnya tersenyum melihat sikapnya itu.

Satu kalimat untuknya "Kim Yera , kau unik".

•••

Yera's

"YA ! Yera ! Kau mau pergi kemana ?" Panggil Hana sahabatku.
Setelah jam kuliah berakhir aku bergegas pulang ke apartemen untuk mandi.

"Pasti kau tidak mandi lagi ya ?Gadis macam apa yang tidak mandi saat pergi kuliah" ucap Hana sambil mengacak-acak rambutku.

"Hhm terus kenapa haha ?" Jawabku nyengir

Kang Hana, dia adalah teman kuliah sekaligus sahabatku. Kami sudah berteman sejak di bangku SMP. Ia sangat cantik, baik, rapi dan sangat stylish, tidak sepertiku yang seperti gembel (?).

Setelah mandi, aku menemani Hana belanja beberapa makanan di supermarket untuk camilan nanti malam. Seperti biasa, aku akan menginap di rumahnya karena orang tua Hana sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negeri untuk beberapa hari ke depan.

Saat aku sedang mendorong troli belanja melewati stand frozen food, pandanganku teralihkan ke seorang pria yang sedang sibuk memotong ikan di stand daging. Ya, ahjussi itu, Yesung Ahjussi.

Aku menghentikan langkahku dan bergegas ingin kesana
"Hana, aku ingin mengambil beberapa makanan di sebelah sana"

Aku berjalan menghampirinya yang sedang bekerja di stand daging dan ikan.

"Hey Yesung Ahjussi!!" Teriakku sambil melambaikan tanganku untuk menyapanya tanpa pikir panjang membuat ia dan beberapa orang lainnya menoleh kearahku.

Aku mendekatinya dengan sumringah. Entah mengapa aku sangat senang bertemu dengannya. Mungkin karena semalam ia telah menolongku.

"Ahjussi ! Apakah kau masih mengingatku?"

Yesung's

"Yesung Ahjussi!" Terdengar suara perempuan memanggilku dari kejauhan. Aku yang sedang fokus memotong dan memilah ikan-ikan beralih mencari sumber suara tersebut. Aku terdiam di tempat saat menemukan siapa si pemilik suara.

Gadis itu.
Ya, dia lagi.
Eh tunggu, apa yang dia lakukan disini ? Mengapa dunia ini sempit sekali ?

Jujur, aku malu dia memanggilku dengan berteriak seperti itu. Dia menjadi pusat perhatian teman-teman kerjaku dan beberapa pengunjung. Lagi-lagi dia melakukan hal yang tidak tahu malu.

Bahkan tanpa sadar, ia sudah ada di depanku

"Aaah ternyata kau bekerja disini ya? Oia Ahjussi, karena kita bertemu disini aku akan membayar hutangku hehe" ucapnya dengan sumringah tanpa menyadari orang-orang yang memperhatikan sikap tidak tahu malunya itu

"Apa yang kau lakukan disini. Cepat pergi! Kau benar-benar membuatku malu" tentu saja aku tidak akan mengatakan itu.

"Iyaaa aku bekerja disini" aku menjawab singkat tanpa ekspresi apapun.

kemudian aku menghampirinya dan meminta izin kepada temanku untuk pergi sebentar.
Aku membawanya agak jauh dari stand tempat aku bekerja.

"Apa yang kau lakukan ? Itu memalukan!" Bentakku pelan agar tidak terdengar oleh siapapun.

"Aku kesini untuk berbelanja. Memangnya tidak boleh?"

Dia ini kenapa ?
Apa dia benar-benar bodoh? Kenapa jawabannya tidak nyambung(?) dengan pertanyaanku ?

"Maksudku, kau tidak perlu berteriak-teriak memanggilku dan membahas hutangmu di depan orang-orang"

dan dia hanya senyum-senyum seperti orang bodoh.

"Ahjussi, berikan handphonemu" ucapnya tiba-tiba sembari mengadahkan tangannya ke arahku.

"Hah ?" Aku hanya ber"hah" ria (?). Aku tak menyangka ternyata dia akan sefrontal ini.

Jangan bilang kalau dia telah jatuh cinta padaku dan ingin dekat denganku.
Eh, kenapa aku jadi kepedean(?) seperti ini ?

"Hhm aku ingin mengajakmu makan malam untuk membayar hutangku..." dia menjawab sambil tersenyum dengan bibir mungilnya itu.

"...karena aku belum memastikan tempatnya, aku minta nomor handphonemu. Nanti aku akan menghubungimu"

"Ini"
setelah terdiam beberapa saat, akhirnya aku memutuskan memberikan handphoneku.

Kemudian ia menghubungi nomorku dan menyimpan kontaknya.

"Oke Ahjussi. Sampai ketemu lagi" ucapnya tersenyum sambil mengembalikan handphoneku dan pergi begitu saja.

Entah apa yang merasukiku, tanpa sadar aku terus tersenyum melihatnya, hingga ia menghilang dari pandanganku.

•••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang