Warning : TYPO, YAOI, alur maju mundur.. baca dengan teliti
Summary : Banyak yang ingin ku ungkapkan. Tapi bibir ini seakan kelu untuk mengucapkan.
*
*
ะะะะะะะะHappy Readingะะะะะะะะ
โน่
่ปุณณ์์
Sepasang kaki yang dibalut dengan sneaker terlihat tengah melangkah di trotoar jalan yang masih basah karena hujan semalam yang tanpa henti.
Celana jeans menjadi pilihan utama siang ini. Dengan bagian atas menggunakan kemeja berwarna biru langit yang tampak sempurna. Ditanganya, terdapat beberapa buku ukuran tipis yang kini tengah dipeluk didada bidangnya. Mata bulatnya terus menatap ke depan tanpa ada senyuman di bibir tebalnya.
Saat kakinya telah sampai didepan sebuah bangunan besar dengan beton bagian dapat yang bertulisan 'Seoul university', dia mendongak menatap langit. Tetesan hujan kecil masih terasa, tapi itu cukup menyenangkan baginya karena dirinya sangat menyukai hujan yang tidak terlalu besar, atau orang sering menyebutnya dengan gerimis.
Tanganya terulur untuk merasakan air hujan itu. Ini adalah hujan pertama setelah cuaca panas yang panjang musim sebelumnya. Setelah cukup dengan kegiatannya, Namja dengan perawakan mungil itu melangkah memasuki gedung universitas yang menjadi tempatnya menuntut ilmu dari tiga tahun lalu. Dan ini adalah tingkat akhir dirinya.
Beberapa mahasiswa yang sama dengannya, sesekali menyapa dirinya. Hanya dengan anggukan yang bisa ia berikan. Mau bagaimana lagi, dia tidak bisa menunjukkan ekspresi lebih dari sebuah anggukan.
Dia bisa menjalani kelasnya dengan baik pagi ini_
"Kyung_"
_yeah, kecuali ada seorang pengganggu kecil nantinya.
Namja dengan perawakan mungil itu membalikkan badannya saat seseorang memanggil namanya.
Disana, seorang Namja tan dengan celana jeans dan juga kemeja putih kotak-kotak kesayangannya, tengah berdiri dengan memberi senyum terbaik padanya.
Melangkah semakin dekat dengannya, kemudian memberi sebuah kecupan di pipi kanannya. Dia hanya terdiam saat Namja di depannya itu selesai mencium dirinya.
"Hei, tersenyumlah sayang," ujar Namja di depannya itu dengan tangan kekarnya yang juga tak diam menyentuh ujung bibirnya, memaksa dirinya untuk tersenyum. Namun, yang terjadi adalah bibir itu kembali ke bentuk semula.
"Kim Jongin, bersikap normal. Kita berada ditempat umum," ujar Namja mungil itu dengan nada datar seperti biasa.
"Ouh, apakah jika tidak berada ditempat umum, aku bisa melakukan apapun pada dirimu, Do Kyungsoo?," ucap Jongin -Namja tan- dengan menaik turunkan alisnya. Dia berhasil menggoda kekasih mungilnya itu.
Kyungsoo berbalik dan berlalu tanpa memperdulikan Jongin lagi. Dia terus berjalan sampai dirinya memasuki kelas. Dan segera duduk dibangku miliknya. Tak lama seorang Namja masuk dan berjalan menuju kearah Kyungsoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAISOO ONESHOOT
Fiksi Penggemarsemua cerita disini murni ide dari otak saya sendiri. Jika ada kesamaan cerita itu hanya kecelakaan belaka. Saya tidak suka cerita saya dikata plagiat. Hargai. Tolong.