Yesung's
"Apa-apaan ini !?" bentakku melihat undangan pernikahanku yang diberikan Eunhyuk dan di sana tertulis tanggal pernikahan yang dimajukan 2 minggu lebih awal.
"Ayahmu sudah mencetak undangannya dan menyebarkannya ke beberapa kerabat terdekatnya. Bahkan ia sudah mereservasi wedding organizernya. Semuanya sudah beres hyung" ucapnya dengan tatapan miris melihatku. Ia seperti kasihan melihatku yang kehidupan pribadinya terus menerus diganggu oleh ayahku.
"Kenapa pak tua itu terus seenak jidat(?) seperti ini. Aah fck!!" Bentakku kesal dan langsung bergegas untuk menemui ayahku, tapi Eunhyuk menghalangiku
"Hyung, turuti saja ayahmu. Jangan mencari masalah hyung"
"Masalah ? Dia yang mencari masalah!"
"Dia hanya ingin kau tidak salah jalan, hyung. Kau sendiri tahu kalau ini semua salahmu.."
"... seandainya kau tidak berselingkuh, ayahmu tidak akan campur tangan seperti ini" Eunhyuk menarik lenganku dengan kuat agar aku tidak pergi.Apa yang dikatakan Eunhyuk memang benar.
Ini memang salahku.
Tapi tidak sepenuhnya.
Kenapa ayahku tidak membiarkan anaknya sendiri yang menyelesaikan ini ?
Ciih dia suka sekali ikut campur."Minggir" ucapku kesal sambil melepaskan tangan Eunhyuk dengan kasar. Aku langsung menemui ayahku di kantor.
•••
Saat aku ingin memasuki ruang kantor ayah, sekretarisnya menghalangiku dengan alasan dari A sampai Z.
Terus gue peduli gitu(?) ?
Tanpa basa-basi aku langsung menyingkirkannya.Dengan emosi yang masih menguasaiku, aku membuka pintu ruangannya dengan kasar lalu membantingnya. Terlihat beberapa karyawan terkejut mendengar keributan yang terjadi di tengah-tengah jam sibuk, begitupun ayahku.
Ayahku yang sedang duduk di kursi kebesarannya, langsung menghentikan kegiatannya setelah aku masuk. Ia hanya melihatku tanpa ekspresi atau satu katapun keluar dari mulutnya.
"Apa-apaan ini ? Kemarin kau memajukan jadwal fitting, dan sekarang ? tanggal pernikahannya? Undangannya bahkan sudah kau sebar ? Kenapa kau seenaknya memutuskan ?!" Bentakku sambil melempar undangan pernikahanku di atas meja kerjanya.
Aku sudah tidak peduli jika ini yang dinamakan kurang ajar dengan orang tua.
Ia menghembuskan napas berat sebelum berbicara
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa baru sekarang kau bersama Yera ? Tepat setelah kau memutuskan untuk menikah dengan Minjung."Bagaimana ia bisa tahu nama Yera ?
Aku kira ia hanya membayar orang untuk mengawasiku dari jauh.
Tunggu, apa maksudnya 'baru sekarang' ?"Apa maksudmu?"
"Kim Yera. Kau sudah lupa ? Dia itu wanita yang ingin aku jodohkan denganmu setahun yang lalu..." ia menutup beberapa berkas sebelum melanjutkan
Apa yang ia katakan barusan, membuat mataku terbelalak.
Awal aku tahu nama Yera, aku sempat berpikir dia Yera yang sama dengan gadis yang ingin dijodohkan denganku, tapi aku terus meyakinkan diriku kalau itu hanya namanya saja yang sama."...saat itu, kau langsung menolak mentah-mentah perjodohan itu tanpa ingin mengenalnya terlebih dahulu"
Mendengar apa yang dikatakan ayah, membuatku tak bisa berkata-kata.
Jadi ini maksud sebenarnya dari perkataaanku 'seandainya aku mengenalmu lebih awal, Yera'"Kenapa-"
"Sudah sana. Ayah banyak kerjaan. Oh iya, malam ini untuk pertemuan dengan keluarga Minjung, aku tidak bisa datang..."
Lagi-lagi aku dikejutkan oleh ucapannya. Pertemuan keluarga ?
Aah iya, bahkan aku lupa kalau ada pertemuan itu.
Eh tunggu, malam ini ? Bukannya besok ? Apa dimajukan lagi ?"..jadi, aku menyuruh Eunhyuk untuk menemanimu"
Otakku benar-benar sudah tidak bisa berpikir jernih lagi selain mengiyakan apa yang ia katakan.•••
"Oppa, bagaimana ? Bagus tidak ?"
tanya Minjung yang baru saja keluar dari fitting room dibalut gaun putih yang sangat indah pastinya.Ya, sesuai yang dijadwalkan siang ini kami fitting baju pernikahan.
"Yaa bagus" ucapku singkat sambil menyibukkan diri merapikan jas di depan cermin. Aku hanya sesekali menatapnya lewat cermin.
"Aah hanya itu ?" Tanyanya dengan suara manja yang tiba-tiba memelukku dari belakang.
Aku memegang tangannya yang memelukku, ingin rasanya aku melepas itu dengan kasar. Tapi itu tidak mungkin kan ?
Jujur, entah mengapa sejak aku bersama Yera, perasaanku terhadap Minjung perlahan memudar.
Seandainya..
seandainya..
seandainya.
Pengandaian sia-sia yang selalu terngiang di kepalaku saat mengingat apa yang dikatakan ayahku hari ini."Kim Yera, adalah wanita yang ingin aku jodohkan denganmu setahun yang lalu"
Kenapa aku begitu bodoh untuk tidak mencoba mengenalnya saat itu ?
Kenapa aku langsung menyimpulkan kalau wanita bernama Kim Yera sudah pasti sama dengan wanita-wanita sebelumnya yang sudah dikenalkan oleh ayahku ?Jadi ini yang dinamakan penyesalan selalu datang di saat terakhir.
Kalau seperti ini, aku harus bagaimana ?
Aku benar-benar teah menjadi pria bajingan, yang malah ingin bersama selingkuhannya dibandingkan calon istrinya yang akan dinikahinya dua minggu lagi.
"Yaa tentu saja. Apa saja yang kau pakai pasti bagus" jawabku tersenyum sambil mengusap lembut pipinya.
Sangat palsu.
"Sini hyung aku foto kalian berdua" ucap Eunhyuk yang sudah siap dengan pose mengambil foto dengan handphonenya. Minjung langsung menggandengku dan tersenyum ke arah kamera, begitupun aku.
Sangat palsu (lagi).
Eunhyuk ?
Ya, dia ikut. Pak tua itu menyuruhnya untuk terus menempel(?) padaku sampai hari pernikahanku tiba untuk jaga-jaga(?) agar aku tidak berselingkuh lagi. Padahal, aku belum menjelaskan apapun kepada Yera. Kalau begini, bukankah ini yang dinamakan php(?) karena aku menghilang begitu saja ?•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi | Yesung SJ
Fanfiction"Ahjussi" "Yaa?" "Aku boleh bertemu denganmu lagi kan ?" "Aah iyaa tentu saja. Ayo kita bertemu lagi" Jatuh cinta dengan seorang ahjussi ? Tidak masalah kan ? Tapi jika ahjussi yang akan menikah ? Apa itu masalah ? ~~~~~~~~~~~~~~~ •Such loss of wor...