11

146 14 0
                                    

Yera's

"Dashin bol sudo eobneun niga nareul butjaba~~"

Perlahan aku membuka mata dari tidurku setelah mendengar lantunan lirik lagu  yang dinyanyikan oleh seseorang. Suara itu, indah sekali. Apa itu suara milik Yesung Ahjussi?

Sembari mengumpulkan nyawa, aku melihat Yesung Ahjussi sedang bermain piano sambil bernyanyi. Ini pertama kalinya aku mendengar suaranya saat bernyanyi, ia diberkati dengan suara yang sangat indah.

Aku tak ingin beranjak dari tempat tidur, melainkan hanya ingin mendengar suara indahnya yang menyambut pagiku.

Sesekali aku bertanya dalam hati, apakah ini mimpi ? Baru bangun tidur, aku sudah melihat pria yang aku cintai dan bahkan bernyanyi di depanku.

Tunggu, aku tahu lagu ini.
Perlahan aku mulai ikut bernyanyi dengannya tanpa mengubah posisi pewe(?) ku di tempat tidur.

Niga animyeon andwae
Aku tidak bisa jika bukan kamu
Neo eobsi nan andwae
Aku tidak bisa tanpamu
Na ireohke haru handareul tto ilnyeoneul
Tidak apa-apa jika aku terluka untuk satu hari dan satu tahun seperti ini
Na apado joha, nae mam dachyeodo joha nan
Tak apa-apa jika ini menyakitkan, tak apa  jika hatiku sakit
Geurae nan neo hanaman saranghanikka
Ya karena hanya kau yang aku cintai

Yesung ahjussi menyadari aku sudah terbangun. Ia tersenyum dan menghampiriku, ia duduk di samping tempat tidur.

"Tidurmu lama sekali. Pasti kau sangat kelelahan ya?" ucapnya sambil merapikan poni rambutku yang menutupi mataku

"Hhm aku hanya mager(?). Aku ingin tidur seharian saja rasanya"

"Ah kau ini payah. Baru saja 2 ronde tadi malam, kau sudah tidak berdaya seperti ini" ucapnya sambil menunjukkan smirk di bibirnya.

"Hah ronde ? Apa maksudmu Ahjussi?" Tanyaku dengan nada malas

Wajahnya mendekati wajahku, dan ia membisikan sesuatu di telingaku dengan suaranya yang 'sexy' itu
  "aku tidak menyangka ternyata kau se-liar(?) itu" bisiknya yang membuat bulu kuduk(?) ku merinding.

Mataku langsung terbelalak.
Liar ?
Ronde ?
Tidak berdaya ?
Hah apa-apaan ini ?

Aku langsung bangkit dari tidurku dan mendorong Yesung Ahjussi sampai dia sedikit terjungkal(?).

Aku panik memeriksa tubuhku dan semuanya lengkap. Seingatku, tadi malam aku tidak minum soju atau minuman beralkohol lainnya. Berarti aku tidak mabuk kan ? dan tidak melakukan 'itu' kan ?

Tapi apa maksudnya dengan liar dan hal-hal gila yang ia bicarakan tadi ?

Yesung Ahjussi hanya tertawa melihat tingkahku.

"Kenapa kau menanggapinya serius Yera ? Apa kau benar-benar menginginkan 'itu' ?"

"Eh apa-apaan kau ini Ahjussi. Jangan bicara yang tidak-tidak ya! Byeontae !" Aku melempar bantal ke arahnya dan tepat mengenai mukanya.

Aku sudah bersiap-siap menerima serangan balasan, tapi ia malah tidak membalasnya sama sekali.

"Ayo bangun. Kita sarapan bersama. Aku harus pergi bekerja" ia menarik tanganku untuk membantuku berdiri dari tempat tidur.

•••

Aku naik bus bersama Yesung Ahjussi, walau hari ini aku tidak kuliah aku tetap ingin terus bersamanya. Entah kenapa aku menjadi manja(?) seperti ini.

Tiba-tiba ia menyandarkan kepalanya di bahuku kemudian menautkan jari-jarinya yang mungil dengan jari-jariku.

Lho kok malah terbalik (?)

"Ada apa Ahjussi ? Tingkahmu agak sedikit berbeda pagi ini" tanyaku sambil mengelus-ngelus punggung tangannya.

"Sst, biarkan saja seperti ini" ucapnya sambil melingkarkan tangannya di pinggangku.

Melihat Yesung ahjussi bermanja-manjaan(?) seperti ini sangat menyenangkan. Tak ku sangka, ahjussi-ahjussi bisa menjadi kekanak-kanakan seperti ini.

Untungnya keadaan bus lumayan sepi, hanya ada supir dan satu orang penumpang di paling depan. Jika tidak, aku malu bermesra-mesraan(?) seperti ini.

"Hari ini kau ada acara ?" tanyanya

"Hari ini aku ingin pulang ke rumah orang tuaku"

Selama kuliah, aku tinggal di apartemen dekat kampus, di Seoul. Sebulan sekali, sudah rutinitasku untuk pulang ke rumah orang tuaku di Daegu.

"Aah begitu ya. Sampai kapan ?"

"Uhhm biasanya 1 minggu. Tapi-"

"Yera aku ingin mengatakan sesuatu"
ucapnya yang serempak dengan ucapanku.

Ahjussi langsung mengangkat kepalanya dari bahuku. Ia menatapku dengan tatapan sendu dan bibirnya mulai bergerak membentuk sebuah senyuman.

"Apa yang ingin kau katakan ?" tanyaku membalas senyumnya

"Aku..."

Aku menunggunya menyelesaikan kalimat menggantung dari mulutnya itu.

"Yera, dengarkan aku" ia tiba-tiba memegang pundakku. Suasana menjadi agak tegang.

Kenapa aku jadi deg-degan(?) seperti ini.

"Aku mencintaimu"

Deg.
Deg.
Ya Tuhan, kau bisa mengambil nyawaku sekarang juga.

Kok aku jadi lebay(?) gini sih ?

Pertama kalinya,
setelah hampir sebulan kami bersama,
ia menyatakan perasaannya.

Aku tak bisa berkata-kata, melainkan hanya bisa menatap mata sipitnya yang berkaca-kaca itu. Terlihat jelas dari ekspresi wajahnya, ia bersungguh-sungguh.

Bagaimana aku harus menanggapinya ?
Aku bingung.
Otakku blank(?)

Sepertinya setan telah merasukiku, aku langsung mencium bibirnya. Tentunya, itu membuatnya terkejut hingga terlihat pupilnya membesar.

"Begitupun aku" ucapku tersenyum

•••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang