Part Ten

319 37 6
                                    

Sudah sebulan semenjak Yoongi menjadi sekretaris Jimin. Dan sebulan itu jugalah Jimin tersiksa melihat Yoongi didekatin oleh cogan-cogan yang bekerja sebagai karyawannya. Siapa suruh salah sendiri tidak mau ngaku. Pada waktu istirahat,Jimin mengajak Yoongi makan siang dan langsung disetujui oleh Yoongi.

"Yoongi hyung"
"Ne,sajangnim?"
"Makan yang banyak,kau semakin kurus"

Yoongi menganggukkan kepalanya. Jihoon dan Jeonghan terkekeh-kekeh melihat sajangnim mereka dan Yoongi.

"Ji,mereka manis ya?"
"Iya sangat manis"

Mereka berdua terkikik. Yoongi menyadari kehadiran mereka berdua di situ tapi dia hanya diam. Takut ingin bicara dulu pada Jimin.

"Sudah hyung?"

Yoongi menganggukkan kepalanya. Jimin jengah karna Yoongi jarang mau bicara padanya hanya jika itu benar-benar penting baru Yoongi akan bicara padanya.

"Yoongi hyung,kau takut padaku?"

Yoongi menggeleng.

"Astaga jadi bicara padaku hyung,jangan diam saja"
"Sajangnim lima menit lagi sajangnim harus memimpin rapat penting"
"Ya tuhan,Yoongi hyung"

Jimin bangun dari kerusinya dam menarik Yoongi bersamanya. Yoongi sampai kewalahan menyamakan langkahnya dengan Jimin.

Skip

Setelah selesai dengan rapatnya,Jimin mendatangi Yoongi di ruangannya.

"Hyung"
"Ne sajangnim?"
"Sudah malam,hyung pulang dulu ya,aku masih punya banyak kerjaan"
"Tidak bisa,saya akan temankan sajangnim"
"Jinjja?"
"Ne"
"Masuk ke ruanganku nanti setelah selesai dengan tugasmu hyung"
"Ne sajangnim"

Jimin keluar dari ruangan Yoongi. Dengan senyum mengembang,dia kembali ke ruangannya. Selepas beberapa menit,Yoongi mengetuk pintu ruangannya. 

"Masuk"

Yoongi masuk dan duduk di sofa di ruangan Jimin. Dia membuka ponselnya dan membalas chat dari teman-temannya. Jimin memerhatikan Yoongi dari ekor matanya. Dia berdehem keras dan trik itu berhasil membuat Yoongi yang awalnya memungginya jadi menoleh padanya.

"Sajangnim baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja kok diacuhkan"
"Maaf saya ingat sajangnim tidak ingin diganggu"
"Hyung,kalau aku tidak ingin diganggu,aku sudah menendangmu keluar"
"Ma..maaf"
"Sudahlah hyung kemari"

Yoongi menghampiri Jimin.

"Ne?"
"Pijatkan bahuku hyung"

Yoongi bergerak ke belakang Jimin dan mula memijat bahunya. Jimin sangat menikmati bagaimana tangan lentik Yoongi bermain-main di bahunya.

"Sudah hyung,makasih pijatan hyung bagus rajin-rajin memijatku oke"
"Ne sajangnim"

Jimin kembali berkutat dengan kerjaannya. Yoongi kembali ke sofa dan bermain dengan ponselnya.

"Selesai,huh akhirnyaa,hyung kajja pulang"

Jimin mengambil tas kerjanya dan menarik iseng tangan Yoongi. Membuat Yoongi memerah sempurna. Mereka masuk ke dalam lif dan turun ke bawah.

"Hyung"
"Ne?"
"Jalannya cepatan"
"Ah maaf"

Yoongi mempercepat langkahnya  mencuba menyamakan langkahnya dengan Jimin yang masih setia memegang tangannya. Saking terlalu laju berjalan,Yoongi tersilap pijak dan menyebabkan kakinya terseliuh,dia terjatuh dan menarik Jimin sekali.

"Aduhh"
"Astaga Yoongi hyung kau kenapa?!"
"Maaf sajangnim"

Jimin bangun dan menarik Yoongi untuk bangun tapi Yoongi kembali terduduk. Dia merintih sakit.

SnowdropTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang