19

212 10 6
                                    

Yesung's

Aku tak jadi berbalik karena melihat Yera di depan sana sedang menatap kosong ke arah stan ikan.

"Yera, kenapa kau juga bisa ada disini ?"

"Kau tahu Hyung ? Yera itu gadis gila. Dia lebih memilih jatuh cinta dengan seorang karyawan supermarket dibanding dijodohkan dengan pria kaya"

Omongan Eunhyuk terlintas dipikiranku.

"Cihh konyol sekali, tapi memang benar" desisku.

Ia berbalik dan tak sengaja ia pun melihat ke arahku. Aku seakan membisu dan tak bisa bergerak melainkan hanya menatapnya yang melihatku dengan tatapan sedih.

Kemudian ia menghampiriku dengan ragu.

"Ahjussi ?" Tanyanya sambil memegang wajahku untuk memastikan bahwa ia tidak melihat orang yang salah.

Aku hanya terus menatapnya, seakan-akan rindu yang sudah terbendung ini mulai luruh sedikit demi sedikit karena melihatnya di depan mataku saat ini.

"Ya, ini aku" jawabku tersenyum pahit sambil memegang tangannya dari wajahku.

Tanpa basa-basi, aku langsung mengajaknya keluar supermarket, ke taman terdekat untuk berbicara dengannya.

"Yera, aku.." ucapku memecah keheningan diantara kami.

"..aku benar-benar minta maaf atas apa yang telah aku-"

Dalam sekejap, Yera memelukku. Melingkarkan tangan mungilnya itu di pinggangku sambil menangis.

"aku sangat merindukanmu Ahjussi" ucapnya dalam isak tangis yang semakin menjadi-menjadi. Gadis ini benar-benar cengeng ya.

Aku tersenyum lalu membalas pelukannya sambil sesekali mengelus rambutnya

"tidak hanya kau saja, akupun iya"

Ia mendongakan wajahnya ke atas untuk menatapku dengan matanya yang sesekali masih meneteskan air mata "tapi kenapa kau tidak mengangkat teleponku ataupun membalas pesanku ? Aku pikir.." ucapnya terpotong dan ia kembali menyandarkan kepalanya di dadaku.

"..kau sudah melupakanku"

Aku melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya "mana mungkin aku melupakanmu. Aku hanya merasa kalau pembohong sepertiku tidak pantas-" tiba-tiba ia membungkam bibirku dengan telapak tangannya.

"jangan dilanjutkan lagi" ucapnya tersenyum.

Sejenak aku menatap wajah itu dengan senyum tulus di bibirnya yang sangat aku rindukan.

"Aku mencintaimu, Kim Yera" kemudian aku mencium keningnya.

"aku juga, Yesung Ahju-". Aku pun tertawa kecil mendengar ia memanggilku dengan nama palsu itu.

"-eh maksudku-"

"tidak apa-apa, kau boleh memanggilku Yesung. Hanya kau saja yang boleh" ucapku sambil mencubit hidung mungilnya itu.

Ia tersenyum dan berjinjit untuk mencium pipiku.

•••

Aku mengajak Yera ke apartemenku. Tentu bukan apartemen kecil yang aku tempati saat menjadi Kim Yesung, ini apartemenku yang sebenarnya. Yah, bisa dikatakan cukup mewah lah.

"wah luas sekali" ucapnya terkagum-kagum sambil melepas sepatunya

"yaa begitulah"

Ia langsung masuk sambil melihat-lihat foto yang ada di etalase tv.

"kau mau minum apa ? ada teh rambut jagung, espresso, hot chocolate, ice cream-"

"kau ini jualan ya ?" potongnya mengejekku

"memang iya. aku punya coffee shop, jadi tidak heran kan aku punya banyak jenis minuman di rumahku?"

"wah kau punya kafe juga ? kau kaya ya Ahjussi"

"terus kenapa ?" tanyaku menahan tawa mendengar ucapan polosnya itu.

