"Kau tidak boleh seperti ini Ahjussi.."
"..calon istrimu pasti akan sedih kalau dia tahu""Iya aku tahu itu, tapi-"
"Jadi, ayo kita akhiri hubungan ini"
Yesung terdiam mematung mendengar perkataan Yera.
'Mengakhiri hubungan ini'Kalimat yang sudah ia pastikan akan keluar suatu saat, entah dari mulutnya ataupun Yera. Sejak awal, hubungan ini memang sudah salah. Tapi karena keegoisan Yesung untuk tidak mempedulikan statusnya sebagai calon suami wanita lain, membuat hubungan ini terus berlanjut.
Yera menundukkan kepalanya untuk menutupi wajahnya yang basah karena air mata dalam isak tangis yang dari tadi tidak mau berhenti.
"Aku tidak mau..." ucap Yesung menggenggam tangan Yera.
"..aku mencintaimu Yera"Yera melihat ke arah Yesung, terlihat tatapan sedih dari matanya. Ia benar-benar serius saat mengatakan hal itu.
"Akupun iya, tapi kita tidak bisa melanjutkan ini Ahjussi. Kau akan-"
"Seandainya saat itu.."
"..setahun yang lalu aku bersedia dijodohkan denganmu Yera, pasti sekarang-""Kau juga sudah tau tentang perjodohan itu?" potong Yera. Ia tak menyangka Yesung juga tahu tentang perjodohan yang direncanakan kedua orang tua mereka tahun lalu.
"Aku baru tahu hari ini.." ucap Yesung terputus karena baru sadar ucapan Yera tadi 'juga sudah tau'
"..kau juga sudah tau itu Yera?"Yera tertawa miris "aku juga baru tahu hari ini. cihh. Ini konyol sekali"
"Aku akan mencari jalan lain agar kita bisa terus bersama" ucap Yesung yang semakin erat memegang tangan Yera.
Yera tertawa kecil "kau benar-benar sudah gila Ahjussi"
"Iya. Aku memang sudah gila. Aku akan melakukan apapun agar bisa bersamamu"
Lagi-lagi apa yang Yesung lakukan tidak menyelesaikan masalah, tapi hanya membuatnya semakin buruk. Jika ada Eunhyuk disana, sudah pasti ia akan menghajar Yesung karena kesabarannya sudah habis melihat Hyung nya yang sudah tidak waras.
"Apapun ?"
"Iya. Apapun itu"
"Apa kau berharap aku akan mengatakan 'baiklah kalau begitu, batalkan pernikahanmu' ?" tanya Yera dan membuat Yesung membisu.
"Aku tidak akan mengatakan itu, Ahjussi. Aku juga seorang wanita, aku mengerti apa yang akan calon istrimu rasakan jika mengetahui calon suaminya melakukan hal seperti ini..."
"... kau sudah memutuskan sejak awal untuk menikahinya, itu berarti kalian saling mencintai. Aku tidak mau menjadi penghalang di antara kalian..." lanjut Yera sambil mengusap lembut punggung telapak tangan ahjussi yang ia cintai itu."...jadi, kita harus mengakhiri-"
"Tidak. Aku tidak mau. Aku men-"
"APA KAU BELUM MENGERTI JUGA AHJUSSI?!" bentak Yera dengan air mata yang mulai keluar lagi. Gadis ini benar-benar cengeng ya(?)
"Sejak awal kita.." ucapnya terputus karena sesenggukan
"..kita memang ditakdirkan untuk tidak berjodoh""Ditakdirkan? Persetan dengan takdir! Aku yang membuat takdirku sendiri"
"Ahjussi, coba kau pikir lagi. Tahun lalu, kita sama-sama menolak perjodohan itu dan.."
"...dan sekarang kita saling mencintai disaat kau akan menikah dengan wanita lain.."
"..bukankah sudah jelas kalau kita ini memang tidak berjodoh ?""Tidak Yera, aku-"
"Tolong, jangan egois.." potong Yera kemudian ia tersenyum pahit
"..terima kasih ahjussi, aku sangat bahagia karena kau yang menjadi cinta pertamaku""Jangan katakan itu. Aku tidak mau-"
"Selamat tinggal" Yera berjinjit dan mencium bibir Yesung, tak lepas dari titikkan air mata di wajah mereka.
•••
Yesung's
Aku dan Eunhyuk duduk di meja yang sudah di reservasi oleh Minjung. Kalau dipikir-pikir keluarganya niat sekali mengajakku untuk pertemuan keluarga di restoran yang lumayan mewah ini. Seingatku, keluarga Minjung tidak sekaya itu, tapi ya sudahlah toh aku tidak peduli.
Aku masih belum banyak bicara setelah bertemu Yera tadi. Aku hanya masih belum menerima perpisahan ini(?), tapi kalau ini yang terbaik aku hanya bisa merelakannya.
"Takdir. Cihh, konyol sekali" gumamku mengingat apa yang dibicarakan Yera, tentang takdir yang sudah ditentukan kita tidak berjodoh. Sebenarnya aku benar-benar tidak terima dengan takdir yang menggelikan ini, tapi aku tidak bisa berpikir sama sekali untuk menemukan jalan keluar lain.
"Hyung, kau tidak apa-apa kan ? Dari tadi kau hanya diam dan sesekali berdecih kesal" tanya Eunhyuk
"Menurutmu ? Apa aku terlihat baik-baik saja hah ?" Jawabku ketus.
"Aah shit ini kenapa lama sekali. Coba kau telepon Minjung" lanjutku menyuruh Eunhyuk
Baru saja Eunhyuk ingin menelepon, terlihat keluarga Minjung memasuki restoran. Aku lumayan hafal dengan muka orang tuanya. Tentu saja, karena dulu aku menemuinya untuk melamar putri mereka.
Aku hanya melirik tanpa bergegas berdiri untuk menyapa.
Tapi ada yang aneh.
Minjung tidak bersama mereka dan mereka malah duduk di meja yang membelakangi kami. Apa mereka tidak melihatku duduk di sini?"Hyung, ini kita yang salah meja atau mereka sih?" Tanya Eunhyuk yang juga heran melihat keluarga Minjung.
Aku hanya berdesis kesal. Eunhyuk mengajakku untuk pindah meja, bergabung dengan mereka.
"Ayah, aku juga mau seperti eonni punya suami yang sangat kaya raya" ucap seorang gadis yang sepertinya adik Minjung dengan nada memelas.
"Iyaa tenang saja. Suami kakakmu kan kaya, pasti dia juga punya partner bisnis yang kaya-kaya juga"
"Untung saja dulu kau bekerja di perusahaan pak Kim, jadinya kau tahu anaknya"
"Tapi kalo dipikir-pikir, konyol sekali ia menyamar jadi tukang ikan di supermarket tempat eonni bekerja"
Obrolan mereka membuatku terkejut sehingga aku kembali duduk, begitupun Eunhyuk.
Kaya raya ?
Bekerja di perusahaan ayah ?
Tunggu..
Aku belum menceritakan tentang diriku yang sebenarnya kepada Minjung, tapi apa ini ?••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi | Yesung SJ
Fanfiction"Ahjussi" "Yaa?" "Aku boleh bertemu denganmu lagi kan ?" "Aah iyaa tentu saja. Ayo kita bertemu lagi" Jatuh cinta dengan seorang ahjussi ? Tidak masalah kan ? Tapi jika ahjussi yang akan menikah ? Apa itu masalah ? ~~~~~~~~~~~~~~~ •Such loss of wor...