Murid baru

45 7 0
                                    

Foto Raina ↑↑↑↑↑↑↑

____________________________________

Kringg... bel masuk kelas pun terdengar dan masuklah bu Rini yang notabenya wali kelas kami masuk ke kelas dan membawa 2 murid cantik, kayaknya blasteran.

"Anak anak kita akan mendapat teman baru lebih tepatnya 2 orang anak perempuan yang cantik   ini".

Aku dan Anetha tidak menghiraukan kata kata bu Rini karena sedang asik belajar.

"Hai.. temen temen namaku Raina Salsabila, kalian bisa panggil aku Rain atau Raina".

Tunggu, tunggu kenapa gue ngerasa pernah denger suara ini ya. Batin Anetha.

"Paling paling juga perasaan gue". Gerutu Anetha.

"Hai namaku Berliana Salma, kalian bisa panggil aku Ana atau Liana, dan aku sahabatnya Raina".

"Oke sesudah perkenalan kalian boleh duduk di belakangnya meja Riana sama Anetha.

Anetha, kaya pernah denger namanya. Batin Raina

Setelah Raina dan Ana duduk di belakang tempat duduk Riana dan Anetha. Riana membalikkan badan.

"Hai namaku Adriana Eka Asya Putri Leona Gabriella Aquallia Alifia Leonardo, kalo kalian siapa".

"Kamu nggak tau siapa kita, kita kan udah kenalan tadi".

"Hehehe maaf gue tadi nggak tau kalo ada anak baru".

"Ohh nggak papa nama gue Raina Salsabila dan disamping gue ini namanya Berliana Salma lo bisa panggil gue Raina, dan lo bisa panggil Berliana itu Ana".

"Ohh gitu kenalin juga best freind gue, namanya Anetha Fellycia, kalian bisa panggil dia Netha". Kata Riana sambil memutar badan Anetha.

Dan betapa terkejutnya gue ketika kedua manusia itu berteriak.

"Raina!!! Gue kangen sama lo".

"Anetha!! Gue juga kangen sama lo, lo kemana aja sih".

"ANETHA, RAINA JANGAN BERISIK INI JAM PELAJARAN". Terian bu Rini.

"Hehehe maaf bu". Jawab mereka serentak.

Tak terasa jam istirahat pun datang.

@kantin.

"Hei guys berarti kita ber 4 sahabatan dong". Kata Anetha yang baru datang.

"Iya lah". Jawab mereka bertiga serentak .

Tak lama kemudian datanglah Reza dkk, dan BANG DAVAA.

"Bang lo ngapain di sini".

"Gue pindah ke sini gue kelas 12 IPA 3". Kata bang Dava dan aku langsung memeluk tubuh bang Dava itu, nggak papa kali ya saudaraan.

"Eh, ada Raina". Kata bang Dava.

"Napa, nggak suka gue disini".

"Jangan ngambek dong".

"Sorry guys gue telat". Kata orang di sebelah Bang Dava dan aku menoleh menuju sumber suara yang mainstream itu.

"Alfan..". Yang merasa dipanggil pun menoleh.

"Riana..".

Kenapa mereka berdua bisa kenal. Batin Reza

"Yampun Alfan gue kira lo udah mati".

Maksudnya apa udah mati. Batin Reza.

"Enak aja lo bilang gue udah mati, gue itu nggak mati gue cuma pindah ke Belanda disuruh sama papa gue, segitu kangen nya lo sama gue ya".

"Iya dong udah berapa tahun kita nggak ketemu, bahakan foto kecil kita dulu masih gue simpen".

Sebenarnya mereka berdua ada hubungan apa. Batin Reza.

"Kira kira kita nggak ketemu selama 6 tahun, dan apa foto itu nggak rusak".

Pasti mereka ada hubungan spesial, kenapa gue jadi kayak cemburu gini sih. Batin Reza

"Nggak dong foto itu gue jaga dan gue rawat, masa fotonya sodara sendiri dibuang".

Ohh ternyata mereka saudaraan. Bagus deh.

"Bangus deh."

Tanpa Reza sadari seulas senyum pun mengembang.

"Eh Reza lo kenapa senyam senyum gitu ngelihatin Riana lagi". Kata Aldy yang tiba tiba muncul di belakang Reza.

"Ngagetin aja lo, bukan urusan lo, lagian lo ngapain ke sini".

"Bukan urusan lo". Kata Rey tiba tiba nyahut.

"Nyahut aja lo kaya petir". Kata Riana tiba tina nyolot, tanpa sadar Reza juga tersenyum, karena secara nggak langsung Riana membelanya.

"Biarin orang ada penangkalnya".

"Siapa".

"Nggak tau, paling paling penangkalnya itu keteguhan hati".

"Nggak nyambung".

"Udah udah mendingan sekarang pada makan, nggak usah berantem". Kata bang Dava.

Mereka ber sepuluh pun makan dengan aman, tenang, sejahtera, sentosa, dan tanpa masalah.

"Eh ngomong ngomong siapa tuh". Kata Rio.

"Oh, ini Raina sama Ana". Kata Anetha.

"Ohh Raina yang ada di sinetron Mermaid In Love itu yang jadi mermaid merah, sama Ana yang ada di film Frozen itu yang adiknya Elsa". Kata Aldy.

"Sumpah otak lo itu ewh banget sih". Kata Ana dan Raina berasamaan.

"Biarin, asalkan bisa bikin orang ketawa, kan pahala juga".

"Serah deh, serah".

"Eh guys, gue punya tebak tebakan". Kata Aldy

"Apaan". Jawab kami semua serentak.

"Pasti yang aneh aneh". Kata Anetha.

"Udah buruan nggak sabar ni gue". Kata Raina.

"Sabar napa". Kata Aldy.

"Pasar S nya dimana".

Kita semua tampak berfikir kecuali aku dan Reza.

"Yaelah gitu doang pertannyaannya". Kata Ana menganggap remeh.

"Emang lo tau".

"Nggak".

"Ditengah lah". Jawab Riana dan Reza bersama-sama tapi dengan wajah yang datar dan dingin seolah olah tak bersahabat, bagai badai besar yang datang pada saat kita melakuka sesuatu yang penting dan warbiasah.

"Ciee barengan". Jawab bang Dava mengolok olok Riana.

"Apaan sih, mending gue ke kelas". Kata Riana dan Reza barengan lagi.

"Apaan sih lo ngikutin gue mulu". Jawab mereka berdua.

"Yaudah lo duluan yang ngomong". Kata mereka berdua

"Yaudah gue duluan". Kata mereka berdua

"Yaudah lo duluan". Kata mereka berdua

"Woi kalo kaya gini kapan selesainya". Kata Dava dengan wajah datar.

"Emang bener Dy S nya di tengah". Kata Rey.

"Iya bener, dan kata sukses itu diawali dengan S".

"SEMERDEKA LOE". Jawab kita bersembilan kompak.

"Eh, guys kerumah gue yuk, nginep besok kan minggu".

"Beneran, yaudah deh".

"Enak aja lo gue berenam udah ngerencanain itu duluan". Kata bang Dava tak terima.

"Yaudah, bagi kamar aja napa". Kata Ana melerai.

"Gue tunggu ya". Kata Riana.

Warning: Typo bertebaran.

                                  ViennaEka

Friendship -Completed-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang