Dua tahun kemudian...
"Kau sebut ini laporan, huh?!!"
Kiara menutup matanya selama hampir dua detik karena kaget, saat suara bantingan antara dokumen tebal dan permukaan meja kayu kokoh di depannya beradu. Sebenarnya ia sudah mewanti-wanti sikap yang akan dia terima ini, tetapi tetap saja ia akan terkaget pada akhirnya. Apalagi suara kemarahan itu cukup membuat bulu kuduk berdiri dua kali lipat.
"Bagaimana bisa hasil keterangan keuangan tahun lalu di dalam laporan ini berbeda dengan di laporan sebelumnya, padahal tahun yang tertera adalah tahun yang sama?! Jelaskan! Bagaimana bisa ini disebut sebagai laporan?!!"
"Maafkan saya, Pak." Kiara terus membungkuk sebanyak dua kali. Namun bukannya wajah ketakutan yang diperlihatkan Kiara, ia malah memperlihatkan penuh senyuman yang terkesan menggemaskan. Seolah ia sedang mendapatkan pujian, bukannya makian.
"Sekarang singkirkan benda ini dari atas mejaku, sebelum aku membakarnya hingga tak bersisa. Cepatlah ambil dan keluar, Phoebe!"
"Baik, Pak!" Sigap Kiara segera meraih dokumen itu dengan hanya melangkahkan lebar kakinya selangkah, sebelum sedikit berlari keluar, meninggalkan bosnya yang sekarang memijat pangkal hidungnya dengan frustasi.
Helaan nafas lega, lelah, bercampur pasrah segera dihembuskannya begitu ia keluar dai ruang besar nan megah milik pimpinannya. Membuat siapa saja yang melihat Kiara akan berpikir bahwa Kiara baru saja lepas dari kandang singa yang ganas setelah perjuangan dicakar sana-sini.
"Kiara, maafkan aku. Kau harus menerima kemarahan Pak Brahms lagi. Aku bahkan samapai bisa mendengar suara menggelegarnya secara samar-samar dari luar sini. Aku benar-benar ceroboh," sahut suara pria yang terdengar merasa bersalah sekaligus memelas begitu melihat sosok Kiara keluar dari dalam ruangan itu. Pria yang setahun lebih muda dari Kiara itu adalah karyawan dari bagian keuangan, atau lebih tepatnya, pria itulah yang sebenarnya membuat laporan itu.
Kiara mengembangkan senyuman manisnya yang terkesan ceria, sembari salah satu tangannya yang tak memegang dokumen ia gunakan untuk menepuk-nepuk bahu pria di depannya seolah menenangkan wajah tegang pria itu.
Sebenarnya siapa yang perlu ditenangkan sekarang? pikir pria itu keheranan melihat wajah sumringah Kiara.
"Aku tidak apa-apa. Sudah tugasku sebagai sekretarisnya," kekehnya sambari mengembalikan laporan yang memang perlu diperlihatkan kepada pimpinan utama mereka.
Beginilah keseharian pekerjaan Kiara yang menjabat sebagai sekretaris sang CEO muda, Jarvis Brahms. Hampir setiap jam Kiara kena damprat kemarahan serta makian dari sang bos besar akan setiap pekerjaan yang salah, walau sekecil apapun itu.
Siapa pun—yang tak mengenal Kiara—akan mencibir bahwa Kiara adalah sekretaris yang buruk sehingga mendapat murka setiap saat. Namun, semua itu salah. Kiara adalah sekretaris terbaik yang pernah dikenal oleh karyawan lainnya. Malah banyak karyawan yang mencibir betapa beruntungnya bos mereka menemukan sekretaris secantik, secerdas, dan semenyenangkan Kiara.
Kiara mendapat kemarahan setiap memasuki ruang besar itu bukan karena kesalahannya atau ketidak-becusannya. Bahkan kesalahan-kesalahan yang kecil yang terjadi selama ini, tak ada sama sekali sangkut pautnya dengan posisi atau pekerjaan Kiara. Hampir seluruh kemarahan yang ia dapat berasal dari dokumen serta berkas-berkas yang Kiara bawa dari karyawan lain yang mengerjakannya. Siapa pun—bahkan bos pemarahnya—tahu bahwa berkas-berkas yang salah itu seratus persen bukan kesalahan Kiara. Namun tetap saja, Kiara akan menjadi pelampiasan kemarahan sekaligus perwakilan yang kena marah.
Walau begitu, Kiara tak pernah mengeluh atau memprotes bos maupun karyawan yang enak-enakan menunggu Kiara keluar dari ruangan itu. Awalnya memang ia ketakutan setengah mati saat ia pertama kali mendengar suara bantingan map tebal diiringi suara bentakkan dari suara dalam bosnya, tetapi perlahan ia mulai terbiasa. Walau terkadang ia masih sedikit terlonjak kaget, tetapi ia sudah bisa mengatasinya dengan baik dan bertahan selama dua tahun penuh ini. Mengingat sekretaris-sekretaris sebelum dirinya bertahan paling lama hanya sebulan, bahkan ada yang mengundur di hari pertama mereka kerja karena mengetahui sifat asli CEO tampan yang mereka elukan selama ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
From The Guilty
RomanceSinopsis : Kiara Phoebe seorang gadis ceria yang memiliki mimpi dan bakat di bidang seni musik. Ia adalah gadis cantik yang murah senyum dan ramah pada semua orang, namun di balik senyuman ceria yang selalu ia tunjukkan ke semua orang, ia menyimpan...