"..uhmm lalu, apa aku harus memanggilmu dengan panggilan Oppa saja ?"
Tanyanya malu tanpa menatap Yesung untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah itu.Yesung terlihat mematung mendengar ucapan Yera. Senyumnya pun memudar seketika.
"Yesung Oppa ? Bagaimana ?" Tanyanya lagi.
Yesung terdiam bukan karena ia speechless atau semacamnya, tapi cara Yera memanggilnya 'Oppa' mengingatkannya dengan Minjung, calon istrinya yang akan ia nikahi dua bulan kemudian.
Ia tersadar bahwa yang sedang ia lakukan saat ini, salah.
Merasa nyaman dengan wanita lain seperti ini, sangat salah."Panggil Ahjussi saja" ucap Yesung tersenyum pahit.
"Yesung Ahjussi juga bagus kok. Aku suka hehe"
"Yera, ini sudah malam. Sebaiknya kau pulang. Tidak baik ada di rumahku sampai semalam ini" suasana hati Yesung menjadi benar-benar tidak enak.
"Baiklah" Yera bergegas mengambil tasnya dan Yesung mengantarnya sampai ke halte terdekat. Untungnya masih ada bus terakhir yang masih beroperasi
"Ahjussi" panggil Yera sambil mendongak ke arah Yesung
"Yaa?"
"Aku boleh bertemu denganmu lagi kan ?"
Yesung pun terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Tidak seharusnya ia bersama wanita lain karena sebentar lagi ia akan menikah.
Kalau seperti ini, bukankan sama saja dengan selingkuh ?
Itu yang ia pikirkan. Tapi jauh di lubuk hatinya, ia ingin terus bertemu Yera.
Entah mengapa gadis yang baru ia kenal ini sangat membuatnya nyaman.Yera melihat Yesung heran yang dari tadi hanya menatapnya kosong
"Ahjussi ?""Aah iyaa tentu saja. Ayo kita bertemu lagi"
jawab Yesung tersenyum. Di dalam hatinya, ia berharap apa yang barusan ia katakan bukanlah hal yang salah.Yera pun tersenyum senang mendengarnya.
•••
Yera's
Akhirnya liburan musim dingin tiba.
Aku mengantar Hana pergi ke toko perlengkapan ice skating. Kami berdua berencana datang ke ice skating outdoor minggu depan. Sebenarnya kami bisa menyewa perlengkapannya di sana, tapi mumpung(?) sedang ada diskon kenapa tidak beli saja ? Lumayan kan bisa dipakai berkali-kali."Aah Yera, bagaimana perkembanganmu dengan Ahjussi mu itu ?" Tanyanya sambil membawa tas belanjaan dna keluar dari toko. Kemudian kami menuju kafe terdekat untuk sekedar kongkow(?)
"Berhenti memanggilnya Ahjussi-ku. Dia itu bukan milikku.."
".. uhhm belum" aku menunduk malu"Yaa terserah kau saja. Jadi, bagaimana ?"
"Sebenarnya sudah hampir seminggu ini dia seperti menjauhiku" ucapku sedih.
"Hah ?"
"Dia tidak membalas pesanku dan tidak pernah menjawab teleponku. Aku tidak mengerti apa aku melakukan hal yang salah sehingga dia menjauhiku ?"
Awal aku mengenal Yesung Ahjussi, dia memang terlihat seperti pria yang dingin dan sangat cuek(?) . Tapi saat malam itu, aku merasa dia tidak sedingin itu. Bahkan kami berbincang-bincang dengan santai seperti sudah lama mengenal satu sama lain.
Sekarang ?
Entah mengapa aku merasa dia kembali ke dirinya yang sebelumnya. Bisa juga tidak sih(?). Mungkin saja dia tidak pernah merespon pesan atau teleponku karena dia sedang sibuk dengan pekerjaannya kan ?Aku sempat berpikir untuk ke supermarket itu lagi, untuk menemuinya. Tapi aku takut ia akan marah dan illfeel(?) padaku jika aku ke sana.
Sesampainya di kafe, kami langsung memesan beberapa menu. Seperti biasa, caramel macchiato dan american cheese cake.
Nikmat mana yang kau dustakan(?).Kemudian kami duduk di balkon kafe sembari menunggu pesanan.
"Berarti terakhir kali kau bertemu dengannya saat makan malam itu ?"
Aku hanya mengangguk menanggapi Hana.
"Dia itu kenapa sih ? Dia sendiri kan yang bilang kalau ingin bertemu lagi denganmu. Oh iya kau temui saja dia di supermarket itu" usul Hana
"Aku takut dia illfeel kalau aku terlalu ngegas(?) seperti itu"
"Kau masih sangat menyukainya ?"
Aku hanya mengangguk sedih.
"Kau yakin punya kesempatan untuk bisa bersamanya ?"
"Soal itu..." aku mengingat-ingat perilaku Yesung Ahjussi terhadapku. Apa sikap seperti itu menandakan ia memberiku peluang atau tidak.
"..aku sendiripun tak yakin""Baiklah. Ayo kita uji(?) "
"Uji ? Apa maksudmu ?"
"Kita uji, apakah dia memberimu kesempatan atau tidak..." ucap Hana sambil membantu waitress yang mengantarkan pesanan kami di atas meja.
"..kau ajak dia untuk bertemu denganmu. Biarkan saja dia tidak merespon pesanmu. Yang perlu kau lakukan adalah menunggunya di tempat janjian(?). Jika ia datang, berarti dia memberimu kesempatan. Jika tidak, yaa begitulah. Kau harus menyerah pada mimpimu itu"
"Aku harus bilang apa ?"
"Kau harus memikirkannya sendiri Yera. Semangat!" ucap Hana girang menyemangatiku.
Seperti yang diharapkan, Hana jjang~~
Aku memikirkan perkataan Hana dengan seksama dengan mengulang-ngulang setiap kata yang ia katakan. Aku ingin melakukannya, tapi aku juga takut. Takut jika pada akhirnya aku harus menyerah pada cinta pertamaku itu.
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi | Yesung SJ
Fanfic"Ahjussi" "Yaa?" "Aku boleh bertemu denganmu lagi kan ?" "Aah iyaa tentu saja. Ayo kita bertemu lagi" Jatuh cinta dengan seorang ahjussi ? Tidak masalah kan ? Tapi jika ahjussi yang akan menikah ? Apa itu masalah ? ~~~~~~~~~~~~~~~ •Such loss of wor...