Part Thirteen

325 33 3
                                    

Yoongi berdiri di hadapan pintu kamar Jimin. Dia memainkan hujung bajunya gugup. Selepas kejadian malam itu, Yoongi gugup jika berdekatan Jimin. Membuatkan dia sedikit menjaga jarak dari majikannya. Baru saja Yoongi ingin mengetuk pintu kamar Jimin, pintunya sudah lebih dulu dibuka dari dalam.

"Oh hyung, kenapa?"
"Ahh hanya ingin memanggil tuan muda untuk sarapan"
"Yaudah ayo turun"

Yoongi hanya menganggukkan kepalanya. Hari ini Jimin liburan makanya jam delapan pagi masih di rumah.

"Yoongi hyung, temankan aku jalan-jalan"

Yoongi menganggukkan kepalanya. Jimin meraih tangan Yoongi dan menyeretnya keluar dari rumah. Hoseok terkikik melihat Yoongi yang kewalahan mengikuti langkah Jimin.

"Apa pendapat kalian kalau Yoongi hyung yang jadi nyonya Park?"

Tanya Hoseok pada teman-teman maidnya.

"Yoongi oppa sangat cocok jadi nyonya Park, lagipula Yoongi oppa dan tuan muda serasi"

Celetuk salah satu maid bernama Jihyun. Hoseok mengangguk setuju.

"Tapi mereka berdua gengsinya selangit"
"Ya itulah masalahnya, padahal aku ngeship mereka berdua"
"Kita berdoa saja supaya mereka bersama"
"Ya deh"
"Yaudah ayo sambung kerja"
"Sip"

Jimin masih menggandeng Yoongi. Sementara Yoongi di sebelahnya merutuk semau-maunya pada jantungnya yang seakan ingin meledak. Orang yang berpapasan dengan mereka jadi iri.

"Tu..tuan muda ta..tangan"
"Eoh? Kau kenapa hyung? Kedinginan?"
"Tidak"
"Kau gagap"
"Tangan"

Jimin melirik tangannya dan Yoongi yang bertautan. Kemudian melihat wajah Yoongi.

"Biar saja"

Yoongi tidak bisa membantah jadi dia pasrah tangannya digenggam erat oleh Jimin. Jimin tersenyum puas setelah berhasil menautkan tangan mereka.

'Aku harus berjaya kali ini! Fighting Jimin!'

Jimin membawa Yoongi duduk di salah satu bangku di taman. Yoongi hanya menuruti Jimin.

"Udara di sini nyaman ya kan hyung"
"Ya sangat nyaman"

Jimin menyunggingkan senyuman manis di bibirnya pas melihat Yoongi menghirup udara sambil menutup mata dan merentangkan tangannya.

"Hyung"
"Ne?"
"Ada sesuatu yang perlu kubicarakan"

Yoongi mendadak gugup. Jantungnya berdetak keras sampai dadanya sesak. Yoongi memegang dadanya sebentar dan berusaha tenang.

"Tentang apa tuan muda?"
"Mulai sekarang jangan panggil aku tuan muda"
"Apa tuan muda baru saja memberhentikan saya? Tapi kenapa?"

Yoongi sedaya-upaya menahan air matanya dari lolos. Jimin hampir tertawa melihat wajah ingin menangis Yoongi tapi ditahannya.

"Mulai sekarang, hyung panggil aku Jiminnie,chagi,sayang,daddy atau apapun panggilan Cinta lain karna sekarang ini,detik ini hyung adalah kekasihku"
"A...apa?"

Yoongi blank. Otaknya tidak dapat mencerna apa yang baru saja diucapkan Jimin.

"Hyung,Min Yoongi,will u be my namjachingu?"

Jimin tersenyum manis.

"Can i?"
"Aku baru saja resmi menjadikan hyung kekasihku,aku tidak suka penolakan"
"Kalau aku bilang tidak mau?"
"Hyung di sini saja selamanya"

Jimin baru saja ingin berdiri, Yoongi menarik tangannya sampai dia terduduk kembali.

"Baiklah baiklah"
"Terima kasih sayang~ Kajja pulang"

Jimin menarik Yoongi hingga berdiri dan menggendongnya bridal style. Yoongi tentu saja terkejut dan memberontak untuk melepaskan dirinya tapi salahkan saja tenaganya yang tidak bisa mengalahkan tenaga Jimin. Dengan pipi memerah malu, Yoongi menyembunyikan wajahnya di dada Jimin.

"Tak perlu malu hyung, kita kan kekasih"

Yoongi diam.

'Apa kau ikhlas? Aku bahkan tidak mendengar kau mengucapkan cinta untukku'

Yoongi menunduk.

Skip

Hoseok kaget melihat Yoongi digendong Jimin ala bridal. Dengan panik dia menghampiri mereka berdua.

"Kau kenapa lagi Yoongi hyung? Jatuh lagi? Astaga"
"Eh nggak kok Hoseok hyung, aku aja yang pengen gendong   kekasihku seperti ini"

Jimin sengaja mengeraskan suaranya pas menyebut perkataan kekasih. Hoseok kaget tapi lama-lama dia senyum mesum.

"Eoh? Kekasih? Selamat Tuan dan Nyonya Park"

Hoseok membungkuk sopan pada kedua majikannya.

"Hei! Tuan muda turunkan aku"
"Upps wrong password"
"Jiminmie, turunkan aku"
"Nah itu baru betul"

Sebaik sahaja Jimin menurunkan Yoongi dari gendongannya, Hoseok berlari dari hadapan mereka.

"Jung Hoseok!!!!! Aku belum bertukar marga!!!!"

Jimin hanya ketawa melihat gelagat kekasihnya mengejar Hoseok dengan lampu tidur di tangannya. Eh sekejap lampu tidur? Jimin membulatkan matanya dan menangkap kekasihnya.

"Sayang jangan! Kasian Hoseok hyung ntar cedera, letakkan lampunya"

Yoongi meletakkan semula lampu tidurnya.

"Gitu dong, kajja tukar bajumu dan tidur"
"Aku bukan anak kecil lagi, aku tidak tidur siang"
"Aigoo sekarang hyungkan pacarku, sudah jadi anak kecil lagi, jja kita tidur"
"Baiklah baiklah"

Skip

Jimin tersenyum sendiri melihat Yoongi yang tertidur pulas di atas ranjang. Jimin mengusap kepala kekasihnya sayang.

"Sedikit mengerjaimu tak apa kan hyung? Hehe kau akan mendapatkan pernyataan cintaku nanti saat kai benar-benar menyukaiku"

Jimin mengecup pelipis Yoongi sebelum keluar dari kamar kekasihnya. Hoseok blank melihat Jimin yang seperti orang kesambet keluar dari kamar Yoongi.

'Sepertinya jatuh cinta pada Yoongi hyung buatkan tuan muda jadi aneh'

Hoseok masih memperhatikan Jimin sampai tuan mudanya itu masuk ke dalam kamarnya.

'Terserah kalian deh'
.
.
TBC

Hehe hehe heheheheheh, maaf, bunny sedikit sinting. Tapi masih bisa ngetik kok tenang aja 😂😂😂 maafkan typonya yaa neng-neng BTS trash sekalian~ nggak janji tapi nanti malam bunny update next untuk vkook,banyak bacot deh bye neng-neng sekalian~

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang