Edelweiss (a)

37 9 0
                                    

Haaaloohaa semuanya. Teriak Rey dan Aldy menuju meja kantin sekolah.

"Eh guys gimana kalo hangout nya diganti aja, gimana kalo kita ke gunung aja". Usul Rey.

"Emang apa enaknya ke gunung, gue capek hikingnya". Ana mengeluh.

"Ya enak aja daripada ke dufan mendingan ke gunung aja nyejukin mata tapi nggak boros boros duit". Kata Aldy.

"Tumben bener lo berdua".

"Yaiya dongszzz".

"Alay lu".

"Gue setuju kalo ke gunung".

"Setuju".

"Setuju".

"Setuju aja deh".

"Tapi kita harus sewa villa dulu, enaknya villanya posisinya dimana di atas bukit atau yang dibawah deket jalan raya".

"Atas bukit".

"Iya diatas bukit kan enak kalo pagi sama malem".

"Oke deal kita ke gunung sewa villa buat besok sekarang cari villanya dulu".

"Berangkatt". Kata Rey dan Aldy menirukan suara pemain di acara tv TOP.

 
                         *****
Akhirnya kamipun selesai memesan villa dan villa yang kami tempati itu kebetulan 1 rumah sepuluh kamar jadi seorang satu.

Kamar gue selaku Riana, sebelahan sama kamarnya Reza posisinya sama kaya dirumah jarak balkonya deket banget. Tapi ini disajikan langsung oleh pemandangan desa yang nyejukin mata.

Sungguh minggu yang indah gue jadi inget waktu Reza nembak gue. Batin Riana sambil senyam senyum diluar balkon.

"RIANA". Teriak Reza.

"Nggak usah teriak kali jarak nya deket juga".

"Iya gue lupa. Gue mau loncat dulu mau nyamperin lo".

Pendaratan Reza yang tak mulus sehingga lututnya tergores sedikit.

"Tuh kan gue bilang juga apa nggak usah gaya gaya loncat orang kamar aja sebelahan tinggak keluar kamar kentuk pintu aja susah amat".

"Kan gue kangen loncat loncat kaya gini".

"Oh iya ngomong ngomong lo ngapain disini."

"Nyamperin pacar".

"Apaan sih".

"Sebenernya nggak apel juga sih. Gue mau ngajak lo naik gunung".

"Mana".

"Mana mana depan lo tu nggak gunung".

"Iya hehehe".

"Nggak pake packing nih".

"Nggak usah orang ada jalannya kok sama kendaraanya mendingan sekarang ganti baju isi batre handphone bawa camera disana pemandangannya bagus banget lo nggak mau selfie"

"Iya sih tapi temen temen gimana".

"Gampang. Mereka paling sibuk sama urusannya sendiri".

"Udah ya gue mau packing dulu".

"Iya gue juga".

"Reza".

"Apaan".

"Sini bentar".

Kemudian Riana menempelkan plester ke lutut Reza.

"Makasih ya".

"Iya, nggak usah loncat lagi lewat pintu aja".

Friendship -Completed-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang