16

125 13 3
                                    


Aku dan Eunhyuk saling melirik sambil tercengang(?) mendengar pembicaraan keluarga Minjung.

"Hyung, ada apa ini ?" bisik Eunhyuk dengan muka bingung sama sepertiku. Aku mengisyaratkannya untuk duduk di tempat dan mendengar pembicaraan mereka lebih jauh.

"Sebenarnya aku agak kasihan dengan pacar Minjung Eonni, demi rencana Ayah, dia harus meninggalkannya dan terpaksa menikah dengan si pria aneh itu, Kim Jongwoon"

"Aneh bagaimana ? Dia kan kaya dan dari keluarga terpandang"

"Tenang saja. Jika rencana ini berhasil, setelah Minjung bercerai dengan dia, ia akan mendapat sebagian harta Kim Jongwoon dan ia bisa kembali dengan pacarnya"

Rasanya aku ingin tertawa sekeras-kerasnya saat ini. Yang ku dengar saat ini, sangat mengejutkan sekaligus konyol sekali.

Harta.
Sesuatu yang selalu diinginkan para wanita yang mengatakan 'aku mencintaimu' dari mulut dusta mereka.
Bahkan sekarang, wanita yang ku yakini 'dialah wanita yang selama ini ku cari' malah jauh lebih sampah dibandingkan yang sebelum-sebelumnya.
Ia dan keluarganya niat sekali ya sudah merencanakan ini ?

"Bangsat"
Aku tersenyum menyeringai karena tersadar bahwa aku 'tertipu' lagi.

"Hyung"

"Tinggal beberapa langkah lagi, rencana kita berhasil. Kita harus bersabar" ucap pria yang tak lain adalah ayah Minjung dengan santainya.

Aku langsung bangkit dari duduk dan langsung balik badan untuk menghampiri mereka.

"Sayang sekali yaa rencana kalian gagal" ucapku dengan senyum licik. Mata mereka pun langsung melihatku dengan terkejut.

Eunhyuk akhirnya dengan kikuk ikut berdiri di sampingku karena ia terlihat tidak tahu harus bagaimana dalam situasi ini.

"Kalian benar-benar bajingan ya" lanjutku dan mereka hanya terdiam, bahkan terlihat keringat dingin mulai muncul di pelipis wajah panik mereka.

Jika aku gambarkan, wajah mereka seperti bocah SMA yang tertangkap basah mengambil gorengan 5 bayar 3.
Apaan deh(?)

Brakk!!
Ayah Minjung bangkit dari duduknya sambil menggebrak meja di depannya. Seisi restoran auto nengok(?) ke arah kami. Dengan kilatnya, ia menghampiriku dan langsung menarik kerah bajuku.

"AYAHMU LAH YANG BAJINGAN KIM JONG WOON!"

"Lah kenapa dia yang jadi nge-gas ? Dah gitu muncrat pula jigongnya(?)" gumamku menatapnya heran

"Dulu, ayahmu memecatku karena aku difitnah menggelapkan uang investasi dan-"

"Jadi kau ingin balas dendam dengan cara seperti ini ?!..." Potongku. Aku melepas tangan kotornya dari kerahku dengan kasar.
".. menipuku semata-mata hanya untuk mendapatkan harta melalui putrimu hah?! Rendah sekali cihhhh najis(?) !" bentakku emosi.

Tiba-tiba dia jadi nge-gas lagi(?) ingin mendaratkan tinjunya ke mukaku tetapi beberapa pramusaji menghampiri kami dan langsung melerainya.

"DENGAR YA BANGSAT !! URUSANMU DENGAN AYAHKU TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGANKU! DASAR SAMPAH! KALIAN JUGA!" Bentakku sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya dan keluarganya. Ayahnya Minjung terlihat semakin emosi dan ingin nge-gas lagi(?) tapi ditahan oleh mereka.

"Hyung, jangan seperti ini. Banyak yang lihat" Eunhyuk mencoba menenangkanku.

Perasaan kesal dan sedih karena telah tertipu, campur aduk jadi satu. Aku benar-benar seperti lepas kendali, bahkan aku tidak peduli ada beberapa orang yang merekam pertengkaran konyol ini.

"Oppa, ada apa ini?" Tiba-tiba Minjung muncul entah dari mana dan sok-sokan(?) mencoba meredakan amarahku dengan menggandeng lenganku. Aku langsung melepasnya dengan kasar.

"Jangan tunjukkan wajah sok tak berdosa itu (?) ! Kau juga sama rendahnya dengan keluargamu!"

"Bukan seperti itu Oppa. Aku.."
ia tetap berusaha menggenggam tanganku yang padahal sudah ku tolak berkali-kali
"..aku benar-benar mencintaimu"

"BULLSHIT!" Aku sedikit mendorongnya menjauh dari hadapanku. Melihat wajahnya saja benar-benar membuatku muak, apalagi dengan ekspresi memelas seperti pengemis itu.

Sangat menjijikkan.

"PERNIKAHAN KITA, BATAL!" Teriakku dan aku bergegas keluar restoran diikuti Eunhyuk.

•••

Sudah hampir dua minggu setelah kejadian itu, aku menjalani kehidupanku seperti biasa dan tentu bukan sebagai Kim Yesung lagi.

Semua karyawan sudah pulang sedangkan aku masih sibuk memeriksa berkas di ruanganku untuk bahan rapat besok pagi.

Jika diingat-ingat, sudah lumayan lama ya aku tidak menjalankan rutinitas ini ? Berkutu(?) dengan setumpuk berkas, bertemu klien bisnis, rapat, dan hal super memusingkan lainnya.

Setelah selesai, aku berdiri dan menatap kosong ke luar jendela, melihat betapa padatnya kota Seoul di jam pulang kerja.

Dering handphone di atas meja pertanda ada telepon masuk, menyadarkan lamunanku.

Yera❤️

Muncul nama kontak itu di layar handphone.

Sudah seminggu terakhir ia terus menghubungiku, dengan mengirim pesan maupun menelepon.
Tetapi, aku tidak pernah meresponnya sekalipun.

Sejak kami putus, ia dan aku tidak pernah saling menghubungi, sudah jelas kan kenapa ?
tapi entah mengapa sejak seminggu yang lalu, sejak Ayahku mengumumkan batalnya pernikahanku, Yera mulai menghubungiku.

Aku yakin ia pasti akan memarahiku habis-habisan karena membatalkan pernikahan sialan itu.

Atau ia..

"Hyung, kau tidak pulang ? Apa kau sedang merenungi kegalauanmu karena tidak jadi menikah ?" Tanya Eunhyuk mengejek sambil masuk ke dalam ruanganku

"Aku tidak galau sama sekali karena hal bodoh seperti itu"

"Aku tahu kok apa yang kau galaukan"

"Hah apaan deh ?" Aku hanya tertawa garing.
As expected, Eunhyuk sangat tahu aku.

"Yera menelepon lagi ya?" tanyanya melihat panggilan masuk di handphoneku yang aku abaikan.

"Iya"

"Kenapa kau terus mengabaikannya hyung ? Kau harus bertemu dan bicara dengannya, menjelaskan semuanya agar-"

"Tidak mungkin. Aku sudah menyakitinya dan membuatnya menangis saat itu..." aku mengambil jas dan tas untuk bergegas pulang
"..aku sudah tidak punya muka lagi untuk bertemu dengannya"

"Walaupun begitu, kau pasti masih mencintainya kan?"

"Entahlah"

••••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang