Ibuk. Adalah ternyata sumber inspirasiku nomer satu untuk jadi guru. Di senja itu aku dan ibuk mengobrol lama. Sudah lama kami tak berbincang santai karena aku yang bekerja di luar pulau.
Ternyata ibuk adalah seorang guru yang benar benar setuju bahwa guru itu tugasnya tidak hanya mengajar. Tapi juga mendidik. Ibuk adalah guru SD di sekolah swasta di kota kelahiranku. Ibuk dengan segala permasalahan ekonomi yang pernah dialami, tak pernah sejengkal pun punya pikiran untuk mengambil apa yang tidak menjadi haknya. Tidak pernah sejengkal pun memanfaatkan posisinya sebagai guru untuk mencari potongan harga di sebuah toko yang notabene dikelola oleh orang tua murid.
Ah ibuk. Yang selalu mengingatkan aku betapa pentingnya menjadi teladan untuk anak didik. Ibuk pula yang selalu berkeras hati untuk tidak mengeluh di depan murid muridnya. Ibuk yang selalu dirindukan anak didiknya kala ia tak bisa masuk untuk mengajar. Ibuk adalah bukti nyata bahwa untuk menjadi guru memang susah bukan main. Apalagi jadi guru yang jujur dan bertanggung jawab.
