Saat jam pulang kerja tiba, aku langsung menghubungi Eunhyuk untuk menanyakan apakah malam ini ia akan mampir atau tidak. Bisa saja kan ia datang ke rumahku dan mendapati gadis itu juga ada di sana. Ia pasti akan menanyakan kesetiaanku pada calon istriku Minjung.
Untungnya hari ini dia tidak ke rumahku.
Tiba-tiba turun hujan, aku mampir ke minimarket untuk membeli payung. Ini salahku juga tidak melihat ramalan cuaca hari ini sehingga aku tidak membawa payung.
Setibanya aku di gang rumah, langkahku terhenti melihat seorang gadis dengan payung yang melindunginya dari hujan deras.
Ya, itu dia.
Ia berdiri di bawah lampu jalan tepat depan rumahku dengan plastik belanjaan yang besar di tangan kirinya.
Sesekali iya menggaruk pipi dan lehernya yang sepertinya digigit nyamuk-nyamuk yang bersarang di bawah lampu redup itu. Selalu saja, dia tidak pernah gagal membuatku tersenyum melihat tingkahnya itu.Sepertinya dia sudah cukup lama menungguku di sana. Aku berjalan menghampirinya.
"Ayo masuk" ucapku berdiri di depannya
Ia langsung mengangkat kepalanya untuk melihatku yang lebih tinggi darinya, tak lupa ia memberikan senyum dari bibir mungilnya itu.
•••
Author's
Yera memasak makanan sedangkan Yesung menyiapkan piring dan minum di meja makan.
Entah mengapa kali ini Yesung tidak berkomentar ataupun marah dengan apa yang dilakukan seorang gadis yang baru ia kenal itu.
"Ahjussi, kau tidak alergi udang kan ? Ini aku memasak udang pedas manis" ucapnya sambil meletakan sepiring masakannya di atas meja. Yesung hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.
Mereka berdua mulai makan. Suasana lumayan hening karena Yera sedikit gugup di depan Yesung, begitupun Yesung yang memang dari sananya (?) ia adalah orang yang tidak banyak omong.
Beberapa kali Yera mengambilkan lauk untuk Yesung dan menaruhnya di atas sendoknya sebelum masuk ke mulutnya.
"Ahjussi"
"Yera"Mereka serentak memanggil satu sama lain.
"Kau dulu" ucap Yesung
"Uhhm baiklah.." Yera meletakkan sumpit di samping mangkuk dan minum seteguk air sebelum melanjutkan
"..maafkan aku tidak mengajakmu makan malam di luar tapi malah di sini, di rumahmu""Tidak apa-apa, toh masakanmu juga enak" ucap Yesung tanpa sadar
"Aah benarkah ? Aah aku senang~" jawab Yera sumringah.
"Ehmm uhhm yaa lumayan" Yesung ber ehm ria (?) menanggapinya.
Yesung menyendokkan suapan terakhir ke mulutnya sedangkan Yera sudah selesai makan. Yesung membereskan meja makan dan Yera mencuci piring kotornya.
(Kayak sweet sih :" )
"Yera sebenarnya kau tidak perlu repot-repot seperti ini hanya untuk membalasku" Yesung kembali duduk sambil menuang air ke gelasnya
"Aku tidak repot kok Ahjussi. Malahan aku sangat senang bisa memasak untuk orang yang telah menolongku" Yera pun menyusul duduk di depan Yesung.
"Oh iya ngomong-ngomong kenapa kemarin lusa kau bisa semabuk itu ?" Tanya Yesung penasaran.
"Nilai ujianku jelek" jawabnya dengan muka kusut.
Yesung refleks tertawa kecil mendengarnya
"YA, hanya karena nilai jelek kau bisa semabuk itu ?""Kau tahu ahjussi, padahal aku dan temanku sudah rajin masuk kelas dosen itu dan mencatat semua materinya tapi, tetap saja tidak paham apa yang ia sampaikan"
"Kau ini. Memangnya mata kuliah apa ? dan kau kuliah jurusan apa ?"
"Fisika. Itu mata kuliah Listrik Magnet. Coba saja kau bayangkan Ahjussi, kau disuruh mencari muatan, medan listrik dan bla bla bla(?) dalam sebuah silinder dan meanwhile itu hanya sebuah gambar dengan keterangan simbol-simbol abstrak. who tf cares ?"
Yesung pun tak bisa menahan tawa. Melihat betapa lucunya cara Yera, gadis yang ada di depannya ini bercerita, seperti mengangkat rasa lelah di tubuhnya setelah seharian bekerja.
"Kalau begitu kenapa kau malah kuliah di jurusan itu ?"
Tanpa sadar Yesung telah dibuat nyaman oleh Yera. Mereka baru kenal kurang kebih 2 hari tapi serasa sudah bertahun-tahun. Ia semakin mengikuti ke mana alur yang dibawa oleh Yera, padahal sampai tadi siang ia masih kesal hanya dengan membayangkan Yera. Yaa terkadang sambil senyum-senyum sih (?)
"Aku dan temanku asal saja memilih jurusan, yang penting bisa kuliah di universitas negeri. Begitulah"
"Kau ini yaa benar-benar" Yesung menggeleng heran
"Tapi tinggal satu semester lagi untungnya" ucap Yera dengan ekspresi bersyukur di wajahnya sambil mengelus dada.
" alhamdulillah(?) ya"
"Iyaa hehe"
Yesung melipat tangan di dadanya dengan tatapan mengintimidasi
"Yera, aku mau tanya satu hal""Tanyakan saja apapun itu Ahjussi"
"Kenapa kau memanggilku Ahjussi ? Apa aku terlihat setua itu ?"
"Memangnya umurmu berapa ahjussi ?"
"Aku 34 tahun"
"Waah benarkah ? Kita beda 11 tahun hehe. Pantas kan aku panggil Ahjussi ? kau memang terlihat sudah tua. Oops keceplosan (?)"
"Tapi apa aku terlihat tua ?" Yesung terkejut dan langsung meraba-raba wajahnya untuk memastikan adanya kerutan yang terlihat atau tidak.
Yera tertawa puas "aku hanya bercanda Ahjussi..." Ia menggigit bibir bawahnya sebelum melanjutkan
"..uhmm lalu, apa aku harus memanggilmu dengan panggilan Oppa saja ?"•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi | Yesung SJ
Fanfiction"Ahjussi" "Yaa?" "Aku boleh bertemu denganmu lagi kan ?" "Aah iyaa tentu saja. Ayo kita bertemu lagi" Jatuh cinta dengan seorang ahjussi ? Tidak masalah kan ? Tapi jika ahjussi yang akan menikah ? Apa itu masalah ? ~~~~~~~~~~~~~~~ •Such loss of wor...