Part Seven

344 40 2
                                    

Yoongi gugup setengah mati. Hari ini merupakan hari pertamanya sebagai sekretaris Jimin.

"Hyungie,sudah siap?"

Kepala Jimin menyembul dari balik pintu kamar Yoongi. Yoongi yang sedang melamun tersentak kaget. Jimin cekikikan melihatnya.

"Sudah tuan muda"
"Baiklah,ayo turun"

Jimin menunggu Yoongi keluar dari kamarnya dan turun bersamanya. Hoseok membungkuk pada Jimin dan tersenyum jahil pada Yoongi. Yoongi memukul keras kepala Hoseok.

"Ckckck,congrats hyung"
"Diamlah"
"Hihihi"
"Jangan mengganggu Yoongi hyung,Hoseok hyung"
"Maaf tuan muda"

Jimin menarik lengan Yoongi supaya bersembunyi di belakangnya.

"Yoongi hyung milikku Hoseok hyung"

Yoongi terkejut begitu juga Hoseok. Jimin juga terkejut dengan ucapannya sendiri. Entahlah dia berasa tidak selesa bila Hoseok dekat-dekat dengan Yoongi.

"Ma..maaf tuan muda"
"Nggak apa-apa hihi"

Jimin menarik Yoongi dan membawanya keluar.

"Ayo berangkat"
"Tapi tuan muda belum sarapan"
"Eits bukan tuan muda tapi sajangnim,arraseo? Di rumah aja baru hyung adalah butlerku"
"Ba..baik tuan eh sajangnim"

Jimin gemas sendiri melihat Yoongi. Hoseok dan para maid sibuk mengintai mereka dari balik dinding. Mereka semua cekikikan melihat semburat merah di pipi Yoongi bila Jimin mencubit gemas pipinya.

"Sepertinya tuan muda Jimin tidak akan menangis lagi setiap malam"

Para maid mengangguk mengiyakan Hoseok.

Jimin masih menautkan jemarinya dengan jemari Yoongi biarpun mereka sudah di depan gedung Park Corp. Yoongi mencuba melepaskan tautan mereka kerana merasa tidak selesa dengan tatapan para karyawan Jimin.

"Sajangnim,tanganku"
"Eh,maaf "

Jimin melepaskan tautan mereka dengan berat hati. Mereka masuk ke dalam lift dan naik ke tingkat 9.

"Baik ini ruanganmu Yoongi hyung dan yang di sebelah sana ruanganku,bila aku memanggilmu langsung datang,arra?"
"Ne,sajangnim"
"Letakkan barangmu hyung dan masuk ke ruanganku"

Jimin menutup pintu ruangan Yoongi dan Yoongi dengan tergesa-gesa meletakkan barangnya dan menyusul Jimin.

"Sini hyung,bantu aku menata berkas-berkas di sana"
"Baik sajangnim"

Yoongi bergerak ke pojok ruangan Jimin di mana banyak berkas-berkas berhamburan. Yoongi dengan telatan menatanya satu-persatu di dalam cupboard. Jimin memerhatikan Yoongi melalui ekor matanya. Matanya tidak dapat dialihkan dari sosok Yoongi. Fokusnya terganggu.

"Hyung,setelah itu buatkan aku kopi"
"Baik sajangnim"

Setelah selesai dengan berkas-berkas itu Yoongi segera keluar untuk membuatkan Jimin kopi. Para karyawan Jimin berkumpul mengelilingi Yoongi bila dia keluar dari ruangan Jimin.

"Hi,siapa namamu? Aku Kim Mingyu"
"Min Yoongi imnida"

Mereka semua menanyakan banyak soalan dan yang paling penting semua yang mengelilingi Yoongi merupakan tipe 'top'.

"Ehem"
"Sa..sajangnim"
"Lagi apa?"
"Hanya sesi perkenalan sajangnim"
"Sekarang waktu kerja bukan?"

Kesemua mereka langsung bubar. Yoongi menggigit bibirnya takut.

"Mana kopiku hyung?"
"Sebentar sajangnim"

Jimin tersenyum lembut.

"Bawakan cepat hyung"
"Ne sajangnim"

Yoongi langsung melesat ke dapur selepas salah seorang staf menunjukkan kedudukan dapur padanya. Jimin kembali ke ruangannya. Yoongi datang dengan secangkir kopi buat Jimin.

Tok tok
"Sajangnim"
"Masuklah"

Yoongi masuk dan meletakkan kopi Jimin di atas mejanya.

"Terima kasih hyungie"
"Sama-sama sajangnim"
"Umm itu hyung temankan aku"
"Baik"
"Tugasmu hanya menurut padaku,arraseo?"
"Tapi jadualmu??"
"Aku mengatur jadualku sendiri"
"Tapi itukan tugask.."
"Aku terbiasa mengatur jadualku sendiri,kan kubilang tugasmu hanya menurut padaku hyung?"
"Maaf sajangnim"
"Good boy"

Jimin meneruskan pekerjaannya dan Yoongi hanya memerhatikannya. Lama-lama Yoongi bosan melihat Jimin. Yoongi menguap.

"Tutup mulutmu hyung,nanti lalat masuk"
"Eh,maaf sajangnim"

Jimin tersenyum sampai matanya hilang. Yoongi memerah melihat senyuman manis Jimin.

"Oh ya sudah masa makan siang hyung,kau makanlah dulu hyung,aku masih harus menyelesaikan ini"
"Baik sajangnim dan jangan lupa makan siang"
"Iya hyungie"

Yoongi keluar dari ruangan Jimin dan masuk ke dalam ruangannya. Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk.

"Makan siang bersama? Kau tidak kisah kan?"
"Tidak kok,btw Min Yoongi imnida"
"Lee Jihoon imnida dan ini Yoon Jeonghan"

Yoongi tersenyum manis. Saking manisnya Jihoon sampai mencubit gemas pipi Yoongi.

"Auh"
"Maaf Hyung,hihi salahkan dirimu yang terlampau imut"

Mereka semua keluar dari ruangan Yoongi. Dan Jimin hanya memerhatikan dari ruangannya dengan hati yang sakit. Dia memegang dada kirinya.

'Kenapa rasanya sakit?'
.
.
TBC

Bodoh kau Park Bantet Jimin itu namanya jatuh cinta hihi 😂 makasih ghosties,reader and vomenter 😂❤

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang