MASALAH

41 13 0
                                    

...I.Iya bu.

Sedangkan Riana dan Reza masih bertatapan bingung.

"Brukkk". Riana tumbang seketika.

Reza yang menyadari itu lansung menggendong Riana serentak semua siswa dan guru bk itu khawatir.

"Bu saya nggak ke Bk dulu ya ini Riana sakit saya bawa ke uks ya bu, permisi".

"Iyaa iya buruan anter Riana ke uks". Ucap guru bk itu khawatir.

Reza sedari tadi mengkhawatirkan Riana mulai dari mondar mandir gak jelas, sampe berdoa.

"Rin bangun dong". Ucap Reza sambil memegang tangan Riana.

Toktoktok terdengar suara ketukan pintu uks.

"Masukk". Kata Reza.

"Kak ini tasnya Riana, kata Anetha".

"Kalo gitu aku balik dulu ya kak, jagain Riana".

"Iya hati hati".

"Aaaaa". Jeritan suara hati Anetha kemudian memegangi pipinya yang pasti sudah memerah itu dan langsung melangkah pergi.

30 menit kemudian...

Toktoktok terdengar suara orang mengetuk pintu

"Siapa lagi sih". Reza berdecih.

"Masuk". Kata Reza.

"Za, Riana masih belum sadar". Kata Rio sedikit khawatir

"Belum, lagian lo ngapain tanya kaya gitu". Jawab Reza yang tadinya lesu berubah menjadi penuh selidik.

"Enggak papa kok cuma mastiin aja, yaudah gue pulang dulu, ini tas lo".

"Oke thanks ".

Aduh..... terdengar suara Riana, Reza yang mendengar itu langsung berlari menuju Riana dan berdiri disampingnya.

"Rin lo nggak papa".

"Nggak kok gue cuma pusing".

"Beneran".

"Iya".

"Yaudah lo istirahat dulu, nunggu pusingnya ilang". Ucap Reza sambil membenarkan posisi Riana.

RIANA POV

Aduh.... kepala gue kok pusing banget ya.

Itu es batu ngapain di sini. Bodo amat .

"Es batu".

"Apa".

"Lo yang bawa gue kesini."

"Nggak hantu, yaiyalah gue".

"Thanks ya". Jawabku sambil mengeluarkan senyumku.

Ni anak kalo senyum cantik juga, batin Reza.

"Rin pusing lo udah ilang belum". Kata Reza dengan wajah datar".

"Udah kok".

"Oh, kalo gitu gue pulang dulu ya".

"Terus gue gimana".

"Itu mah DL".Ucap Reza sambil menekan kata kata dl.

"Yaudah gue pulang dulu ya, byee".

"Ih jahat banget lo". Gumam Riana pelan saat Reza meninggalkannya.

REZA POV

Gue pun berjalan menuju parkiran dan tiba tiba terdengar suara gemuruh.

"Si eceng gondok kan gue tinggal di uks".

"Terus dia pulang sama siapa."

"Inikan udah sore pasti sekolah udah sepi, gue samperin aja deh".

DI UKS

"Eceng gondoook".

"Eceng gondokkk, lo dimana".

Hiks....hiks.. terdengar suara tangisan orang.

"Riana". Ucap Reza memastikan.

"Lo ngapain di situ".

"G..gue takut".

"Yaudah mendingan kita pulang yuk".

Riana mengangguk dan berdiri.

"Syit hujannya turun lagi".

"kita tunggu di sini aja ya, dari pada nanti kena hujan terus sakit".

"Cieee lo khawatir ya sama gue". Kata Reza menggoda.

"Apaan sih". Ucap Riana disertai pipi merahnya, dan setelah itu duduk di sofa uks".

Keheningan terjadi.

"Jedarrrrr". Suara petir.

"Aaaaaa". Jerit Riana sambil memeluk Reza.

"Apaan sih nyari kesempatan lo ya". Riana langsunh melepas pelukannya.

"Sorry gue refleks, lo kan tau gue penakut".

"Iya sih, tapi nggak usah meluk meluk gue kalii".

"Ya, maaf".

Keheningan terjadi sampai Reza merasakan sesuatu yang berat ada di pundaknya".

"Ni pundak gue kenapa berat banget sih, ganggu gue tidur aja". Kata Reza sambil menoleh ke samping.

"Ternyata ni anak yang tidur di pundak gue". Gumam Reza.

Reza pun melepas jaketnya dan memakaikannya ke Riana dan membuat Riana terusik.

"Es batu mendingan kita pulang aja deh, hujan hujan sekalian".

"Beneran, yakin lo?".

"Nggak papa kok, lagian gue kangen main hujan hujan".

"Beneran, nanti lo sakit lagi".

"Tapi bentar ya gue mau izin ke abang gue dulu".

"Gimana". Tanya Reza setelah Riana menghubungi Dava.

"Abang gue izinin kok".

"Ya udah, tapi lo bawa baju ganti kan".

"Ada kok di loker, kesana dulu ya ganti baju". Seru Riana.

Skipp

"Ayo pulang, udah selesai nih".

"Dih, siapa yang tanya". Kata Reza.

Mereka pulang sambil main hujan.

"Kak masuk dulu yuk ganti baju sama mandi sekalian, lo bisa pake baju bang Dava kok, lagian bang Dava masih belum pulang sekolah". Jelas Riana panjang lebar.

"Ya". Jawab Reza dingin

Hai guyss

Sorry ya kalau berantakan

Chapter ini kayaknya agak gaje deh.

Hahahaha, see you

Friendship -Completed-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang