Apa sih yang membedakan guru bermoral dengan guru yang amoral? Apakah dari klimis potongan rambutnya yang sungguh mengkilap? Ataukah dari atribut religius entah itu tasbih yang selalu dipegangnya, Rosario yang selalu terlihat, kerudung yang selalu tersemat rapi? Apa sih moral itu? Aturan?
Menurutku sendiri moral adalah kemanusiaan. Moral adalah rasa kemanusiaan anda anda sekalian. Moral bukan hanya urusan mana yang benar dan mana yang salah. Moral masalah rasa dan hati nurani. Akhir akhir ini saya tergelitik karena di sekolah tempat saya bekerja acap kali menghubungkan moralitas dan pelanggaran siswa. Saya lantas berpikir pula bagaimana bisa sebuah aturan yang dibuat tanpa keikutsertaan siswa lantas diterapkan sebagai acuan moral bagi para siswa? Bagaimana bisa pula guru guru memberi label "imunitas" untuk peraturan yang dibuatnya sendiri? Acap kali pula ditemukan beberapa guru yang menghukum muridnya tanpa ampun hanya karena mereka menanyakan rasionalitas peraturan yang ada di sekolah.
Sekolah bukan ladang pembantaian untuk pendapat pelajar. Justru harusnya sekolah menjadi ladang segar ide ide baru yang diterapkan untuk kemanusiaan. Sekolah bukan pabrik kapitalisme. Sekolah didirikan atas dasar moralitas, bukan ekonomi dan efisiensi.
Pilihan ada di tangan anda anda sekalian wahai para murid dan para pendidik. Bagaimana kalian bisa menerapkan moralitas yang berdasar pada kemanusiaan. Mari manusiakan murid murid! Mereka bukan hewan ternak yang akan kita jual saat masa panen ujian Nasional tiba! Mendidik adalah melawan!
Semarang, 31 Januari 2017