Jimin datang menghampiri Yoongi yang sedang sibuk menjemur pakaian di balkon.
"Boo!"
"Oh astaga! Jimin!! "
"Maaf hyungie"Yoongi mengacuhkan Jimin dan kembali meneruskan pekerjaannya. Jimin menyandarkan tubuhnya ke tembok.
'Ihh nggak senyum aja cantik, apalagi kalo senyum, diabetes mendadak aku'
Yoongi masuk ke dalam semula setelah selesai melakukan pekerjaannya. Jimin masih setia mengikuti Yoongi sampai ke dapur.
"Jimin-ah, tidak kerja?"
"Malas"
"Gimana kau mau menafkahi keluargamu kalau kau malas begini?"
"Cieee yang ngode minta dihalalin"Puk!
"Auww hyung"
"Eh Tuan dan Nyonya, maaf menganggu, saya pamit keluar dulu"Jimin dan Yoongi serempak menoleh pada Hoseok.
"Apa kau bilang Jung?"
"Tuan dan nyonya"
"Masih sayang kepala kau bocah?"
"Maaf hyung"Hoseok langsung buru-buru keluar dari dapur. Jimin memeluk Yoongi dari belakang sebelum kesayangannya itu mengejar Hoseok dan benar-benar memisahkan kepala Hoseok dari badannya.
"Sudahlah hyung, Hoseok hyung benar kan, hyung kan bakal istriku"
"Bilang cinta saja tidak pernah sok-sokan mau jadiin istri"
"Apa sayang?"Yoongi melepas paksa pelukan Jimin dan kembali pada pekerjaan memasaknya, Jimin sudah memberhentikan para maidnya dan memberi mereka pekerjaan di kafenya, karna Jimin mau hari-hari itu Yoongi yang memasakkannya.
"Kau memasak apa hyung?"
"Kimbap dan Naengmyeon"
"Pasti enak"Jimin menumpu kepalanya dengan tangan kanannya dan matanya sibuk memerhatikan pergerakan Yoongi.
"Nah makan"
"Yeayyy, terima kasih hyung"Jimin memakan makanannya dengan lahap. Yoongi gemas sendiri melihat Jimin makan.
"Hyung, saranghaeyo"
"Nde?"Jimin kelam-kabut berdiri dan keluar dari dapur. Yoongi terbengong sendiri.
"Dia bilang apa tadi? Haeyo? Apaan itu? Dasar aneh"
Skip
Yoongi mengelus lembut kepala Jimin yang berbaring di pahanya. Jimin menutup matanya menikmati elusan kekasihnya.
"Hyungie, ke mari"
"Apa?"Yoongi mendekatkan telinganya pada Jimin.
"I love you so much Park Yoongi, will you be my wife?"
"Bercandamu tidak lucu Park"
"Aku serius hyung, will you be my wife?"Jimin bangun dari paha Yoongi dan menggenggam tangan kekasihnya erat. Menatapnya tepat di mata seakan memberitahu lewat tatapannya kalau dia serius.
"Kalau benar, kok tidak romantis?"
"Maaf hyung, aku bukan jenis orang yang romantis"Jimin menundukkan kepalanya. Yoongi tersenyum kecil. Menarik Jimin ke dalam dekapannya.
"I will Jimin, and i love you too"
"Hiks terima kasih hyung, aku berjanji akan membahagiakanmu"
"Ku pegang janjimu"Jimin melesakkan kepalanya ke ceruk leher Yoongi dan menangis di sana.
"Cup cup uljima~"
Jimin melepas pelukannya dan berlari ke meja dapur. Meraih ponselnya.
"Yeoboseyo? Kang ahjussi?"
"........"
"Hmm tolong aturkan pernikahanku dalam seminggu, pastikan semuanya terancang dan besok aku akan menempah tuksedo"
"........"
"Ah dia salah satu butlerku dan merupakan sekretarisku"
"........"
"Hehe, tolong ya ahjussi"
"......"
"Terima kasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowdrop
RomanceJimin terpuruk. Ahli keluarganya mati terbunuh. Tiada yang boleh dilakukan olehnya selain daripada menangisi mereka. Taehyung dilema. Tidak tahu sama ada dia mahu memilih ayahnya atau ibunya. Dia menyayangi keduanya. Namjoon sengsara. Kekejaman ayah...