[ Attention : Alurnya maju mundur. Mohon dibaca dengan teliti agar mengerti💙 ]
VERANDA
Sudah 1 minggu aku bersekolah disekolah baruku. Hidupku berubah, sedikit sedikit menjadi penuh warna lagi.
Sejak ada Kinal. Perempuan itu sangat tahu bagaimana cara membuatku bahagia, tertawa sampai terbahak bahak, padahal daridulu, aku tidak pernah tertawa. Hanya tersenyum, salahsatu caraku tertawa.
Setelah ia mengajakku ke Sushi Tei dihari pertama perkenalan kami, Keesokan paginya, Ia menjemputku. DIA MENJEMPUTKU!!
FlashBack ON
Pagi itu, semua berjalan dengan sangat sempurna. Aku mengecek semua barang barangku, Buku buku, Semuanya. Aku sudah sarapan, dan aku siap kesekolah.
Tiba tiba, Saat aku sedang memakai sepatu, Mama berteriak dari lantai bawah.
"Veranda, cepet, Itu temen kamu nungguin!"
Aku berfikir sejenak. Teman? Teman yang mana?
Aku lekas turun dan bertanya pada Mama.
"Ma, Siapa yang nungguin Ve?"
"Itu, Kinal. Lagi ngobrol sama Papa kamu."
WHAT?
Aku langsung berpamitan pada mama dan berjalan ke teras. Ternyata benar. Kinal ada disana.
"Hai, Veranda?" katanya sambil tersenyum dan mengacungkan kunci mobilnya.
"Hai, Kinal."
"Kata Kinal kamu telat kemaren?" tanya Papa
"Heheh. Iya pa. Buswaynya nggak dateng dateng."
"Yaudah kalo gitu, Hati hati bawa mobilnya ya, Kinal?"
"Siap, Om!"
FlashBack Off
Dimobil, suasananya jadi canggung. Kinal yang tadinya periang mukanya berubah frustasi karena macetnya jalan Jakarta.
Aku mencoba membuka percakapan.
"Stress, Nal?"
"Ha?"
"Stress?"
"Aku nggak stress, aku masih waras kok."
"Kamu kebanyakan mikir. Tuh urat kepalanya keliatan semua."
"Kamu meratiin aku aja sih?"
Lalu aku diam. Karena nada bicara Kinal mulai naik. Kinal menatap wajahku, lalu tertawa.
"Apasih, aku ngga marah kok. Haahahahhaha"
lalu ia mencubit hidungku.Aku tertunduk malu.
Sesampainya disekolah, seperti biasa. Belajar. Istirahat? Kinal mengajakku ke Kantin, Kami mengobrol selama guru kami belum datang, Atau kalau kami tidak mengobrol, Aku sibuk dengan Buku Novelku, Dia sibuk dengan iPod dan iPhonenya.
Setelah bell, Kinal menggandeng tanganku dan kami pulang bersamasama. Pernah sekali aku menolaknya. Lalu aku tersesat.
Flashback ON
Hari Jumat. Tidak terasa sudah hampir 1 minggu aku bersekolah disini. Seperti biasanya. Pagi, Di jemput Kinal, sampai disekolah, belajar, ke kantin mengantar Kinal, Belajar lagi. Tapi hari ini berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unchained Fate
FanfictionApakah aku bisa menentang takdirku? Perempuan itu rela. Ia rela melepaskan semuanya, hartanya, demi seseorang yang telah membuatnya jatuh hati dalam satu kedipan mata. Apakah perempuan itu dapat menentang takdir itu?