31

1.2K 159 5
                                    

Chapter 31:
FOLLOW

Butuh waktu beberapa hari untuk Taylor menyelesaikan persiapan operasi yang akan dilaksanakan besok malam. Taylor bahkan rela tidak kembali ke apartemennya dan fokus mempersiapkan segalanya.

Tentang foto-fotonya, Zayn dan Olivia yang beredar, Taylor tak bisa berkomentar banyak. Yang dikatakan Martha Hunt benar. Hanya akun instagram yang Taylor miliki dan satu akun itu bahkan membuat Taylor jengah karena pemberitahuan yang benar-benar tanpa henti. Taylor tak mengerti, dari mana mereka bisa tahu akun instagram Taylor?

Because they are truly fangirls. They do anything for the sake's of their idol who doesn't even know them.

"Selamat siang, dokter Swift. Aku dan yang lain sudah mempersiapkan ruang operasi untuk besok malam. Tim yang akan membantumu terdiri dari perawat Marrie, Jose, Ducy dan Glenn. Dokter yang menjadi asistenmu adalah dokter Evelyn."

Taylor menghela nafas dan mendongakkan kepala mendengar laporan tersebut. "Taruh saja berkasnya di atas meja. Terima kasih."

Si perawat itu meletakkan sebuah map yang sedari tadi di peluknya tepat di atas meja di hadapan Taylor. Taylor menatap map itu dengan helaan nafas.

"Satu lagi, dokter Swift."

Lagi, Taylor mendongakkan kepala menatap perawat yang tengah tersenyum jahil padanya. "Apa?"

"Selamat atas hubunganmu dan Zayn Malik. Aku tak pernah menyangka jika kalian adalah sebuah keluarga. Saat pertama melihat anak kecil itu, aku langsung memikirkanmu. Kalian mirip."

Taylor tercengang sebelum menempelkan dahinya dengan permukaan meja, membuat si perawat menelan saliva saat Taylor berkata, "Adam, apa kau tak tahu bedanya gosip dan fakta?"

Si perawat itu menggeleng cepat dan menundukkan kepala. "Aku permisi, dokter Swift. Selamat malam."

Tepat ketika perawat itu pergi, Taylor berteriak kencang, "Aku baru mengenal mereka!"

*****

"Olivia."

Zayn menatap batu nisan di hadapannya dengan wajah stoic-nya sebelum memejamkan mata dan menghela nafas.

Ini adalah kali pertama Zayn mengunjungi pemakaman, sejak hari di mana dia dimakamkan. Seorang gadis cantik yang menjadi alasan Zayn bertahan hidup, hingga detik ini. Jika tidak ada putri mereka, mungkin Zayn sudah memilih untuk mengakhiri hidupnya, sejak lama.

"Olivia kita akan dioperasi besok. Kau akan menjaga dan mendoakannya dari sana, kan, Olive? Kau akan memastikan Olivia kita baik-baik saja dan akan selalu berada di sisiku, kan?" Zayn berkata kepada batu nisan dengan nama Olivia yang tertera di sana.

Olivia. Cinta pertama sekaligus cinta sejati seorang Zayn Malik. Mereka tidak pernah berpacaran, mereka berteman baik dan mereka mempertahankan status pertemanan mereka, hingga Olivia meninggal dunia beberapa menit setelah melahirkan Olivia kecil.

Mereka memang berteman, setidaknya itu yang mereka katakan meskipun pada kenyataan, keduanya sama-sama tak bisa menahan perasaan pada satu sama lain. Keduanya saling mencintai, saling ingin memiliki. Mereka hanya takut jika mereka memiliki hubungan seperti pacaran dan sebagainya, mereka punya kemungkinan besar untuk berpisah. Mereka tak pernah ingin berpisah.

Meski mereka harus terpisah, atas kehendak Tuhan.

"Aku minta maaf atas segalanya, Olivia. Aku hanya...aku sangat mencintaimu. This world doesn't deserve you. Kumohon, biarkan aku melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku sangat mencintaimu."

Doctor SwiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang