Pagi ini Aku dan Yoongi akhirnya pergi kesekolah setelah kejadian saat aku di culik Nana waktu itu. Setelah kejadian itu Nana tidak pernah menampakan dirinya kepadaku, bahkan saat aku hubungi Handphonenya tidak pernah aktif. Masalah gossip aku berciuman dengan Taehyung sudah redah bahkan orang - orang disekolah tidak berani menceritakannya lagi.
Yoongi telah membuat pengumuman tentang gossip ku dan memberi ganjaran bagi siapa saja yang menjahiliku , mencelakakan ku bahkan membicarakanku secara buruk akan dikeluarkan dari sekolah bahkan dipidanakan.
Sebenarnya aku tidak setuju, namun apa daya Yoongi tetap Yoongi. Ia benar-benar keras kepala.Kami berdua bergandeng tangan saat memasuki gedung sekolah, namun Yoongi tiba-tiba melepas gandengan tanganku saat berjalan didekat dikrumunan orang.
Kenapa dia melepaskannya? Apa ia malu?
Bukannya dulu saat aku dan dirinya belum pacaran ia menggandeng tanganku?
"Cah sudah sampai.. " Ia tersenyum manis kepadaku, aku hanya menatapnya datar.
Entahlah dengan perlakuan tadi, aku sedikit tersinggung."Belajar yang rajin, kalau ada yang mengganggu hubungi aku. Kalau aku tidak bisa dihubungi. Hubungi siapa saja orang-orang ku. Pak Kim, Namjoon, Hoseok juga walau aku tak yakin dia akan membantu. Tap-"
"hem" Aku memotong omongannya dengan langsung berjalan menuju pintu kelas. Namun tangan ku ditahan seseorang.
"Wae? " Ia menggenggam tangan kananku dengan menatapku teduh. Walaupun aku sedang kesal dengannya, tidak bisa dipungkiri aku terpesona dengan pesona dirinya.
"Lepaskan bukannya kau malu mengandeng tanganku hum? Atau lebih tepatnya kau malu punya pacar seperti ku? "
Yoongi menatapku tidak percaya, ia menggaruk-garuk tengkuknya. Ia terlihan seperti sangat gugup. Melihat reaksi itu aku putuskan untuk langsung masuk kekelas tanpa memperdulikan Yoongi yang berteriak memanggilku. Untungnya bell sekolah telah bunyi, jadi ia tidak bisa mengejarku.
Aku berjalan sambil mengatur nafas, mencoba mengkontrol moodku. Kulihat kursi disampingku kosong.
Kemana Nana?
Beberapa orang datang kemejaku, mereka dengan senyum palsunya mulai menanyakan hal yang membuatku pusing.
"Eunji-ssi kau tidak apa-apa? "
"Apa kau terluka oleh penculik itu? "
"Eunji-ya jika kau ingin menyewa bodyguard aku bisa mencarinya. Aku punya beberapa kenalan "
Aku hanya membalas mereka dengan senyum terpaksa.
Cih! Dasar orang-orang bermuka dua, dulu saja aku sering dijadikan bahan ejekan.
Awalnya aku hanya masa bodoh dengan mereka, sampai perkataan seseorang mengagetkanku.
"Eunji-ssi apa benar Nana menculikmu? " Mataku membulat bagaimana ia bisa tahu? Bukannya cuma aku saja?.
"Benarkah? " Tanya salah satu orang dari mereka.
"nde... Aku juga dengar ia tidak sekolah beberapa hari ini karena ia dikeluarkan dari sekolah. Karena menculik Park Eunji"
Dikeluarkan? Tunggu dulu jadi Yoongi berbohong kalau ia tidak tahu siapa penculiknya. Kenapa?
"Ap-apa yang kalian bicarakan, itu tid-tidak benar! Aku melihat wajah penculiknya bukan Nana!" Ucapku dengan terbata-bata.
"Tapi dari yang kudengar alasan Nana menculikmu karena Taehyung. Ia menyukai namja itu. "
"Dan foto ciuman itu Nana yang memfotonya "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tsundere Min Yoongi
Fanfic=END= Dijodohkan dan tinggal serumah dengan lelaki tsundere yaitu min yoongi? "Aku lebih baik mati" ujar Park Eunji sambil memijit kepalanya.