"aku pikir-pikir, aneh juga. kau sekaya itu tetapi kenapa malah jadi tukang ikan di supermarket" ucapnya tanpa dosa

"nah ini" aku mengeluarkan red wine dan dua gelas.

Aku meletakannya di meja ruang tamu lalu menghampiri Yera yang masih sibuk berkeliling melihat-lihat. *ni anak kepo bgt da di rumah orang.

"ayo kita minum dulu" ajakku

kami berdua duduk bersila di bawah dan aku menuangkan wine ke gelas masing-masing.

"ahjussi, ini wine kan ?" tanyanya sambil mendetail botol wine yang ia pegang.

"lebih tepatnya red wine. ada apa ? kau tidak suka wine kah?"

"uhm bukan begitu"

aku hanya menatapnya heran. Wajahnya terlihat mengkhawatirkan sesuatu. Apa ia takut mabuk ? atau ia memikirkan hal lain ?

Eh tunggu, kenapa juga aku malah mengeluarkan wine ?
padahal tadi aku menawarkan minuman yang lain ?
jangan-jangan sekarang ia malah berpikiran yang tidak-tidak tentangku.

"kenapa kau malah melamun Ahjussi ?" tanyanya yang sudah memegang gelas untuk melakukan toast denganku.

"ah tidak. aku hanya.."
"..uhm kalo kau tidak mau wine.."
".. akan ku ambilkan minuman yang lain" aku langsung bergegas berdiri

kenapa aku jadi gugup gini ?
ini kenapa sih?

"ih mau kemana ? minum ini saja" ucapnya sambil menarik lenganku untuk kembali duduk.

Aku kembali duduk dan mengambil gelasku

"untuk merayakan hari jadi kita yeay~ " dengan sumringah sambil toast denganku.

Yera bergeser untuk duduk lebih dekat denganku, sembari tangan kirinya dilingkarkan ke lenganku.

faktanya, wine ini berguna untuk meningkatkan gairah seksual, baik untuk laki-laki mau pun perempuan. Aroma dan kehangatan yang tercipta membuat suasana romantis.

Tiba-tiba aku teringat artikel yang pernah ku baca tentang wine. But why now ?

"Ahjussi, aku sangat senang bisa bersamamu lagi seperti ini" ucapnya sambil menatapku dengan senyum dan sialnya aku malah salah fokus ke bibir mungilnya yang basah karena wine yang ia minum. Aku penasaran, bagaimana rasanya.

drrt..drrt..

panggilan masuk di handphoneku membuatku tersadar dari lamunan gila yang sedari tadi memenuhi kepalaku.

Aku bangkit dari dudukku dan pergi agak jauh untuk menjawab panggilan itu. Sesekali aku menoleh ke arah Yera yang masih tersenyum padaku.

Ternyata itu panggilan dari Eunhyuk, ia memberi tahu kalau jadwal rapat besok dibatalkan jadi lusa karena ada beberapa berkas yang harus direvisi.

Setelah kurang lebih 5 menit aku menjawab telepon, aku berjalan kembali ke Yera yang terlihat menikmati winenya sambil menyenderkan tubuhnya ke sofa.

Tapi, kenapa ia terlihat aneh ?
ia terus tersenyum ke arahku dengan wajah "nakal" yang belum pernah ku lihat sejak mengenalnya.

Apa ia mabuk ?
Secepat itu?

"Ahjussi.." panggilnya, dan aku duduk disampingnya. Ia langsung meletakkan gelas di meja dan  langsung memelukku dan mendusel-dusel(?) di ketiakku.

"Yera, tolong jangan memancingku"

Aku menarik napas panjang melihat tingkahnya "kau mabuk ya?"

"ah mana mungkin. Kau kan yang.."
"..menaruh sesuatu diminumanku ?" tanyanya dengan nada khas orang mabuk.

"cih, apa yang kau bicarakan ? kaunya saja yang mudah mabuk" ucapku tertawa kecil sembari merapikan rambut berantakannya yang menutupi wajahnya.

Lagi, aku malah terfokuskan pada bibir mungilnya itu.

Tidak salah kan jika aku ingin merasakannya?

••••••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang