Part Nineteen

447 34 0
                                    

"Hyung!!!!"

Yoongi melihat ke bawah, Jimin sedang melambai ke arahnya seperti bocah kecil.  Dia balas melambai dan Jimin mengirim flying kiss.

"Sana kerja!!!"
"Nggak mau!!!! Hyung ikut!!!!"
"Aish Jinjjayo?!?!?"

Yoongi turun ke lantai bawah dan menemui Jimin di laman hadapan. Menggeplak kepala sang kekasih keras.

"Hyung~ aku tidak bersemangat kalau hyung tidak ada di sisiku"
"Dasar manja! Cuman sehari! Untuk mengurus pernikahan ehem kita"
"Hyung~ Kang ahjussi bisa melakukan itu untuk kita"
"Nggak, ini pernikahan kita, seharusnya kita yang mengaturnya bukan orang lain, berhenti kekanakan Jimin, sana kerja"
"Baiklah baiklah sayang~ sini cium dulu"

Jimin memajukan bibirnya.  Yoongi mendelik kesal tapi tetap memajukan wajahnya untuk menyambut bibir kesayangannya.

Cup!
"Sudah sana kerja"
"Oke kesayangan Jimin, jaga diri ne"

Yoongi menganggukkan kepalanya. Jimin masuk ke dalam mobil yang sudah sedia terparkir dan melaju meninggalkan istananya dan Yoongi.

"Hyung, jangan senyum begitu, seram tau"
"Diamlah, Hosiki semua pekerjaan seharusnya sudah selesai bukan?"
"Yup, kecuali pakaian"
"Aishh Jimin sibuk belakangan ini, oh ya Madam Fei setuju dengan theme yang kita minta?"
"Ya hyung"
"Baguslah, kajja, kita cari butik pakaian"
"Sip Nyonya Park"

ParkBunnyLuna

Yoongi berkeliling mall mencari butik yang punya jas yang cocok buat dia dam Jimin. Hoseok setia mengikuti sang majikan kemanapun dia pergi.

"Aish jinjja? Tidak ada yg cocok, kita pulang saja Hosiki"
"Oke hyung"

Mereka berdua keluar dari mall menuju parkiran.

"Bagaimana ini?? Dua hari lagi Hosiki"
"Tenang hyung, kita ketemu juga dengan yang cocok nanti"

Yoongi menghela nafasnya berat. Dia mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil.

Drrt drrt
"Yeoboseyo?"
"........"
"Aish selesaikam rapatmu dulu baru kita bicara"
"......."
"Jimin"
"......."
"Good boy"

Hoseok ingin ketawa tapi dia takut tindakannya akan menyinggung Yoongi jadi dia semampunya menahan diri daripada tertawa. 

"Kau kenapa? Muka sampe merah gitu?"
"Nggak kok hyung"

Skip

Jimin tergesa membuka sepatunya, sampai hampir terjungkal. Dia terlalu rindu dengan kekasihnya. Buru-buru dia membuka pintu kamar Yoongi dan hatinya langsung menghangat melihat kekasihnya tertidur damai. Jimin meletakkan tasnya di atas meja nakas, melepas jasnya dan masuk ke dalam selimut lalu memeluk Yoongi.

"Kalau aku harus kehilangan semua hartaku hanya untuk melihat senyumanmu aku sanggup hyung"

Jimin mengecup puncak kepala Yoongi dan mengikut kekasihnya menjejaki alam mimpi.

ParkBunnyLuna

Yoongi menggeliat kecil. Dia merasa berat di pinggang dan kakinya. Perlahan dua manik indahnya terbuka dan hal pertama yang dilihatnya adalah dada seseorang. Yoongi mendongak dan melihat Jimin tertidur pulas sambil memeluknya. Yoongi tersenyum kecil dan mengusap pelan wajah kesayangannya.

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang