Jungkook berdiri di depan rumah Taehyung. Dia masih ingat ajakan Taehyung untuk jalan-jalan.
"Hei bocah,lama menungguku?"
Jungkook melihat ke atas tepatnya ke balkon kamar Taehyung.
"Lama lah ahjussi"
"Mian,aku ketiduran,tunggu sebentar"Jungkook mengangguk kecil. Beberapa minit kemudian,terlihat Taehyung menghempas pintu rumahnya. Jungkook mengernyit heran.
"Sudah kubilang omma! Tidak!!!"
Jungkook berlari menghampiri Taehyung.
"Ahjussi geumanhae!"
Jungkook memeluk Taehyung dari belakang,dia takut kalau sampai Taehyung berbuat yang tidak-tidak.
"Ayo pergi,Kook"
"Ne"Jungkook menyeret Taehyung menjauh dari halaman rumahnya. Membawa Taehyung ke halte.
"Kenapa kita ke sini? Bukan lebih cepat kalo naik mobil?"
"Naik mobil terlalu cepat ahjussi,naik bis lebih lama,nanti di dalam bis ahjussi bisa menenangkan fikiran kusut ahjussi"
"Oh begitu,kau selalu memprakteknya?"
"Ani,tapi temanku selalu dan dia bilang ia selalu berhasil ahjussi harus cuba hihi"Jungkook tersenyum manis menampilkan gigi kelincinya yang lucu membuat Taehyung tidak tahan untuk tidak mencubit gemas pipi Jungkook.
"Auhh ahjussi!! Sakit!!"
"Suruh siapa jadi imut begitu?"
"Aku cuma imut kan? Nggak perlu kali mencubitiku"Jungkook memanyunkan bibirnya.
"Jangan manyun begitu,jangan salahkan aku kalo bibirmu sudah tidak suci lagi"
"Ahjussi mesum!!"
"Aku tidak mesum,Jungkookie~ kau yang menggodaku"
"Yak! Aku tidak menggodamu!"
"Oh ya? Jadi tadi itu apa coba?"Jungkook memukul lengan Taehyung keras membuat si empu meringis sakit tapi tertawa sampai hampir terjungkal ke belakang. Beberapa menit bercanda,bis yang mereka tunggu sampai.
"Cepatan ahjussi"
"Kook,bisnya tidak akan lari tenang aja"Mereka duduk di pojok belakang dengan Taehyung yang duduk di sebelah jendela. Menurut Jungkook biar lebih tenang.
"Ahjussi"
"Hm"
"Ahjussi akan marah kalo Jungkook tanya soal keluarga ahjussi?"
"Tanya aja"
"Ortunya ahjussi serius mau berpisah?"
"Hm"
"Kenapa ahjussi menolak?"
"Bocah kau masih muda sudah pikun ya? Kan aku sudah bilang,aku tidak ingin perpisahan dalam keluarga"
"Tapi,ahjussi tidak kasihan sama ommanya ahjussi?"
"Wae?"
"Dia terluka,sangat parah,dia harus move on tapi ahjussi memaksanya bertahan,itu menyakitkan ahjussi"
"Apa yang kau tahu soal cinta bocah?"
"Aku merasakannya ahjussi,sekarang,padamu"
"A..apa?"
"Aku merasakan cinta padamu ahjussi"Taehyung seketika beku. Dia mencerna perkataan Jungkook sebelum menjawabnya.
"Jadi,apa yang kau rasakan sama dengan apa yang ommaku rasakan?"
"Lebih kurang ahjussi,bedanya ommamu harus merasakan sakit terpaksa bertahan bersama orang yang menyakitinya dan aku harus bertahan menahan sakit hati saat aku tidak bisa jujur padamu"Taehyung hanya manggut-manggut menanggapi ocehan Jungkook. Dia mendadak pusing mengingat kalau Jungkook baru saja confess padanya. Sementara Jungkook menghela nafasnya berat. Dia menahan rasa sesak di dadanya dan cairan bening yang hampir membasahi pipinya. Mereka berdua saling mendiamkan dan memilih tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Skip
Jungkook turun mendahului Taehyung dan berjalan sedikit lebih laju darinya.
"Jungkook,tunggu"
Taehyung menarik lengan Jungkook.
"Maafkan aku"
"Untuk apa ahjussi?"
"Aku belum bisa menjawab pernyataanmu"
"Eish tak usah dipikirkan"
"Maaf Kook"Taehyung menenggelamkan Jungkook dalam pelukannya. Jungkook sedikit terkejut dan membalas pelukan Taehyung.
"Jja,ayo jalan-jalan,Kookie"
"Iya!"Taehyung menggandeng tangan Jungkook dan memasukkan tangan Jungkook ke dalam saku jaketnya. Kebetulan cuaca sedang sejuk. Mereka menikmati masa bersama dan melupakan sekejap masalah peribadi mereka.
Skip
Jungkook membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur kesayangannya. Tanpa mengganti baju terlebih dahulu,Jungkook melelapkan matanya. Dalam hati Jungkook menangis,hatinya sakit.
'Bodoh,Kook,kenapa kau mengaku tadi?!'
Taehyung sedang duduk berhadapan dengan orang tuanya. Dia tidak bisa mengelak kali ini.
"Tae,jawab omma,kau memilih siapa? Jangan siksa omma lagi,sayang"
"Jawab Kim Taehyung"Taehyung mengingat kata-kata Jungkook tadi siang dan dia menatap wajah sendu ibunya. Tiba-tiba satu ide melintas di otaknya.
"Omma,appa,Tae sudah dewasa bukan?"
"Iya"
"Bisakah Tae tinggal sendirian?"
"Tapi kau butuh kami Tae"
"Omma,Tae sudah berumur 21 tahun,cukup dewasa untuk tinggal sendiri"
"Baiklah kalau itu maumu"Ibu Taehyung mendelik tajam pada ayah Taehyung.
"Kau sudah gila?! Dia bahkan tidak bisa memasak dengan sendirinya!"
"Itu kemauannya,kalau kau benar ingin berpisah denganku,maka setuju dengannya,aku lelah harus berdebat terus denganmu"Ibu Taehyung menatap memelas pada Taehyung.
"Maaf,omma,aku tetap dengan keputusanku"
Ibu Taehyung menghela nafasnya berat. Dengan lemah ibu Taehyung menganggukkan kepalanya.
"Terima kasih omma,aku akan sering melawat omma dan appa nantinya"
"Tae,jaga perusahaan"Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Dia tidak bisa egois dan melukai ommanya. Dia harus merelakan apa pun keputusan ibu dan ayahnya.
"Besok aku akan menguruskan penceraian kita,rumah ini appa kasi padamu Tae"
"Omma akan balik ke Daegu sayang,sering-seringlah pulang"Taehyung hanya menganggukkan kepalanya. Tanpa dapat dibendung,air matanya meluncur turun melalui pipinya.
"Tae tidak inginkan ini sebenarnya,Tae ingin keluarga kita terus bersama,tapi Tae tahu,Tae tidak bisa egois dan menyakiti omma"
"Maafkan omma sayang"
"Maafkan appa,Taehyung"Taehyung bangun dan melangkah naik ke kamarnya. Menghempaskan badannya ke kasur dan menenggelamkan kepalanya pada bantal lalu tertidur pulas.
Ibu Taehyung menangis dalam diam. Ayah Taehyung dengan ragu mengelus puncak kepala yeoja yang masih berstatus istrinya itu.
"Maafkan aku"
"Bukan salahmu,aku yang terlalu egois sampai Taehyung terluka"
"Kau tahu,kita bisa memperbaiki ini"
"Mustahil"
"Kita hanya perlu memulakan semuanya semula"
"Maksudmu?"
"Kita belajar mencintai satu sama lain lagi"
"Apa bisa?"
"Dengan usaha pasti bisa,aku janji akan setia padamu"Ibu Taehyung tersenyum kecil. Memeluk suaminya erat. Memaafkan kesilapan masa lalu dan belajar mencintainya semula. Sepertinya besok pagi akan ada kejutan buat Taehyung. .
.
TBCGaje ya? Maaf. Terima kasih para reader and vomenter 🐰😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowdrop
RomanceJimin terpuruk. Ahli keluarganya mati terbunuh. Tiada yang boleh dilakukan olehnya selain daripada menangisi mereka. Taehyung dilema. Tidak tahu sama ada dia mahu memilih ayahnya atau ibunya. Dia menyayangi keduanya. Namjoon sengsara. Kekejaman ayah...