4

14.8K 1.3K 49
                                    

"PARK EUNJI !!!"

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas dengan cepat tanpa memperdulikan asal suara itu.
"Huhf selamat" aku mengelus dadaku. Sekarang aku berdiri didepan kelas yang masih sepi.
'Aku duduk dimana?' Aku melihat kursi kosong di ujung nomor dua dari belakang disamping jendela, aku pun berjalan dan duduk dikursi itu.

"Cah ... ini tempat yang sangat strategis" aku menompang dagu melihat keluar jendela, tidak ada pemandangan yang bagus. Hanya orang-orang yang berlalu-lalang. Tiba-tiba mataku tidak sengaja melihat Seorang namja sedang berdiri menyender didinding .
'apa tadi ia melihat ku?' Aku masih menatap intens namja itu, entalah rasa penasaran memenuhi otak ku. Sampai seseorang membuyarkan fokusku.
"Ah permisi?" Aku menoleh kearah sumber suara itu.
"Nde?"
"Apa aku boleh duduk disampingmu?" Aku menyunggingkan senyumku. Bagaimana tidak aku akan mendapatkan teman baru.
"Silahkan."
"Gomawo" ia pun duduk disampingku.
"Oh iya park eunji " aku mengulurkan tangan ku sambil mengulas senyumku.
" Kim Nana senang berkenalan dengan mu"
"Nde" aku mengulas senyumku lagi, aku pun mengobrol beraneka topik dengan teman baruku. Hingga seseorang mengalihkan perhatianku.
Ia berjalan santai memasuki kelasku, semua yeoja tertuju kepadanya. Ia namja tidak terlalu tinggi tapi lebih tinggi dari Min yoongi. Dan wajahnya itu seperti kriteria tampan dokter kecantikan dunia. Dia berjalan melewati mejaku dan sekilas melihatku, aku tersentak kaget. Ia pun memilih duduk dibelakang Kim Nara. Aku melirik sebentar kearahnya dan ia sibuk dengan game yang ia mainkan dan headphone yang ia tenggerkan ditelinganya.
'11 12 lah dengan Min Yoongi'

"Hei siapa namamu?" Aku tersentak kaget melihat Nara berani mengajak kenalan dengan Namja yang menurutku susah ditebak ini. Namja itu pun melepas Headphone nya.
"Mwo?" Sepertinya ia tidak mendengar.
"Siapa namamu?" Tanya nara sekali lagi.
"Kim taehyung"
"Kim Nana senang berkenalan dengan mu"
"Nde " ia mengulas cengiran kotak yang menurutku seperti 'orang bodoh' aku terkekeh sebetar. Ia pun menoleh kearahku refleks aku memalinkan wajahku.
'Aigo apa dia akan marah karena aku taksengaja mentertawakannya?'
"Dan kau?"
"Nde?" Aku sontak kaget tiba-tiba ia menoleh kepadaku.
"Namamu?"
"Ah.. Park eunji " ia hanya mengangguk-angguk.
.
.
.

"Eunji kajja kekantin"
"Nde aku juga sudah lapar"
Aku berjalan dengan Nara menuju kantin. Aku sangat rindu suasana kantin di sekolah Korea.

Aku membawa nampan nasiku. Aku mencari dimana tempat duduk Nana.
"Eunji sini" ia melambai-lambaikan tangannya. Aku pun tersenyum dan berjalan menuju mejanya.
saat aku berjalan kearahnya tiba-tiba seseorang berjalan menujuh kearahku sekarang.
"Demi patung yang dicium jin, Yoongi berjalan kesini" aku pun memalingkan wajahku dan berharap ia tidak melihatku. Aku mempercepat langkahku menuju meja.

Grepp
Tanganku sudah ditahan oleh namja sialan ini.
"Mau kemana?"
"Duduk" Aku mencoba memasang wajah tidak takut.
"Oh " ia pun menarik tanganku tanpa seijin ku ke meja yang ada teman-temannya.
'Aigo aku mau diapakan?' Tuhan selamatkan aku. Nana menatapku khawatir, aku mengisyaratkan agar jangan khawatir dan akan aku ceritakan kepadanya.

"Duduklah " aku pun duduk didepannya dan disampingnya ada dua temannya.
"Oh kau park eunji kan? Oh KYAAAAAAA " aigo telingaku semua mata tertuju kepada namja ini . Yoongi langsung menjitak temannya ini. Temannya pun hanya membalas dengan menyengir kuda .
"Aku junghoseok" ia langsung menyamber tanganku.
"Yoongi sudah banyak cerita tentangmu ka.."
"Ekhem" Hoseok menoleh kearah Yoongi yang sekarang sedang memasang tatapan pembunuh. Aku terkekeh 'mereka benar-benar lucu'
"Oh iya dan aku Kim Seokjin namja yang paling tampan" ia mengedipkan sebelah matanya kepadaku dan temannya yang satu ini pun mendapat jitakan dari Yoongi.
"Kajja makan" teriak Hoseok semangat, Yoongi hanya menggeleng-geleng.
Aku pun menyumpitkan makananku kedalam mulutku.

"Oh iya mengenai hanphoneku..." ia mengeluarkan hpnya yang layarnya telah retak karena perbuatan ku tadi pagi.
"Kau harus membayarnya"
Aku bersorak gembira, sebelumnya aku berpikir akan diminta hal yang aneh-aneh. Dan kali ini hanya dibayar dengan uang.

"Dengan uang kan?" Ia menggeleng santai.
"Jadi pesuruhku selama setahun"
Uhukk.. uhuk.. aku tersedak karena ucapannya yang seenak jidat itu.

"Mwo? Bagaimana bisa. Aku tidak mau Min Yoongi!"
"Kau harus mau atau..." aku menatapnya bingung.
"Atau apa?" Ia pun memasang smirknya lagi.

"Uuuuuh" kata Seokjin dan Hoseok berbarengan sambil menyunggingkan senyuman werdnya.
'apa yang mereka pikirkan?'
"Pokoknya aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu!" Aku pun beranjak pergi menuju kekelasku.
.
.
.
"Kenapa namja itu selalu merubah moodku!" Aku berteriak didalam kelasku dan untungnya kelas ini sepi tidak ada orang.
"Hei berisik sekali" aku menoleh kearah sumber suara itu.
'Oh astaga sejak kapan Taehyung ada disini?' Ia melipat tangannya didepan dadanya sambil menatapku datar.
"Ada apa?"
"Ani" tiba-tiba ia berdiri dan duduk disampingku, aku tersontak kaget.
"Kau cantik jadi jangan marah" aku menaikkan alisku. Apa yang dia bicarakan?.
"Aku menyukaimu"
"Mwo?" Aku tersentak kaget. Bagaimana bisa seorang namja mengutarakan perasaannya dengan begitu cepat dan hei lihat wajahnya biasa saja.
" ya.. aku mengagumimu masih tidak mengerti?" Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Tap.. tapi.. kenapa kau... "
" aku juga tidak mengerti. Tapi entalah saat aku melihatmu jantungku berdetak kencang, dan aku tidak suka dengan hal seperti ini. Sejujurnya kau yang pertama. Jadi yah aku menyukaimu"
Aku benar-benar sangat tidak percaya, Ada namja seperti ini.

Untunglah Nana sudah balik kekelas dan perasaan aneh yang aku rasakan sekarang bisa redah sejenak. Taehyung pun duduk kembali ditempatnya.

"Hei ceritakan yang dikantin tadi " aku menoleh sebentar ke arah Taehyung yang sibuk dengan gamenya.
"Nanti saat pulang sekolah saja" Nara mengangguk setuju.
.
.
.

"Jinjayo?" Teriak Nana hingga membuat kupingku sakit. Dia sangat cocok dengan Teman Yoongi yang berisik itu.
"Ssstt jangan keras-keras nanti didengar orang"
" bukannya banyak yang tau yah? Aigoo temanku ini calon nyonya yang kaya raya"
"Haiss" aku memukulnya pelan.
"Oh iya mereka tau dari mana?" Tanyaku penasaran.
"Yah tau dari fansnya Yoongi. Mereka sangat update 24jam. Mungkin ini sasaeng fans versi anak pengusaha kaya" aku terkekeh mendengar ucapannya yang lucu itu.
"Oh iya tadi kau dengan taehyung apa yang kalian lakukan"
"Ah.. anu.. kami hanya.. hanya mengobrol saja karena yah hanya kamu berdua dikelas" ia pun hanya mengangguk senang.
"Park eunji pabboya " aku menghela nafas lelah, suara namja itu lagi. Aku memberi kode kepada nara untuk segera pulang. Dan ia pun mengangguk mengerti dan mengepalkan tangannya yang artinya aku harus semangat.
Yah harus semangat dari namja yang sedang berdiri didepanku ini.

"Tolong bawa tas ku ini" Aku melotot kearahnya.
"Mwo! Aku kan tidak menyetujui itu haiss.." ia hanya memasang wajah datar.
ia memberikan tasnya dengan paksa dan bodohnya aku kenapa menerima nya. Dan tas ini benar-benar berat. Apa dia sengaja mengisi tasnya dengan batu.
"Berat sekali.." ia pun dengan santai berjalan melewatiku dan langsung masuk kedalam mobil. Aku pun menyusulnya.
Aku melempar tasnya tepat kemukanya, dan dengan santai masuk kedalam mobil.
"Yakk!! Pabbo !!" Jinja hari ini aku sudah diteriakin tiga orang. Aku menatapnya kesal.
" hei! Kecilkan suaramu." Ia diam menatapku datar.
"Yoongi" ia hanya menjawab dengan menaikkan alisnya.
"Tolong jangan jadikan aku pesuruhmu selama setahun. " aku memasang wajah memelas.
"Lalu satu bulan?"
"Anni.. buk.."
"Seminggu?.."
"Yakk! Dengarkan aku dulu" ia pun diam dan menatapku serius.
"Baiklah-baiklah aku tidak akan menyuruhmu melakukan itu"
"Jinjayo?" Tanyaku tak percaya.
"Tapi.. tunggu saja dirumah nanti"
aku menatapnya bingung, 'dirumah? Apa yang akan dia lakukan?'

Sesampai dirumah aku berjalan deluan masuk kedalam rumah. Ia pun berjalan dibelakangku.
Kemanapun jalan yang kulewati ia selalu mengikutiku dibelakang.
Hingga sampai didepan pintu kamarku.

"Yakk kenapa kau mengikutiku?" Aku berbalik dan menatapnya kesal. Ia mengulas smirknya. Dengan cepat ia menarik ku kedalam kamar dan menutup pintu kamarku. Ia mendorongku ke pintu.
"Haiss.." aku meringis kesakitan karena pungung ku terbentur pintu.
Tiba-tiba ia mengunciku dengan tubuhnya, ia mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Mau tau jawabannya?"

Sesuai janji ni ff tiap minggu. Wkwkw gimana gajekan?
Nyook vote comment and share!!!

My Tsundere Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang