"Perkataan tersebut memang tidak salah. tapi menurut pendapat lohu tetap bertahan ditempat ini jauh lebih baik dari pada mengungsi pergi. dalam melakukan pertarungan hari bukan menang kalah yang kita cari, melainkan bagaimanakah caranya kita selamatkan Siauw thayjin dan Siauw hujin dari mala bahaya. Semisal kita bisa bertahan ditempat ini sampai malam tiba nanti, loohu bisa mengundurkan musuh tangguh dengan menyebarkan bubuk racun."
"Seandainya kalau ingin menggunakan racun, apa bedanya antara pagi hari dan malam hari?" batin Siauw Ling
Meski dalam hati ia curiga namun perkataan tersebut tidak dapat diutarakan keluar.
Mendadak terdengar suara seruan seseorang yang amat berat berkumandang datang.
"Dewasa ini gubuk yang kalian huni telah kami kurung rapat. tiga puluh pucuk gendewa serta dua puluh pucuk anak panah otomatis telah kami sebar disekeliling rumah gubuk ini. Jangan dibilang manusia sekalipun burung yang terbang diangkasa pun jangan harap bisa berlalu dari tempat ini dalam keadaan selamat "
"Aaaaah, suara dari Tan Hong Ciang!"seru Kim lan tiba-tiba.
"Murid tertua dari Shen Bok Hong???"
"Tidak salah itulah orangnya ".
"Harap cuwi sekalian berhati hati mengawasi gerak gerik mereka terutama sekali kalau mereka akan menyerang dengan api!" pesan Siauw Ling dengan langkah perlahan ia berjalan keluar dari dalam ruangan.
Sepeninggalnya anak muda Itu. Tok chin Yok Ong memperhatikan sekejap situasi dalam gubuk itu, lalu dengan suara lirih katanya.
"Siauw thay jin. harap kau bergeser kesudut rumah sebelah kiri, dinding disebelah sana terbuat dari tembok yang kuat. Rasanya hujan anak panah tidak akan sampai melukai dirimu ".
Siauw tayjien serta Sianw hujien mengatakan mereka akan pindah.... keujung
rumah bagian kiri.
"Yok Ong. rupanya kau tidak merasa leluasa untuk membunuh orang-orang perkampungan Pek Hoa-san-cung secara langsung, bukankah begitu?" tanya Soen Put Shia, "KaLau begitu silahkan bertahan didalam rumah gubuk ini. Aku sipengemis tua akan keluar untuk membantu diri Siauw thayhiap!....
"Rasanya cukup aeorang saja bertahan didalam ruangan ini. biarlah kami berdua berjaga diluar ruangan saja" seru Tiang-chiu Siang ku hampir berbareng.
'Silahkan kalian berdua mengawasi dua arah saja" Kim Lan serta Giok Lan dengan pedang terhunus menambahkan. "kami berdua akan kerahkan segenap tenaga yang dimilikinya uutuk membantu kalian".
"Tak usah, lebih baik kalian berdua tetap bertahan didalam ruangan ini saja, jumlah kekuatan kita amat sedikit, mungkin penjagaanpun akan jauh lebih lemah, kemungkinan besar ada satu dua orang musuh yang berhasil menerjang masuk kedalam ruangan. Di-kala Yok-ong turun tangan menghadapi musuh nanti, lebih baik kalian berdua baik-baik melindungi keselamatan Looya serta hujien." Pesan sang Pat
Kim Land an Giok Lan saling bertukar pandang sejenak kemudian mereka tidak memaksa lagi.
Sang Pat serta Tu Kioe pun dengan mengikuti dibelakang Soen Put Shia berjalan ke luar dari gubuk tersebut beberapa tombak diluar bangunan. matanya dengan tajam mengawasi ke empat penjuru.
Sang surya telah condong kebarat dan bersembunyi dibalik gunung, senjapun telah menjelang tiba.
Angin musim gugur yang dingin bertiup-tiup kencang menggoyangkan rumput-rumput kering disekelillng sana.
Para jago jago lihay dari perkampungan Pek Hoa san-cung yang mengejar datang tidak kelihatan batang hidungnya, mungkin mereka pada bersembunyi dibalik alang-alang disekitar sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Istana Terlarang - Wo Lung Shen
General FictionLanjutan "Bayangan Berdarah" Dalam cerita "Bayangan Berdarah" dikisahkan bahwa Siauw Ling telah turun ke bawah tebing untuk mencari jamur batu berusia seratus tahun. Pada saat itulah tiba-tiba musuh yang amat tangguh telah menyerang datang sehingga...