5

13K 1.1K 25
                                    

Tiba-tiba ia mengunciku dengan tubuhnya, ia mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Mau tau jawabannya?"

Aku menelan ludah ku dengan kasar, aku terdiam tidak bisa menjawab .
"Kenapa diam?" Yoongi mendekatkan wajahnya kewajahku.
"yakk!! Apa yang kau lakukan sana menjauh." Aku mencoba mendorong nya namun apa daya tangan ku tidak kuat.
"Ini hukuman yang lain karena kau tidak mau menjadi pesuruhku" Jawabnya santai.

Hukuman lain? Aigo.. apa jangan2? Haiss bagaimana nanti aku dijadiin mainan terus entar punya anak. Pulang keIndonesia bawa anak Bapanya kaga tau dimana jadi aib keluarga.
Aigo..
"Baiklah.. baiklah aku mau jadi pesuruh jangan sebulan yah please..."
"Baiklah.." aku bersorak gembira Tanpa pikir-pikir lagi Yoongi sudah menyetujui.
"Selama setahun" jawabnya santai.
"Yakk!! Kau mau menyuruhku mati?" jawabku frustasi.
"Katanya tadi jangan sebulan " aku mendesah kasar.
"Haiss maksudku waktunya Yang lebih singkat. "
"Yasudah seminggu itu penawaran terakhir" aku mengangguk lemah, seminggu lebih ringan dari sebulan dan hukuman yang satunya itu.

"Sudah selesaikan? Tolong menyingkir dari hadapanku." Ia hanya memasangkan smirknya.
"Ani.. sudah terlanjur"
"Mwo?" Aku membulatkan mataku, wajah nya semakin dekat reflek aku menutup mata.
Tinggal beberapa senti lagi dan..

Cklek

"Eunji ya.. Eom.." Aku langsung mendorong Yoongi dari hadapanku, Eomma yoongi melihat kami? Aigoo.. pasti ia salah fahan.
"anu.. eomma.." ucapku terbatah
"Apakah eomma mengganggu? cah lanjutkan eomma tidak akan ganggu kalian."

Blam

Pintu sudah tertutup, tinggal aku dan yoongi berdua. Dia berdiri mematung dihadapan ku.
Aigo.. aku tidak berani menatapnya.
"Kau selamat oleh eommaku " ia berjalan santai menuju keluar pintu.
"Dan satu lagi ini list yang harus dikerjakan. " ia melemparkan note kecil dengan sigap aku mengambilnya.

Blam

Pintu telah tertutup rapat. Meninggalkan seorang gadis yang masih menatap lesu note kecil itu.
Aku membuka lembaran demi lembaran yang harus aku kerjakan.
"Astaga sebanyak ini?"
Mata ku membulat membaca setiap kata yang ditulis namja sialan itu.

' -Setiap pagi harus bangunin
- peralatan mandi harus sudah sedia
- air untuk mandi sudah sedia
- seragam sekolah udah dirapikan.
-Setiap mau kesekolah bawakan tas
- apa yang aku minta harus dipatuhi
- jangan lupa cuci baju setrika harus rapi.
- jika ada keinginan tambahan harus kamu patuhi!
Peraturan ini mulai besok jadi bersiaplah

aku memijit kepalaku yang tiba-tiba migren. Astaga.. mulai besok aku harus semangat .

.
.
.

Aku berjalan gontai kekelasku. Lelah sekali rasanya aku mau mati. Padahal baru sehari aku menjalankan kesepakatan yang menyiksa itu.

Ceklek

Aku membuka pintu kelasku dengan perlahan, yah lagi-lagi tidak ada orang dikelas. Aku datang pagi karena minggu ini jadwal piket ku.

Aku mengambil sapu dan menyapu seluruh ruangan kelasku tak lupa juga aku merapikan kursi dan meja yang berantakan ini.

"Huff selesai" aku menyeka keringat ku.
Aku berjalan keluar pintu untuk kekantin yah sekarang aku benar-benar haus.
Saat aku mau membuka pintu tanpa sadar seseorang juga sedang membuka pintu dari depan.
"Oh yaampun " aku kaget didepan ku sekarang sudah ada Taehyung.
"Hai " dia menyapaku dengan tersenyum cerah.

Aku hanya menjawabnya dengan senyum kikuk.
"Mau kemana?"
"kantin " jawabku santai.
"Kajja.."
"eh.." ia langsung menarik tangan ku tanpa ijin dariku.

.
.
.

Aku sedang duduk di Kantin menunggu Taehyung. Tak lama kemudian Taehyung datang berlarian membawakan dua kaleng minuman dingin kearahku.
Tanpa sadar aku tersenyum melihat tingkahnya.
'Dia lucu sekali '

"Ini dia" Dia memberikan minuman dingin kepadaku dan duduk di sebelahku.
Aku membuka tutup minuman kaleng itu dan mulai meminumnya.

saat aku sedang menyegarkan tenggorokanku. Aku merasa ada seseorang sedang memperhatikan ku. Aku lirik sebentar orang itu

"Uhuk uhuk" aku tersedak karena dari tadi Taehyung melihat ku.

"Yak kenapa kau melihatku sedang minum?"
"Umm.. kau sexy" tanpa perintah dari ku wajahku memerah sendiri.
"Oh ada apa dengan wajahmu?"
"Ah anii.." aku menangkup kedua pipiku.

"Kkk kau lucu kalau sedang merona" dia mencubit pipiku dengan gemas.

'Dasar kimtaehyung pembuat baper! Waktu itu dia menyatakan cintanya dengan mudah sekarang dia membuat wajahku memerah'

Ak dan Taehyung sedang asyik mengobrol tiba-tiba seseorang menghampiriku.

"pesuruh.." suara laidback tiba-tiba datang menghantui meja kami. Aku menoleh kesumber suara itu.

"Hufft"
'dia lagi' batinku.

"Wae?" Jawabku malas. Dengan santainya ia duduk disampingku, Taehyung menatap Yoongi tajam.

"Kau selingkuh dari ku?"

"Uhuk.. uhuk.. mwo?" Aku tersedak lagi, untunglah kali ini aku sedang tidak minum. Taehyung mengernyitkan dahinya.

"Selingkuh? sejak kapan kita ada status. " Aku memasang wajah kesal.
" Kau lupa ehm?"

"kau siapa?" Sekarang Taehyung memasang suara.
"tanyakan saja sama tunanganku itu" Yoongi berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan Taehyung yang syok.

"Jinja?" Ia menatapku tidak percaya. Aku Mengangguk sambil menunduk takut menatap wajahnya.

" ah begitu.."

Aku menatapnya bingung.
' kenapa tidak ada raut kecewa di.wajah nya. Bukan kah dia bilang menyukaiku kemarin, apa dia sedang memainkanku?'

Moodku tiba-tiba buruk sekarang, entah kenapa tapi aku merasa kecewa. Apa aku juga menyukainya sekarang? Ah wae kenapa aku berpikir seperti ini.

" Taehyung aku kekelas dulu"

Buru-buru aku menuju kelas, mencoba menetralkan moodku sekarang.

Saat sampai didepan kelas, aku mencoba untuk membuka pintu.
Ternyata pintu itu telah dibuka oleh Nana.
Aku tersenyum ramah padanya, tapi ada yang lain diwajahnya ia menatapku malas.

"Hai Na..."
"ada hubungan apa kau dengan Taehyung?"

Mianhae mianhae hajima...~
maap gue baru update TT
Gue kls 3 lagi sibuk sama UN, SNPTN, SBM DLL. T.T
Mungkin gue bakal lama untuk update tapi tetep jalan
Mian juga yah ini dikit banget.  :'(

Cah jangan lupa votmen juseyooo

My Tsundere Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang