4

173 15 2
                                    

"Aduh Yera, apa tidak ada laki-laki yang bagus di kampus kita sampai-sampai kau menyukai seorang Ahjussi hah?" dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihatku heran

"Tapi dia tidak seperti ahjussi-ahjussi yang lain kan ? Dia tampan begitu, kau kan juga lihat tadi"

"Jujur saja, dia itu tidak tampan. Biasa saja"

"Eh iya juga sih(?) kalau diingat-ingat lagi. Dia biasa saja"

"Aku jadi merasa kasihan kepadamu Yera. Dasar jones (?)" Hana memberikan segelas jus untukku.

"Aku rela jadi jones demi mendapatkan Ahjussi seperti itu, eh"

Tiba-tiba Hana tersedak minum jus mendengar ucapanku

"uhukk.uhukk. Oh My shit ! Kim Yera !!??"

Aku tertawa jahat sambil menepuk-nepuk punggungnya.

"Kau ini benar-benar sudah tidak waras ya !?..." dia mengelap mulutnya yang belepotan(?)  dengan tisu sebelum melanjutkan.
"..hanya karena dia menolongmu saat mabuk, kau langsung jatuh cinta padanya"

"Eh tapi coba kau pikir lagi. Kalau laki-laki lain, mungkin sudah melakukan hal yang macam-macam saat aku mabuk. Terlebih lagi, di rumah hanya ada kami berdua.."
"..aah aku sangat menyukainya. Bagaimana ini Hana ?!"

Jujur, selama 22 tahun aku hidup, ini pertama kalinya aku jatuh cinta.
Sebenarnya beberapa kali dari mereka pernah menyatakan cinta padaku tapi tak satupun yang srek (?) di hati.

"Ya ya ya terserah kau saja" Hana membuka buku Fisika Kuantum untuk siap-siap belajar.

Ekspresi bahagia ku pun memudar setelah melihat buku itu. Coba bayangkan saja, fisika kuantum membahas tentang elektron, kecepatan elektron, sumur potensial, dan hal-hal bullshit lainnya. Kau seperti kurang kerjaan saja menghitung kecepatan elektron bla bla yang bahkan sampai sekarang aku tidak pernah melihat atom, partikel terkecil di dunia dan ini elektron ? Lebih kecil dari atom?
Ooh I don't give a shit with it.

Dari awal kuliahpun aku merasa salah masuk jurusan, begitupun Hana. Tapi yaa mau bagaimana lagi ? Ini juga sudah tahun keempat, sebentar lagi kami lulus. Yeay~

Aku dengan kilatnya menutup buku Hana.

"Sekarang apalagi Kim Yera ?" Hana mendengus lelah menghadapi temannya yng sedang mabuk cinta ini.

"Aah kau ini. Aku kan sedang cerita"

"Yaa apalagi sayang ? Sini aku dengarkan ceritamu tentang Ahjussi mu itu" Hana menopang dagunya di atas meja sambil menampilkan senyum terpaksanya itu.

"Menurutmu tempat yang bagus untuk makan malam dengannya dimana ?"

"Uhhm..." ia berpikir keras

"..sepertinya kau tidak perlu mengajaknya makan malam-"

"Eh kau ini bagaimana sih ? Kan aku sudah janji mengajaknya makan malam sebagai ucapan terima kasih !" Aku memotong ucapannya.

"Ya Tuhan Yera! Dengarkan aku dulu makanya. Sepertinya otakmu sudah tidak beres karena ahjussi itu" ia mencubit pipiku kesal.

"Aah oke, mian" akupun hanya nyengir kuda.

"Kau kan jago masak. Kenapa kau tidak ke rumahnya saja dan masak di sana. Terus, kalian makan malam di rumahnya dengan romantis deh"

Mataku terbelalak mendengar idenya itu. Boleh juga tuh (?)

"Kan kalau seperti itu, dia akan terpesona denganmu karena keahlian memasakmu itu"

"Aah terima kasih Hana ku sayang. You're the best" aku memeluknya karena telah memberikan ide hebatnya itu yang tak pernah sekalipun terpikir olehku.

•••

Yesung's

Aku sedang makan siang dengan teman-temanku di tempat kerja. Lalu tiba-tiba ada telepon masuk. Akupun tersedak saat melihat nama kontak yang gila di layar handphoneku.

Yera❤️

Terpampang nama seperti itu. Kemarin aku tidak terpikir sama sekali untuk melihat kontak yang ia simpan di handphoneku.
Dasar gadis gila.

Aku pergi ke tempat yang agak sepi untuk menjawab telepon darinya.

"Hallo Ahjussi~" baru saja aku mangap (?) untuk berkata halo, tapi dia dengan sumringahnya lebih dulu memanggilku dari sana.

"Hhm ada apa?" Aku menjawab teleponnya dengan nada stay cool (?)

"Ayo makan malam bersama, nanti malam"

"Dimana ?"

"Di rumahmu"

"Hhm baiklah"

"Oke. Sampai ketemu nanti malam~"
Dia langsung menutup telepon.
Entah mengapa mendengar suara riangnya itu membuatku tersenyum.

Eh sebentar..
Di rumahku ?
Eh apa-apaan dia wey?!!

Aku bergegas meneleponnya balik.

"Yesung, ayo kembali bekerja. Banyak pengunjung di stand ikanmu tuh" temanku memanggilku masuk.

"Eeh iya sunbaenim"

Aah sial, aku tidak jadi menghubunginya. Selama bekerja, kami dilarang mengaktifkan handphone. Peraturan di sini sangat ketat, jadi aku terpaksa saja lah(?) mengiyakan ajakan gadis itu.

•••••

Ahjussi | Yesung SJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang