Seperti pagi-pagi sebelumnya,Taehyung terbangun karna suara teriakan yang berasal dari pertengkaran ibu dan ayahnya.
"Setiap pagi seperti ini,aku bosan"
Seperti biasa,bangun,mandi dan keluar dari rumah. Bedanya hari ini Senin jadi Taehyung harus pergi bekerja. Dia bekerja sebagai direktur di perusahaan ayahnya. Menurut ayahnya,Taehyung pilih dia atau tidak perusahaan itu tetap akan jatuh ke tangan sang anak.
"Pagi merepotkan"
Dia menjalankan mobilnya melalui rumah bocah kelinci lucu yang baru dikenalnya beberapa hari. Dia melihat Jungkook keluar dari rumah dengan seragam SIHS (Seoul International High School). Taehyung berhenti di depan rumah Jungkook. Menurunkan jendela mobilnya.
"Mau ke mana?"
"Sekolahlah ahjussi masa ke bar"
"Sekalian?"
"Bisa?"
"Masuk"Jungkook langsung masuk dan Taehyung menjalankan mobilnya.
"Ahjussi"
"Apa?"
"Itu keluarga ahjussi belum baikan?"
"Belum"
"Maaf kalau Kookie kepo tapi kenapa?"
"Hmm ayahku selingkuh dan ibuku marah lalu mereka ingin berpisah tapi aku tidak mau"
"Ohh,ahjussi sabar ya"Jungkook tersenyum manis. Taehyung sendiri bingung kenapa dia bisa menceritakan masalahnya pada Jungkook dengan mudah.
"Sudah sampai"
"Eh,ahjussi tau sekolahku?"
"SIHS,liat tu seragammu siapa yang tidak kenal"
"Hehe"
"Belajar yang baik,Kook"
"Makasih ahjussi,bye"Jungkook turun dari Lamborghini Veneno Taehyung dan melangkah dengan semangat memasuki pagar sekolah. Taehyung senyum sendiri melihat tingkah manis Jungkook.
Taehyung menjalankan mobilnya meninggalkan SIHS. Memulakan tugasnya sebagai direktur.Skip
Taehyung telah menyelesaikan semua tugasannya di kantor. Dia mengambil ponselnya dan mengotak-atiknya.
"Yeoboseyo"
"......."
"Punya masa Ming?"
"..........."
"Bersenang-senang,kau pasti rindu dengan Wonumu iya kan?"
"........"
"Sekarang?"
"........"
"Ok jangan telat"
"........"Taehyung memutuskan taliannya dengan Mingyu. Dia mengambil kunci mobilnya dan melesat keluar dari gedung Kim Corp. Setelah masuk dalam mobil mewahnya,Taehyung langsung melajukan mobilnya.
Drrt drrt
Taehyung mengangkat panggilan dari ibunya."Yeoboseyo omma"
"......"
"Omma jangan membahas itu sekarang,please"
"........"
"Tidak jawapanku tetap sama"
".........."
"Omma jangan menekanku"
"........."
"Tidak maka tidak"Dengan kurang ajarnya Taehyung memutuskan panggilannnya dengan ommanya. Saking marahnya Taehyung menekan pedal gas semaunya. Mobilnya langsung melaju kencang membelah jalanan kota Seoul. Taehyung tiba di jambatan yang sama dia bertemu dengan Jungkook. Dia mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan menghembusnya kasar. Dia meraih ponsel kesayangannya dan menelepon Mingyu partner in crimenya.
"Ming,di mana?"
"......"
"Cepat,jambatan sungai Han"
"......"
"Ok"Taehyung mendudukkan dirinya di pinggiran jambatan.
"Ahjussi,berniat bunuh diri?"
Taehyung hampir terjungkal mendengar teguran tiba-tiba dari belakangnya.
"Pulanglah Kook,ini sudah malam,omma dan appamu pasti risau"
"Malas ah,ahjussi lagi ngapain?"Jungkook ikut naik ke pinggiran jambatan dan duduk di sebelah Taehyung.
"Menunggu sahabatku"
"Oh"
"Jungkook,pulang ya nanti kau disekap lagi seperti hari itu"
"Malas"
"Kau dari mana saja ini sudah 7 jam sejak gerbang sekolahmu tutup"
"Kerja"
"Bukannya keluargamu kaya,kenapa kerja?"
"Ehmm,karna aku mau mencari penghasilanku sendiri"
"Kerja di mana?"
"Bangtan Cafe"
"Oh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowdrop
RomanceJimin terpuruk. Ahli keluarganya mati terbunuh. Tiada yang boleh dilakukan olehnya selain daripada menangisi mereka. Taehyung dilema. Tidak tahu sama ada dia mahu memilih ayahnya atau ibunya. Dia menyayangi keduanya. Namjoon sengsara. Kekejaman ayah...