6

14.3K 1.2K 101
                                    

"Hai Na..."
"ada hubungan apa kau dengan Taehyung?"

Aku mengernyitkan alis.
"Tidak ada, wae?"
"lalu kenapa kau berduaan dengan dia tadi?"

Aku menatapnya bingung, kenapa Nana mempermasalahkan aku dengan Taehyung.
'Apa dia menyukainya?'

"Berduaan? kau salah faham, kebetulan aku ingin kekantin dan dia juga. Jadi kami sama-sama pergi. " Jawabku dengan jujur.

"Baiklah aku percaya" jawabnya dengan santai, tapi.. sorot matanya yang masih sedih membuatku membenarkan spekulasiku tadi. 
'Apa benar dugaan ku?'

"Kenapa kau mempermasalahkan itu? Apa kau.."
"Aniya.. aku.. ah aku hanya.. hanya " aku menatapnya bingung.
"Hmm?"
"Itu.. hmm  hanya tidak suka saja.. kalau kau difitnah orang-orang,  selingkuh dari Yoongi sumbae. Jadi kalau kalian ingin pergi, aku harus ikut" Jelasnya sambil memainkan jari-jari mungilnya.
Aku menggaruk kepalaku yang tiba-tiba gatal.

'Yah.. aku tidak sempat mandi tadi pagi  karena mengurus Si bayi besar (note: Yoongi ) '

"Emm nde gomawo kau terlalu baik Kim Nana "
Aku tersenyum kepadanya dan melangkah memasuki kelas.

'jika kau ingin menjadi sahabat yang baik, kau harus memparcayai teman mu sendiri. Tidak peduli ia berkata bohong atau tidak. Karena percaya adalah akar dari persahabatan.' 

.
.
.

Aku berjalan terseret-seret didalam rumah, yah siapa lagi kalau bukan ulahnya Min ka*vret Yoongi. Ia menyuruhku membawa tas, bola basket, tongkat baseball, buku-buku yang tebal. Entah sejak kapan benda-benda ini ada padahal tadi pagi ia tidak membawa barang-barang ini.
Aku berhenti didepan tangga yang menuju kamarku dan kamar Yoongi. Perlahan-lahan aku menaiki tangga. 
Demi celana dalam jungkook susah sekali naik keatas belum lagi barang-barang ini menutupi wajahku.

"Yah.. yah.. jangan jatuh.. jangan jatuh, yahh " tanpa persetujuan ku bola basket itu jatuh dari genggaman ku dan menggelinding sampai kebawah"

"dasar bolah ka*vret *uck sh*t
"Masa harus turun lagi" aku mengkrucuti bibirku."

"Eh Park Eunji paboya siapa yang menyuruhmu berkata kasar seperti itu" dia berdiri dibawah sana tak lupa dengan gaya sok coolnya Melipat tangannya sambil kakinya memberhentikan bola itu.

Aku meniup poniku kesal.
"Tidak ada yang menyuruh, tapi perlakuan mu padaku membuatku ingin mengeluarkan kata-kata itu"  aku menatapnya tajam, ia hanya menbalas dengan kekehan kecilnya.
Ia berjalan kearahku membawa bola basketnya.

"Apakah berat sekali?" tanyanya dengan memasang wajah sok imut itu.  (#Emangimutsih author membela.  :v )
Aku hanya memutar bola mataku malas. Aku lanjutkan lagi menaiki anak tangga dan menuju kamar Yoongi.

"Huff selesai"
Ku lempar semua barang-barang Yoongi diatas kasur dan menyeka keringat ku .
"Belum selesai Park Eunji" katanya sambil melipat tangannya layaknya seperti seorang saudagar sedang berhadapan dengan budaknya.
"Apa lagi?" jawabku malas.

" buatkan aku makanan" aku menatapnya kesal, aku berjalan keluar pintu sebelum dia meminta hal-hal yang aneh lain.

Saat aku didepan pintu Yoongi menahan tanganku.
"Oh iya makanan nya harus beda dari kemarin, pokoknya selama seminggu kau harus memasakkan ku makanan yang beda setiap hari."
"Tap-"

"tidak ada tapi-tapian, kalau kau tidak mau yah hukumannya aku tambah seminggu" aku melotot karena syok apa yang dia katakan. Dasar kura-kura berkepala kucing (suga kan imut.  :3) seenaknya saja dia memerintahku seperti itu. Aku berjalan dengan nenghentak-hentakan kaki keluar kamar.
.
.
.

My Tsundere Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang