Soen Put-shia yang berada disisi kalangan pun ikut putar otak berpikir keras, "Putrinya selalu berada dalam keadaan tidak sadarkan diri, selama belasan tabun hanya beberapa hari saja berada dalam keadaan sadar: Dengan kejadian seorang gadis lemah tak bertenaga ternyata berhasil menaklukkan seorang gem bong iblis kenamaan, hal ini memang merupakan suatu peristiwa yang patut digirangkan, namun ditinjau sikapnya yang latah.... apakah kegembiraan ini tidak sedikit berlebihan...."
Suatu ingatan berkelebat lewat dalam bona nya, kepada Siauw Ling segera ia berta-nya, "Saudara Siauw, tahukah anda dengan cara apakah nona Lam kong mengundurkan musuh tangguh?"
"AKU kurang begitu jelas" sahut Siauw Ling seraya geleng kepala. "Yang cayhe ketahui hanyalah nona Lam kong te-lah menyerahkan sebuah bungkusan kuning kepada Shen Bok Hong."
"Saudara Sianw. tahukah kau benda apakah yang ada di dalam bungkusan kain kuning itu?"
"Agaknya sejenis peta rahasial"
"Peta rahasia tersebut tentu penting artinya. bahkan jauh lebih penting daripada kematian kita beberapa orang "
"Sungguh aneh! sunggub mengherankan," tiba-tiba si Raja Obat bsrtangan keji menimbrung dan samping. "Selama ini putriku selalu berada dalam keadaan tidak sadarkan diri. darimana ia dapatkan peta rahasia tersebut.
"Si makhluk beracun paling suka memuji ke pintaran putrinya," pikir Soen Put shia "Sampai-sampai dimasa tuanya ia rela melepaskan kejahatan kembali kejalan yang benar, kenapa aku sipengemis tua tidak memuji-muji putrinya agar ia merasa gembira? dengan berbuat demikian mungkin ia bisa merasakan banyak perbedaan antara manusia yang ber-ada digolongan sesat serta manusia yang berada didalam golongan kaum lurus."
Berpikir akan hal itn, ia lantas tersenyum dan berkata, "Kecerdikan putrimu tiada tandingnya di kolong langit, perhitungannya selalu masak dan tepat, mana bisa kita duga semua jalan pikirannya
Tidak salah lagi, si Raja Obat Bertangan Keji kontan jadi kegirangan setengah mati setelah mendengar pujian itu.
"Soen-heng, terlalu berat ucapanmu itu." serunya "Pada saat putriku muncul kembali dalam dunia persilatan dikemudian hari, ma-sih sangat mengharapkan perhatian serta bimbingan dari Soen-heng."
"Dengan senang hati akan kulaksanakan permintaanmu itu."
"Pada saat ini kedua orang tua Siauw thayhiap sedang menantikan kehadiran putra kesayangannya, silahkah Soen-heng memba-wa Siauw thayhiap untuk berjumpa dengan ayah ibunya, rasa cinta seorang ayah dan ibu terhadap putra putrinya akulah yang tau paling jelas!"
"Bagaimana dengan loocianpwe...."
"Untuk sementara waktu loohu hendak berpisah dulu dengan cuwi sekalian."
"Kemana kau akan pergi?" tanya sipengemis tua.
Keadaan putriku dalam kondisi penyembuhan, bila knbiarkan dia berada dalam keadaan begini terus. bukankah tindakanku ini meru-pakan suatu tindakan yang patut disesalkan sepanjang masa? Aku hendak mencari suatu tempat ditengah pegunungan yang sunyi dan terpencil untuk mengasingkan diri, aku akan menggunakan seluruh kepandaian yang ku-miliki untuk mencari bahan obat mujarab, membuat pil mustajab dan dengan meminjam kasiat obat obatan tersebut akan kugunakan untuk menutupi kekurangan kekurangan tu-buh putriku, aku hendak menggunakan tempo selama tiga tabun untuk menciptakan sekuntum bunga aneh bagi dunia persilatan."
"Entah dimana terdapat obat mujarab, di-mana kau hendak mencarinya...."
"Tentang sosl ini harap Soen-heng tak usah kuatirkan, tatkala siauw te sedang mencari obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit putriku tempo dulu, hampir seluruh puncak serta lembah gunung yang tersohor telah ku jelajahi, meski obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit putriku tak berhasil kuda-patkan namun secara sambil lalu aku berhasil mengumpulkan beberapa jenis bahan obat obatan yang sukar didapat, kini benda-benda itu telah ditimbun di dalam suatu tempat yang rahasia sekali letaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Istana Terlarang - Wo Lung Shen
General FictionLanjutan "Bayangan Berdarah" Dalam cerita "Bayangan Berdarah" dikisahkan bahwa Siauw Ling telah turun ke bawah tebing untuk mencari jamur batu berusia seratus tahun. Pada saat itulah tiba-tiba musuh yang amat tangguh telah menyerang datang sehingga...