Perlahan-lahan Gak Siauw Cha angkat kepalanya, dengan mata terpejam rapat-rapat katanya, "Dalam surat wasiat ibuku, beliau suruh aku kawin dengan dirimu dan menjadi istrimu!"
"Oooooh! benarkah ada kejadian seperti ini?" seru Siauw Ling tertegun.
Seluruh wajah Gak Siauw Cha berubah semakin merah padam, tapi ia lanjutkan juga kata-katanya, "Didalam surat wasiat itu bukan saja memerintahkan cici untuk kawin dengan dirimu serta menjadi istrimu, bahkan diterangkan pula apa yang harus cici lakukan."
Ia berhenti sejenak.
"Perkataan seperti ini walaupun cici merasa malu untuk mengutarakannya keluar, tetapi setelah kejadian berubah jadi begini terpaksa aku harus bicara terus terang kepadamu, semoga kau jangan mentertawakan diri cici yang terlalu tak tahu diri."
"Dalam pandangan siauwte, cici jauh lebih agung dari seorang bidadari dilangit, mana aku berani memandang rendah diri cici."
"Aaaa....! bagaimanapun juga akhirnya cepat atau lambat persoalan ini harus kuberitahukan kepadamu, bila tidak kuterangkan pada saat ini mungkin dikemudian hari sudah tak ada kesempatan lagi...."
Terutama sekali beberapa patah kata yang terakhir jelas mengandung alamat jelek, membuat Siauw Ling yang mendengar jadi tertegun dan tak sanggup mengucapkan sepatah katapun.
Sementara ia hendak menanyakan persoalan itu, Gak Siauw Cha telah berkata kembali, "Dalam surat wasiatnya ibuku telah menerangkan dengan jelas, katanya kau telah mengidap suatu penyakit yang sangat aneh didalam urat nadi, meskipun berhasil mempelajari ilmu silat yang sangat lihay, belum tentu urat nadi terpenting itu berhasil ditembusi, dapatkah usiamu melampaui batas dua puluh tahun masih merupakan suatu tanda tanya yang besar. Oleh karena itu dalam surat wasiat itu ibuku memerintahkan kepada cici untuk kembali lagi kedusun Tan Kwoe Cung ditepi telaga Tiang Pek Ouw sehabis mengantar jenasahnya pergi, untuk sementara waktu soal membalas dendam jangan dibicarakan dahulu dan aku harus kawin dulu dengan dirimu...."
Siauw Ling yang mendengar perkataan itu wajahnya seketika menjadi panas, ia tundukkan kepalanya rendah-rendah dan tak berani memandang wajah Gak Siauw Cha lagi.
Terdengar gadis itu menghela napas panjang sambungnya, "Ibuku suruh aku melahirkan putra putri bagi keluarga Siauw untuk menyambung keturunannya, kemudian baru membalaskan dendam baginya, didalam surat wasiatnya diterangkan pula dengan jelas bagaimana caranya untuk membalaskan dendam sakit hatinya itu. Aaaa....! siapa tahu peristiwa yang kemudian terjadi jauh diluar dugaan ibuku. Saudaraku! andaikata tiada surat wasiat dari ibuku, tidak nanti cici berani membawa kau keluar dari rumah."
Siauw Ling angkat kepalanya kembali, dengan air mata bercucuran ia menghela napas panjang.
"Dibalik kejadian ini masih terselip banyak persoalan yang sama sekali tak terduga, darimana siauwte bisa berpikir...."
Air muka Gak Siauw Cha mendadak berubah jadi serius, ujarnya, "Kini situasi sama sekali telah berubah, keadaan cici sudah lain dari pada keadaan dahulu sedangkan kaupun sudah berhasil melepaskan dari ancaman bahaya maut bahkan berhasil mempelajari pula serangkaian ilmu silat yang sakti. Dengan ketampanan wajahmu serta kegagahan, cici percaya banyak gadis yang tertarik kepadamu. Perintah ibuku mendiangpun hanya akan jadi suatu kenangan, rasanya cici tak usah menurut pesan terakhirnya lagi."
Siauw Ling merasakan hatinya jadi kacau. Ia tak dapat melukiskan bagaimanakah perasaannya pada saat itu, setelah termenung sebentar sahutnya lirih, "Perintah dari cici, siauwte tidak berani membangkang!"
Gak Siauw Cha mendongak memeriksa cuaca diluar jendela, kemudian bertanya, "Saudaraku, bagaimanakah menurut penilaianmu tentang ilmu silat yang dimiliki Giok Siauw Lang Koen."
![](https://img.wattpad.com/cover/88313301-288-k465939.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Istana Terlarang - Wo Lung Shen
Ficção GeralLanjutan "Bayangan Berdarah" Dalam cerita "Bayangan Berdarah" dikisahkan bahwa Siauw Ling telah turun ke bawah tebing untuk mencari jamur batu berusia seratus tahun. Pada saat itulah tiba-tiba musuh yang amat tangguh telah menyerang datang sehingga...