Taehyung mengucek pelan matanya. Dia meregangkan otot-otot tubuhnya sebelum meraih handuk dan melesat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Tae, ayo sarapan sayang"
"Iya omma"Taehyung menarik nafas sedalam mungkin dan menghembuskannya perlahan. Dia bersiap-sedia untuk menerima kenyataan kalau ibu dan ayahnya berpisah. Taehyung duduk di meja makan.
"Makan yang banyak sayang, eh appamu mana sih lama sekali, Yeobo! Cepetan! Taetae perlu ke kantor!"
Taehyung terkejut mendengar sebutan yeobo yang ibunya gunakan untuk ayahnya biasanya juga memanggil nama saja. Terdengar langkah kaki berlarian turun dari tangga. Taehyung berputar ke belakang dan menemui ayahnya memagut mesra ibunya. Taehyung bengong sendiri dibuatnya.
"Eh yeobo sudah, malu tau ada jomblo liatin"
"Omma? Appa?"
"Kau pasti hairan kan? Kami membuat keputusan untuk tidak berpisah,demimu Taehyunggie"
"Tapi omma tidak tersiksa?"
"Perkataan maaf sentiasa ada walaupun terkadang ia tak berguna, sudah makan sarapanmu ntar telat"
"Arra!!"Skip
Taehyung bersyukur satu masalahnya sudah selesai. Dia bahagia ibu dan ayahnya baikan. Sekarang Taehyung harus menyelesaikan masalahnya dengan Jungkook, bocah yang menemaninya akhir-akhir ini. Bukan bocah, tapi kekasihnya, Taehyung ingat dia sendiri yang memaksa Jungkook menjadi kekasihnya. Taehyung berhenti di depan rumah Jungkook, dia turun dan memencet bel.
"Ada apa nak?"
"Ah ahjumma, apa Jungkook ada?"
"Ah ahjumma baru ingin membawanya ke rumah sakit, badannya panas"
"Jinjja?! Mana dia ahjumma ayo kita ke rumah sakit!"Ibu Jungkook memberi ruang yang lebih luas untuk Taehyung masuk ke dalam rumahnya. Taehyung buru-buru berlari ke kamar bertanda 'Jungkookie'.
"Astaga Jungkook! Kajja kita ke rumah sakit"
Taehyung panik setengah mati melihat Jungkook menggeletar di dalam selimut. Dengan tergesa-gesa Taehyung menggendong Jungkook bridal style dan membawanya masuk ke dalam jok belakang mobilnya.
"Ahjumma, pegang Jungkook, karna saya tidak bakalan pelan"
Sesuai kata-katanya, Taehyung menekan pedal gas semaunya dan mobilnya langsung melaju membelah jalanan kota Seoul di pagi hari.
Skip
Jungkook membuka matanya setengah. Dia melihat sekeliling ruangannya.
"Aku di mana?"
"Masih tanya? Di rumah sakitlah"
"Wae?"
"Kau demam tinggi Jeon Jungkook, memangnya kau hujan-hujanan semalam? Di mana? Hujan saja tidak"Jungkook menundukkan kepalanya tidak berani menatap manik kembar Taehyung. Dia masih ingat semalam dia galauin Taehyung di bawah guyuran shower.
"Jawab saja"
"Nggak penting! Mana omma?"
"Kamar mandi, Kookie, pengen tahu dua perkara membahagiakam hari ini?"
"Apa?"
"Pertama, omma dan appaku balikan lagi"Jungkook membolakan matanya.
"Jinjja?! Chukkhae ahjussi! Yang kedua?"
Taehyung mendekatkan wajahnya dan wajah Jungkook. Jungkook refleks memundurkan wajahnya tapi ditahan Taehyung.
"Yang kedua,"
Taehyung mengecup singkat bibir Jungkook.
"Aku sadar kalau aku mencintaimu, Jungkookie"
Tanpa dapat dibendung, air mata Jungkook lolos membasahi pipinya. Jungkook melingkarkan tangannya di leher Taehyung. Menangis di bahunya.
"Hiks gomawo hikss"
"Sama-sama sayang, be mine please"
"Yes i will"Taehyung melepas pelukan Jungkook. Manik mereka berdua bertembung, jika dihitung, jarak wajah mereka sangat dekat. Jungkook memberanikan dirinya untuk maju dan mengecup bibir Taehyung. Taehyung tentu saja terkejut, tidak menyangka Jungkook akan menciumnya. Mereka larut dalam pagutan mereka sampai
"Ehem ehem masih ada omma di sini, Tae? Kenapa tidak ke kantor?"
"Hmm pasti Mingyu kan yang bilang ke omma kalau Tae ada di sini?"
"Siapa lagi?"Jungkook tunduk menyembunyikan rona merah di pipinya. Ibu Taehyung menghampiri ranjang Jungkook.
"Aigoo jangan malu dengan omma, astaga imutnya!"
Ibu Taehyung mencubit gemas pipi gembul Jungkook. Taehyung tentu saja tidak membiarkan ibunya menyakiti kekasihnya.
"Omma! Andwae! Pipi Kookieku"
"Maaf, puan siapa?"Mereka bertiga menoleh pada sosok ibu Jungkook di depan kamar rawat Jungkook.
"Ahh saya Nyonya Kim, ibu pada Taehyung, bakal mantumu"
"Ohh saya ibunya Jungkook, bakal mantu? Astaga aku beruntung ya punya bakal mantu setampan dan sebaik Taehyung"Pasangan ibu-ibu itu tertawa dan mengobrol panjang. Taehyung melirik Jungkook yang juga meliriknya.
"I love you so much"
"And I love you more than you love me"Taehyung menggengam erat tangan Jungkook.
"Jangan panggil aku ahjussi lagi, panggil hyung atau apapun panggilan sayang lain, kalau daddy juga aku tidak keberatan"
"Ne, daddyhh"Jungkook menggoda Taehyung dengan menambahkan sedikit lenguhan di hujung perkataannya.
"Kook, kau masih bawah umur, aku tidak mau ditangkap polisi, atau sekalian nikah aja yuk"
"Enak saja! Kookie masih anak sekolahan! Lagian tahu depan juga lulus"Taehyung gemas dengan tingkah Jungkook dan berakhir mencubit kedua pipi gembilnya.
.
.
TBCHmmm akhirnya twice update. Hehe sengaja pake twice. Maafkan typonya ya~ maafkan bunny ya~ voment juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowdrop
RomanceJimin terpuruk. Ahli keluarganya mati terbunuh. Tiada yang boleh dilakukan olehnya selain daripada menangisi mereka. Taehyung dilema. Tidak tahu sama ada dia mahu memilih ayahnya atau ibunya. Dia menyayangi keduanya. Namjoon sengsara. Kekejaman ayah...