7

170 11 0
                                    

Yesung's

Hari ini aku sengaja pulang agak telat untuk menyibukkan diri dari perasaan galau(?) mengingat pesan darinya itu.

Salju pertama turun malam ini.
Biasanya aku tidak pernah keluar rumah di saat seperti ini, tapi entah mengapa sekarang kakiku membawaku menuju tempat itu, Namsan Tower. Keputusanku yang sudah bulat untuk tidak datang menemuinya, seperti sudah tidak berlaku.

From : Yera❤️

Ahjussi.
bisakah aku bertemu denganmu besok malam di Namsan Tower ?
Aku tahu, mungkin kau tidak peduli dengan pesan ini dan kau tidak akan datang besok. Jika iya, aku anggap kau tidak ingin menemuiku lagi bahkan tidak ingin mengenalku lagi, kalau seperti itu aku akan menyerah.

Nama kontaknya itu selalu membuatku tersenyum dan kenapa juga aku tidak berniat mengganti nama itu ? Sejak kemarin, berulang-ulang aku membaca pesan itu. Kalimat terakhir darinya itu yang selalu membuatku khawatir.

'Menyerah' itu berarti aku tidak akan bisa bertemu lagi dengannya.
Jujur, aku tidak mau.

Aku memang sengaja tidak merespon Yera selama seminggu ini. Tentu saja itu hal yang harus dilakukan, karena aku adalah pria yang sebentar lagi akan menikah. Hal seperti ini, dekat dengan wanita lain adalah yang sangat tidak benar. Tapi, itu bukan hal mudah.

Aku selalu ragu apakah perkataanku kepada Yera malam itu salah atau benar. Bertemu lagi dengannya ?

Ya, tentu saja aku ingin.

Aku ingin terus bertemu dengannya dan ingin mengenalnya lebih dekat. tapi di sisi lain, aku memikirkan Minjung yang pasti akan tersakiti jika mengetahui ini.

Kim Yera,
Dia ini benar-benar gadis gila,
Aku baru saja mengenalnya tapi mengapa dia selalu saja muncul dalam pikiranku ?

Apa aku telah jatuh cinta padanya ?

•••

Aku mengencangkan lilitan syal di leherku. Malam ini benar-benar dingin, tentu saja karena hari ini turun salju pertama.

Aku menaiki tangga satu per satu setelah melewati pintu gerbang Namsan Tower. Di sekelilingku tentu banyak pasangan yang sedang memadu kasih(?) di malam yang indah ini.

Apa kau tahu ?

Jika kau berdoa saat salju pertama turun, doamu itu akan terkabul.
Apalagi jika itu dengan pasanganmu. Mereka bilang, hubungan kalian akan selalu putih, bersih, dan suci seperti salju.

Aduh, aku ini ngomong apa sih (?)

Aku menyadarkan diriku yang dari tadi senyum-senyum sendiri sambil sesekali melihat ke atas langit.

Sesampainya di ujung tangga, aku melihatnya, tentu saja dia, Kim Yera si gadis gila yang sekarang sedang berdiri menyandarkan tubuhnya di tembok dan sesekali memeluk tubuh mungilnya itu karena menggigil kedinginan. Mantel yang ia kenakan tidak cukup tebal dan bahkan ia tidak memakai syal ataupun penutup kepala untuk menghangatkan tubuhnya. Sepertinya ia tidak tahu kalau hari ini akan turun salju.

Dia benar-benar menungguku.
Ini sudah sudah sangat telat dari waktu yang ia janjikan.

Aku menghampirinya dan berdiri tepat di depannya yang sedang menunduk.

Entah apa yang merasukiku, aku melapaskan syal ku dan melilitkannya di sekitar lehernya, tentunya itu membuatnya terkejut akan kehadiranku.

"Dasar gadis gila. Kau benar-benar menungguku walau sudah tahu aku tidak akan datang" aku tersenyum pahit sembari merapikan syal yang aku lilitkan.

"Tapi kau tetap datang kan" ia tersenyum dengan mata berkaca-kaca, menunjukkan rasa bahagianya yang sudah terbendung itu.

Senyum tulusnya itu, benar-benar membuatku tak bisa berkata-kata.

Aku mengenggam tangannya "ayo kita cari tempat yang hangat"

Kami membeli coklat panas dari vending machine dan berdiri di belakang pagar di sekitar Namsan Tower, dimana kau dapat melihat keindahan kota Seoul dari atas sini.

"Sebenarnya aku ragu kau akan datang. Tapi aku tetap ingin menunggumu.." Ia memulai percakapan memecah keheningan sambil sesekali menyeruput coklat panas
"...dan kau akhirnya datang. Terima kasih Ahjussi"

"Untuk apa kau berterima kasih. Bukankah aku sudah pasti datang ?.." aku tersenyum tipis sambil menoleh ke arahnya yang berdiri di sampingku

Ia menatapku heran
"..aku sudah bilang kalau aku ingin bertemu lagi denganmu. Jadi, sudah pasti aku datang"

Ia tersenyum sebagai respon. Tiba-tiba ia mengaitkan lengannya dengan lenganku dan menyandarkan kepalanya di lenganku.

Lho tidak di bahu ? Tentu saja karena ia kurang tinggi(?)

Ini sungguh indah.
Saat ini, saat salju pertama turun dan bersama orang yang kau sayangi(?)

Ah tidak.
Jangan.
Ini tidak benar.
Kau tidak boleh seperti ini!
Ingat Minjung !
Kau harus menjauhi Yera!

Di dalam sana, diriku terus mengatakan hal itu tetapi aku tidak mempedulikannya sama sekali. Aku tetap menggenggam tangannya, kakiku berjalan bersamanya, mulutku terus berbincang dan tertawa bersamanya, dan otakku terus menyimpan saat-saat indah ini.

Ya Tuhan maafkan aku.
Sudah ku duga, aku memang telah jatuh cinta padanya.

•••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang