Part Three

489 50 1
                                    

Siangnya
"Namjoon-ah,malam ini kau harus ke BigHit Hotel,temui klien appa. Ingat jangan sampai kau gagal"
"Ne"

Namjoon menghela nafasnya. Lagi sekali,appanya mengancamnya. Namjoon bersiap-siap untuk pergi menemui klien appanya. Appanya terlalu ketat mengatur Namjoon. Setelah selesai dengan jasnya,Namjoon segera berangkat menuju ke BigHit hotel. Porsche merahnya diparkirkan di parkiran khas. Namjoon masuk ke dalam hotel dan menemui klien appanya. Setelah perbincangan mereka selesai,Namjoon meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku.

Drrt drrt

Namjoon mengambil teleponnya dan menggeser ikon angkat dan meletakkannya pada telinganya.

"Yeoboseyo"
"......"
"Ne appa,aku berjaya"
"......."
"Ya,aku akan buat appa"
"......"

Namjoon bangun dari kerusi yang didudukinya dan berjalan santai menuju pintu utama hotel tersebut. Namjoon menghidupkan mesin mobilnya dan menjalankannya menuju bar langganannya.

"Selamat datang tuan"

Namjoon hanya menganggukkan kepalanya. Sebaik saja dia masuk ke dalam bar itu,bauan alkohol masuk ke dalam indra penciumannya. Namjoon memesan vodka dengan alkohol dosis tinggi. Dia lagi depresi bung jadi biar dia mabuk-mabuk dulu. Namjoon meneguk minumannya dan matanya tak sengaja menangkap sosok pemuda cantik sedang duduk di antara lelaki-lelaki lainnya. Namjoon tertarik untuk menjadikannya teman one night standnya. Jadilah Namjoon menyuruh pelayan bar untuk memanggilnya.

"Anda memanggil saya?"

Suaranya lembut bak beludu. Namjoon sampai merinding mendengarnya.

"Ya,saya yang memanggil anda,bisa kita tidak terlalu formal? Kim Namjoon imnida"
"Kim Seokjin imnida"
"Kau cantik"
"Well,aku merawat diriku dengan baik"
"Mau minum? Aku traktir"
"Sure,wiski please"
"Okay"

Mereka berdua berbicara panjang lebar dan entah sejak kapan Seokjin sudah duduk di pangkuan Namjoon.

"Babe,not here please"
"Sure,my place"

Mereka berdua bergandengan menuju Porsche Namjoon dan melaju ke apartment peribadinya Namjoon. Dia membelinya senyap-senyap,ibua dan ayahnya saja tidak tahu kalau dia punya apartment. Namjoon memarkirkan Porschenya dan menggandeng Seokjin menuju apartmentnya.
Tahu-tahu ajalah mereka lagi ngapain aku masih polos gais please

SKIP (the next morning)
Seokjin mengucek matanya. Tubuhnya serasa patah dua. Kegiatannya dengan Namjoon semalam sangat menguras tenaga. Seokjin memutar tubuhnya menghadap Namjoon. Namja tampan berdimple itu masih terlelap. Seokjin terkekeh melihatnya. Dia menjalankan tangannya ke seluruh wajah Namjoon. Mengulanginya lagi dan lagi sampai Namjoon menangkap pergelangan tangannya.

"Baby,kau tidak berniat membangunkannya kan?"

Seokjin langsung blushing parah.

"Apa-apaan sih? Sana jauh aku pengen mandi"
"Sure"

Seokjin berusaha bangun dan berjalan tertatih untuk memungut baju-bajunya yang berserakan di lantai.

"Letakkan"
"Eh?"
"Letakkan chagi,mandi sana aku yang akan membersihkannya"
"Tapi aku tidak punya baju ganti"
"Jangan membantahku"
"Arra arra,dasar"

Seokjin berjalan tertatih menuju kamar mandi dengan selimut untuk menutupi tubuhnya. Seperti yeoja saja. Setelah selesai mandi,Seokjin keluar dan memakai pakaian yang disediakan Namjoon buatnya. Lalu dia turun dan menemukan Namjoon sedang memakan mie instan.

"Hei princess,ayo makan,aku cuma bisa masak ini"
"Seriously? Apa kau punya bahan masak? Aku bisa memasak untukmu"
"Jinjja? Ah bakal isteriku manis banget"

Seokjin langsung blush dan melesat ke dapur untuk memasak. Namjoon memerhatikan Seokjin yang sedang memasak dengan intens.

"Princess,kau sangat cantik"
"Yeah i know"

Seokjin mengangkat makanan yang diamasaknya dan menghidangkannya di atas meja. Bau masakan Seokjin masuk ke dalam penciuman Namjoon.

"Ehm baby,sedap sekali baunya"
"This is Kim Seokjin ok"

Sedang asik mereka berdua makan,telepon Namjoon berbunyi.

"Yeoboseyo"
".........."
"Iya appa aku akan pulang"
"........"
"Iya arra appa"

Namjoon memegang tangan Seokjin. Seokjin menoleh pada Namjoon.

"Kau akan baik-baik saja kan Jinseok hyung?"
"Iya aku akan baik-baik saja,kenapa?"
"Aku harus pulang,ku hantar pulang ya Jinseok hyung"
"Aku bisa sendiri"
"Kau pacarku mulai sekarang,arra?"
"Secepat ini?"
"Wae?"
"Aku malu bodoh,kamu nggak romantis sih"

Namjoon tersenyum.

"Nanti aku nembak ulang kamu,baby"
"Hmm"

Namjoon menghantar Seokjin pulang dan mengucapkan selamat tinggal. Namjoon masuk ke dalam mansionnya. Tuan Kim memasang wajah datarnya.

"Kemana saja kau semalam,Kim Namjoon?"
"Bertemu klienmu"
"Sampai tidak pulang ke rumah?"
"Aku tidur di hotel,sudahlah appa aku lelah"
"Sebentar,hey Namjoon"

Namjoon melangkah naik ke kamarnya. Mengendahkan omelan appanya.

"Jinseok hyung lagi apa ya?"

Namjoon tersenyum-senyum sendiri memikirkan Seokjin. Rasanya dia sudah gila. Menggilakan Seokjin.
.
.
TBC
Kependekan. Feelnya hilang terus. Makasih buat yg udah read dan voment ❤❤

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang