Part Four

432 44 3
                                    

Yoongi sedang merapikan kasur Jimin sementara Jimin sedang mandi. Yoongi sibuk menepuk-nepuk bantal Jimin tanpa menyedari kalau Jimin sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya.

"Mana pakaianku Yoongi-ah?"
"Astaga! Bangsat sialan!"
"Kau mengumpatiku?"
"Maaf tuan muda,saya kaget"
"Mana pakaianku?"

Yoongi mangambil pakaian Jimin dan menyerahkannya padanya. Melihat perut kotak-kotak Jimin,wajah Yoongi sontak memerah lucu. Jimin yang melihatnya menyengir.

"Yoongi-ah,wajahmu merah"
"E..eh?"

Jimin mendekat ke arah Yoongi dan Yoongi mundur. Tangan Jimin bergerak ke arah handuk yang menggantung di pinggangnya berniat menggoda Yoongi. Mata Yoongi membelalak melihat Jimin berniat menanggalkan handuknya. Tanpa aba-aba Yoongi langsung membungkuk hormat dan melesat keluar sepantas kilat.

"Ah,saya keluar dulu,tuan muda"
"Hmm"

Jimin tertawa renyai.

'Aigoo lucu sekali'

Setelah selesai memakai pakaiannya,Jimin turun untuk memakan sarapannya.

"Selamat pagi,tuan muda"
"Selamat pagi juga Hoseok-ah"

Hoseok membungkuk hormat.

"Aku tidak melihat Yoongi,di mana dia?"
"Err..Yoongi hyung lagi di kamar,tuan muda"

Jimin manggut-manggut dan mulai ritual makannya dengan tenang. Hoseok setia berdiri di sisinya. Setelah dia selesai tanpa disuruh para maid langsung mengemasi meja makan. Jimin bangun dari kerusinya dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Kang ahjussi lelah meladeni sikap para bawahan Jimin yang main-main semasa ketiadaannya. Jimin melihat Yoongi sedang menjemur pakaian di balkon kamarnya. Jimin menyengir lagi.

"Hey,Yoongi-ah"

Yoongi menoleh ke arah Jimin.

"Tuan muda"

Yoongi membungkuk hormat dan kepalanya terbentur pinggiran balkon dengan keras saking lajunya dia membungkuk.

"Aduh!"
"Yoongi-ah,gwaenchana?"
"Saya baik-baik saja,tuan muda"
"Suruh Hoseok menemankanmu ke rumah sakit dan itu satu arahan,mengerti?"

Jimin hampir tertawa tadi melihat tingkah konyol Yoongi tapi mengingat kalau kepalanya terbentur keras Jimin mengurungkan niatnya. Yoongi mengusap-usap kepalanya yang pening terbentur pinggiran balkon.

"Tuan muda,ayo kita berangkat"
"Oh? Ayo"

Jimin masuk ke dalam mobil dan berangkat pergi. Yoongi masih setia mengusap-usap kepalanya. Hoseok juga membantu Yoongi mengusap kepalanya.

"Lain kali hati-hati dong hyung"
"Hmm"
"Sakit ya hyung?"
"Nggak"
"Aish yasudah yok ke rumah sakit"
"Hnm"

Hoseok dan Yoongi bersiap-siap untuk ke rumah sakit.
Jimin melangkah dengan perlahan. Para karyawannya membungkuk hormat. Kang ahjussi menghantar Jimin ke ruangannya.

"Ini ruangan anda,tuan muda"
"Terima kasih Kang ahjussi"
"Oh ya,tuan muda harus segera mencari sekretaris peribadi kerana saya sudah berhenti berkhidmat"
"Wae?"
"Sudah masanya saya meluangkan masa buat istri saya"
"Hm baiklah"
"Saya permisi,tuan muda"

Jimin hanya mengangguk. Kepalanya mendadak pusing melihat tumpuka kertas-kertas di atas meja kerjanya. Jimin mengambil kaca mata bacanya dan mula membaca kertas-kertas itu satu- persatu. Setelah selesai dengan tumpukan kertas itu,Jimin berpikir tentang calon sekretarisnya. Terlintas satu nama di kepala Jimin dan membuatnya tersenyum miring.

'Apa Yoongi saja?'

Yoongi sedang menyiapkan pakaian dan mandian Jimin. Yoongi menata pakaian Jimin yang sudah siap dicuci dan dijemurnya di dalam cupboard milik Jimin. Sementara Hoseok membantu para maid menata meja makan dan menyediakan makan malam buat Jimin. Mendengar bel dipencet,Yoongi yang kebetulan baru turun dari tangga langsung membukanya. Melihat Jimin berdiri di depannya. Yoongi membungkuk hormat.

"Selamat pulang,tuan muda"
"Aigoo kau seperti istriku saja,Yoongi-ah"

Jimin mencubit gemas pipi Yoongi dan mengundang pekikan kecil dari si pemilik pipi. Jimin menarik tangan Yoongi dan menyeret ke kamarnya. Yoongi mengikuti Jimin dengan ragu.

"Temani aku di sini sampai aku sudah siap,arra?"
"N..ne"
"Good boy,nanti setelah makan malam,bersiaplah,aku ingin berbicara denganmu"
"Ba..baik"

Jimin masuk ke dalam kamar mandi. Yoongi hanya menatap heran ke arah pintu kamar mandi yang tertutup itu.

'Apa juga yang ingin dibicarakannya?'

Jimin sudah keluar dari kamar mandi. Yoongi yang masih setia dengan pikirannya tidak menyedarinya. Jimin tersenyum jahil.

"Ekhem"

Yoongi masih larut dengan pikirannya. Jimin menepuk pipi Yoongi lembut.

"Oh? Tuan muda? Maaf"
"Pakaianku?"

Yoongi menyerahkan pakaian Jimin dan berniat untuk segera keluar.

"Mau ke mana?"
"Ke..keluar tuan muda"
"Tunggu di situ"

Yoongi membeku. Dia berpusing membelakangi Jimin. Wajahnya mendadak menjadi merah sampai ke telinganya. Jimin sudah selesai dengan urusannya dan menghampiri Yoongi.

"Kajja turun ke bawah"

Yoongi mengikuti langkah Jimin. Jimin tersenyum miring dan berpuas hati karna dapat menggoda Yoongi. Dia bukan gay hanya saja Yoongi terlihat menarik untuk dijahili. Hoseok yang melihat majikannya turun bersama temannya mengernyit heran.

"Tuan muda"

Hoseok dan para maid membungkuk hormat pada Jimin. Jimin memulai ritual makannya. Setelah selesai dengan acaranya,Jimin menyeret Yoongi untuk mengikutinya.

"Masuk ke kamarmu dan bersiap,temani aku jalan-jalan"
"Baik tuan muda"

Jimin membawa Yoongi ke Sungai Han. Mereka berdua duduk di situ dengan semangkuk eskrim di tangan mereka berdua.

"Yoongi"
"Ya,tuan muda?"
"Usiamu berapa?"
"Hmm,23 tahun,tuan muda"
"Jinjja?! Kenapa kau terlihat sangat muda,hyung?"
"Entahlah,tuan muda"
"Hoseok pula?"
"22 tahun"
"Kang ahjussi mencarikanku butler yang lagi tua dariku"

Yoongi tersenyum kecil.

"Hyung"
"Ya,tuan muda"
"Jadi sekretaris peribadiku,please"
"Tentu"
"Tidak menolak hyung?"
"Saya bekerja pada anda,tuan muda,apapun arahan tuan muda,akan saya turuti"

Jimin tersenyum puas.

"Kalau begitu,besok bangun awal dan ikut aku,hyungie"

Yoongi mengangguk. Jimin menepuk-nepuk kepala Yoongi.

"Kau manis hyung"

Dan pernyataan kecil Jimin berhasil membuat wajah putih pucat Yoongi menjadi merah sampai ke telinganya. Jimin mencubit gemas pipi Yoongi.

"Kau menggemaskan hyung"

Yoongi merasa detakan jantungnya menggila setiap kali Jimin memujinya atau melakukan skinship dengannya.

'Tidak Yoongi,dia majikanmu'

Jimin dan Yoongi balik ke rumah setelah berbincang dan bercanda sesama mereka. Jimin memandang punggung Yoongi yang menjauh darinya setelah membungkuk dan permisi padanya.

'Selamat malam,Yoongi hyung'

Jimin masuk ke kamarnya dan melelapkan matanya. Besok akan jadi hari yang panjang buatnya.
.
.
TBC

Ngetiknya pas dengar lagu always sama everytime... Btw makasih para ghosties,reader dan vomenter ❤❤🐰

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang