17

147 12 0
                                    

Yera's

[a week ago]

Sudah 3 hari berlalu semejak hari itu.
Hari dimana aku putus dengan cinta pertamaku, Yesung Ahjussi,
Ah iya, namanya Kim Jongwoon, bukan Kim Yesung.

Aku ingin sekali melupakan saat itu, tetapi tidak bisa. Bahkan setiap detik yang terjadi saat itu dan semua kenanganku bersama ahjussi, selalu saja terngiang di kepalaku.
Ternyata quotes yang sering ku baca 'cinta pertama tidak akan pernah berhasil', memang benar. Quotes itu seperti semacam kutukan.

Liburan musim dingin masih tersisa 3 minggu lagi, aku yang sebelumnya berkhayal akan menghabiskan liburan ini dengan ahjussi, sekarang malah hanya mengurung diri di rumah sepanjang hari. Dari kemarin, Hanna mengajakku untuk hangout dan kongkow-kongkow(?), tapi selalu ku tolak dengan alasan aku sudah ada janji dengan ahjussi. Aku belum menceritakan soal putusnya hubungan kami karena aku belum siap.

Aku sangat benci diriku yang mudah sekali menangis, kalau menangis, wajahku menjadi super buluk(?), apalagi di depan orang, sama seperti saat aku menangis depan ahjussi. Bahkan sejak hari itu sampai sekarang aku masih sering menangis sehingga membuatku terihat seperti zombie dengan kantung mata hitam yang sangat terlihat jelas.

Sepertinya ini yang dinamakan penyakit putus cinta.
Apaan deh(?)

Tiba-tiba bel apartemenku berbunyi.
Aku buka pintunya dan ku dapati Ibuku membawa kantong tas besar bersamanya.
Rutinitasnya dalam sebulan sekali, ia mengunjungiku dengan membawa makanan fermentasi seperti kimchi.

"Aduh Yera, kau ini kebanyakan tidur sih sampai matamu bengkak begitu. Eh atau kau habis menangis ?" Tanya Ibuku setelah melihat mukaku yang benar-benar seperti gembel. Aku hanya ber ekhem ria(?).

"Yera, kau tahu Kim Jongwoon kan?"
tanyanya sambil memasukkan beberapa kotak kimchi ke dalam kulkas. Aku yang sedang duduk di sofa untuk menyalakan tv, terhenti karena mendengar nama Ahjussi.

"Hhm. Kenapa ? Ibu mau membahas pernikahannya lagi?" jawabku kesal.

"Iya tentang pernikahannya.." tiba-tiba Ibu langsung duduk di sebelahku dengan sumringah. Aku hanya menatapnya heran "ngapa dah ni"

"..ia tidak jadi menikah"

Waktu serasa berhenti saat aku mendengar itu 'tidak jadi menikah'.

Apa ini?
Kenapa?
Eh ini bukan mimpi kan ?
Eh tunggu.
Apa ini karena aku pernikahan ahjussi jadinya malah batal ?
Tidak tidak.
Sadarkan dirimu Kim Yera

Aku menepuk pipiku berkali-kali agar tersadar dari khayalanku. Aku mencoba tenang untuk menanggapi Ibu

"Batal ? Kenapa?" tanyaku

"Katanya sih calon istrinya mengkhianatinya"

As always, Ibu-ibu selalu update dengan berita semacam ini.

Setelah mendengar itu, aku langsung merasa senang tapi di sisi lain aku juga merasa bersalah karena senang di atas penderitaan orang lain.
[End of flashback]

•••

Sesaat setelah aku tahu berita itu, aku langsung menghubungi Yesung Ahjussi, ah maksudku Jongwoon Ahjussi. Ah tapi jadi aneh, Yesung Ahjussi sajalah(?)  dan sampai sekarang, tapi hasilnya nihil, tidak pernah ada jawaban.

Sudah hampir 2 minggu sejak perpisahan kami dan hanya dengan memikirkannya saja, hatiku masih terasa sakit. Entah karena Ahjussi telah membohongiku siapa dia sebenarnya atau karena ia tidak memberi tahuku tentang pernikahannya sejak awal kami bertemu.

Tapi,
Aku sangat merindukannya,
aku ingin bertemu dengannya,
dan di jauh di dalam sana, aku ingin kembali bersamanya.

Aku tidak mau kehilangan cinta pertamaku itu, akan ku patahkan quotes bullshit itu, lihat saja.
Kenapa juga aku bisa sepositif thinking seperti ini seakan-akan Ahjussi juga memiliki perasaan yang sama denganku ? Kenyataannya, tak sekalipun ia menjawab telepon maupun pesanku.
Apa dia sudah melupakanku ?

Karena kegalauan(?) yang terus menghantuiku itu, aku memutuskan untuk menemui Hanna dan menceritakan semuanya. Malam ini, aku memintanya untuk ketemuan di tempat duduk depan minimarket seperti biasa (itu lho yang biasa orang nongkrong makan ramyeon di drama(?) )

Tak lama kemudian, Hanna datang.
"YA Kim Yera! semejak ada ahjussimu itu, kau selalu menolak ajakanku untuk main" panggilnya mencubitku gemas sambil menarik kursi untuk duduk.

"Maafkan aku Hanna, aku bohong. Sebenarnya.." sialnya air mataku perlahan mulai keluar. Potongan-potongan kenangan di hari itu mulai muncul dalam pikiranku.

"Hey kau kenapa menangis?" Tanyanya heran

"...aku sudah putus dengannya" lanjutku dan air mataku semakin deras saja mengalir seperti banjir. Cengeng sekali aku ini.

"Hah ?" tanyanya lagi, kali ini ia bergegas mengambil tisu dan mulai mengelap air mataku. She's gonna be my bestie ever, Hanna.

"Sudah hampir dua minggu kami putus karena..hikss.."

"Wey, tenang Yera. Hentikan dulu tangisanmu sebelum bercerita" sesekali orang-orang mulai memperhatikanku yang tangisannya semakin menjadi-jadi(?) .

"Sebenarnya dari awal ia akan menikah dengan orang lain tapi..hikss.."
"..ia tak pernah memberi tahuku. Saat aku tahu, aku memutuskan untuk.. hikss"
"..meng..mengakhiri hubungan kami. Tapi..hikss" ucapanku terpotong-potong karena sesenggukan, bahkan penglihatanku jadi buram karena air mata. Yang jelas, sekarang Hanna hanya melihatku khawatir. Aku sudah tidak peduli lagi orang-orang yang lewat memperhatikanku.

"Yaa terus ?"

"..tapi ia tak jadi menikah dan sekarang..hikss"
"...ia tak pernah menjawab telepon atau pesanku hikss. Aku.."
"..aku ingin bertemu dengannya hikss.."
"..aku ingin bersama dengannya lagi.."
"..aku sangat merindukannya.."
"..aku harus bagaimana..hikss"
"..Hanna..?"

"Yera. Ini pertama kalinya aku melihatmu seperti ini" ucapnya sambil mengelap air mataku dan terlihat air mata sudah mulai menggenang di matanya.

••••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang